Mufti Perwira Putra, Mufti Perwira
Unknown Affiliation

Published : 10 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

Analisis Kandungan Karbon Tanah Organik Di Taman Botani Bukit Pelangi, Sangatta Kabupaten Kutai Timur Putra, Mufti Perwira; Edwin, Muli; Charlie, Charlie
Jurnal Pertanian Terpadu Vol 4 No 1 (2016): Jurnal Pertanian Terpadu Jilid IV nomor 1 Juni 2016
Publisher : Sekolah Tinggi Pertanian Kutai Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36084/jpt..v4i1.34

Abstract

Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui kandungan karbon tanah organik (SOC) di Taman Botani, Bukit Pelangi Sangatta. Penelitian ini dilakukan dalam jangka waktu kurang lebih 4 bulan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah survei lapangan dan analisis laboratorium terhadap sampel tanah. Pengambilan sampel dengan dua cara, yaitu pengambilan sampel tanah terganggu (komposit) dan sampel tanah tidak terganggu.Hasil penelitian menunjukkan, bahwa berdasarkan karakteristik tanah baik fisik dan kimia, diketahui Taman Botani memiliki tingkat kesuburan tanah rendah. Kesuburan tanah rendah umumnya dimiliki oleh Ultisols, sehingga dapat diasumsikan, berdasarkankarakteristik tanah tersebut telahmengalami pencucian tingkat lanjut (tinggi) atau termasuk jenis tanah tua. Kandungan SOC telah dihitung di tiga lokasi,lokasi pertama sebesar 7,51 ton/ha, lokasi ketiga 6,90 ton/ha dan yang terkecil pada lokasi kedua sekitar 6,38 ton/ha. Total luas Taman Botani 20,5 ha, sehingga dapat diprediksi bahwa kandungan SOC keseluruhan Taman Botani sekitar 142,07 ton atau 6,93 ton/ha. Berdasarkan kondisi vegetasi di lapangan diketahui bahwa pada vegetasi yang tertutup rapatmenunjukkan kandungan SOC tinggi. Pada areal dengan biomassa yang lebih besar berpotensi menyumbang SOC yang tinggi di dalam tanah.Kandungan SOC di Taman Botanitergolong rendah disebabkan oleh kondisi lahan dengan lereng yang curam sehingga erosi juga cukup tinggi, kemudian perkembangan hutan masih tergolong hutan sekunder muda denganjenis tanah tua.
Visualisasi Jenis-Jenis Pohon Dengan Menggunakan Program Aplikasi Visual Basic Di Areal Trek Wisata Alam Sangkima Taman Nasional Kutai Kalimantan Timur Saputra, Arief Adi; Sasmita, Nanang; Putra, Mufti Perwira
Jurnal Pertanian Terpadu Vol 2 No 1 (2014): Jurnal Pertanian Terpadu Jilid II nomor 1 Juni 2014
Publisher : Sekolah Tinggi Pertanian Kutai Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36084/jpt..v2i1.64

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk memvisualisasikan jenis-jenis pohon dalam bentuk digital dengan menggunakan aplikasi Visual Basic di areal trek wisata Sangkima Taman Nasional Kutai Kalimantan Timur. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah eksplorasi dengan berjalan menyusuri jalur trek dan melakukan pengamatan, indentifikasi, serta pengambilan foto morfologi dan titik koordinat pohon pada radius 20 meter dari jalur trek. Metode Visualisasi untuk visual pohon menggunakan aplikasi Visual Basic 6.0 dengan database Microsoft Access 2007. Hasil penelitian dari trek sepanjang 3,39 Km dijumpai sebanyak 75 jenis pohon. Pohon tersebut di temukan dari ketinggian 10-100 Mdpl dan bentang alam seperti sungai, kolam dan lapangan (areal) terbuka.Jumlah secara keseluruhan dari ekplorasi sebanyak 452 individu yang terdiri dari 75 jenis dan tergolong dalam 38 famili.Data pohon di visualisasikan secara digital dengan menggunakan aplikasi ArcView untuk membuat peta posisi pohon. Hasil dari Visualisasi jenis-jenis pohon meliputi nama ilmiah, nama lokal, ordo, famili, genus, foto morfologi pohon, status konservasi, koordinat dan diskripsi pohon.
Penilaian Perkembangan Tanah Berdasarkan Tingkat Pencucian Liat Dan Nilai Kapasitas Tukar Kation Pada Daerah Hulu Sungai Sangatta Kutai Timur Norrahmad, Norrahmad; Edwin, Muli; Putra, Mufti Perwira
Jurnal Pertanian Terpadu Vol 3 No 1 (2015): Jurnal Pertanian Terpadu Jilid III nomor 1 Juni 2015
Publisher : Sekolah Tinggi Pertanian Kutai Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36084/jpt..v3i1.92

Abstract

The purpose of this study is to see the extent of the development of clay soil by leaching and the value of Cation Exchange Capacity (CEC) at study sites in the upstream areas Sangatta. Soil is a natural body at the earth's surface formed by the influence of factors of soil formation. In the process of soil formation factors are interrelated or some may be dominant factors that influence the formation of heterogeneous land surface of the earth. The level of development of the land had been developed further ground if kandugan minerals are easily weathered primary is less than difficult weathered minerals. Furthermore, for a description of the condition of the soil and the soil profile observation pengampilan soil samples for laboratory analysis. From the results of calculations and laboratory analysis will be described in quantitative descriptive presented in tabels and graphs. At the study site is a plateau or hilly slope which has 28% with altitude of about 100 m asl. From the research, the development of land at the study site is influenced by several factors, especially soil formation factors tofografi ie slope and altitude, and climatic factors (rainfall). Based on the rate of leaching of clay, soil development on the location of the study prove the land is still in the early stages of development level. Such soil clay content which generally have little and no addition of clay seiiring with increasing soil depth. Then further evidenced by clay CEC value is 35,06 meq/100 indicating that land is the land with the development of the initial level or younger soil. Both based on the level of leaching and clay CEC and clay mineral content of the soil is known Illit most likely a young land, ie the order Alluvial soil (PPT Bogor) or Entisol (USDA).
Penilaian Perkembangan Tanah Berdasarkan Tingkat Pencucian Liat Dan Kapasitas Tukar Kation Tanah Pada Areal Taman Botani Sangatta Kutai Timur Pamula, Apreski Dian Sari; Edwin, Muli; Putra, Mufti Perwira
Jurnal Pertanian Terpadu Vol 3 No 2 (2015): Jurnal Pertanian Terpadu Jilid III nomor 2 Desember 2015
Publisher : Sekolah Tinggi Pertanian Kutai Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36084/jpt..v3i2.107

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat pencucian liat dan Kapasitas Tukar Kation Tanah pada Areal Taman Botani Sangatta Kutai Timur, sehingga dapat memberikan informasi kepada pengelolah Taman Botani mengenai tingkat pencucian liat yang menyangkut kesuburan tanah pada areal tersebut. Penelitian dilaksakan kurang lebih 6 bulan terdiri dari observasi lapangan, pengumpulan data, uji laboratorium, analisis data dan penyusunan hasil penelitian. Adapun prosedur penelitiannya pertama pemilihan penampang profil, kedua pembuatan dan pengamatan penampang profil, ketiga pecatatan hasil pengamatan, keempat pengambilan contoh tanah, kelima uji laboratorium dan yang terakhir analisa data. Hasil penelitian menunjukan bahwa tingkat perkembangan tanahnya dalam fase lanjut dengan KTK liat <16me/100g liat dan termasuk tanah yang subur karena didominasi oleh kation-kation asam. Pada ketinggian ±50 mdpl KTK liatnya 20,24 meq/100 Liat maka tanah tersebut kemungkinan besar memiliki kandungan mineral liat Illit, sedangkan pada ketinggian ±80 mdpl KTK liatnya 18,53 meq/100g liat kemungkinan besar memiliki mineral liat Klorit. Berdasarkan pencucian liatnya terdapat horizon Argilik (Bt) yang umumnya dimiliki tanah ordo Ultisols dan lapisan A harus di atas 15 % dimana lapisan Argilik (Bt) adalah % liat A x 1,2. Hasilnya yaitu pada ketinngian ±50 mdpl lapisan Argiliknya mencapai 22,8% sedangkan ±80 mdpl lapisan Argiliknya mencapai 22, 8 %.
Kombinasi Pengaruh Media Tanam Akar Pakis dan Arang Sekam Terhadap Perkecambahan dan Pertumbuhan Bibit Eucalyptus pellitaL. Muell. Putra, Mufti Perwira; Edwin, Muli
Jurnal Pertanian Terpadu Vol 5 No 2 (2017): Jurnal Pertanian Terpadu Jilid V No 2 Desember 2017
Publisher : Sekolah Tinggi Pertanian Kutai Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36084/jpt..v5i2.123

Abstract

Penelitian telah dilaksanakan selama 3 bulan mulai bulan Febuari sampai April 2016. Penelitian ini berlokasi di persemaian PT Surya Hutani Jaya, Desa Puan Cepak, Kecamatan Muara Kaman, Kabupaten Kutai Kartanegara. Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh media tanam terhadap perkecambahan benih dan pertumbuhan bibit Eucalyptus pellita L. Muell. dan mengetahui komposisi media tanam yang terbaik untuk pertumbuhan bibit E. pellita. Penelitian disusun menggunakan pola nonfaktorial di dalam Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 5 taraf perlakuan media tanam akar pakis dan arang sekam yang masing-masing diulang 4 kali. Perlakuan yang diberikan adalah M0 = akar pakis 100%, M1 = akar pakis 90%+arang sekam 10%, M2 = akar pakis 80%+arang sekam 20%, M3 = akar pakis 70%+arang sekam 30%, dan M4 = akar pakis 60%+arang sekam 40%. Hasil penelitian menunjukkan, bahwa perlakuan berpengaruh tidak signifikan terhadap perkecambahan benih E. pellita, tinggi bibit, jumlah daun, diameter batang, kekompakan akar serta serangan hama dan penyakit. Jadi perlakuan yang diberikan sama baiknya untuk perkecambahan benih dan pertumbuhan bibit E. pellita.
Analisis Status Kerusakan Tanah Pada Lahan Kering di Kampung Jawa Dusun Kabo Jaya, Sangatta Putra, Mufti Perwira; Edwin, Muli
Jurnal Pertanian Terpadu Vol 6 No 2 (2018): Jurnal Pertanian Terpadu Jilid VI Nomor 2 Desember 2018
Publisher : Sekolah Tinggi Pertanian Kutai Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36084/jpt..v6i2.172

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis status kerusakan tanah di Kampung Jawa Dusun Kabo Jaya Kecamatan Sangatta Utara. Penelitian dilaksanakan selama kurang lebih 3 bulan dari bulan Juli sampai September 2016. Penelitian ini berdasarkan metode survei tanah, pengambilan sampel tanah dan pengamatan lapangan. Kemudian penetapan status kerusakan tanah mengacu pada peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Tahun 2006 Tentang Tata Cara Pengukuran Kriteria Baku Kerusakan Tanah Untuk Produksi Biomassa. Kedua lokasi penelitian merupakan lahan budidaya, pertama adalah lahan tanaman Jati yang berumur 15 tahun, kedua adalah lahan semak bekas kebun. Kedua lahan tersebut memiliki karakteristik yang hampir sama, terutama topografi. Tanah di kedua lokasi merupakan jenis tanah masam. Dari 10 parameter yang digunakan untuk menilai status kerusakan tanah, terdapat 2 parameter yang melebihi ambang kritis, yaitu pH dan DHL, sehingga kedua lokasi merupakan lahan yang telah mengalami penurunan kualitas, terutama dalam produksi biomassa. Oleh karena itu perlu ada upaya konservasi atau perbaikan lahan terutama untuk mengurangi tingkat keasaman tanah.
Partisipasi Masyarakat Lokal di Desa Karangan Hilir dalam Pelestarian Kebun dan Hutan Pendidikan STIPER Kutai Timur Allo, Jerlita Kadang; Putra, Mufti Perwira
Jurnal Pertanian Terpadu Vol 8 No 1 (2020): Jurnal Pertanian Terpadu Jilid VIII Nomor 1 Juni 2020
Publisher : Sekolah Tinggi Pertanian Kutai Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36084/jpt..v8i1.215

Abstract

Partisipasi masyarakat lokal dalam pengelolaan sumber daya hutan akan meningkatkan tanggung jawab dan kepedulian mereka terhadap lingkungan kawasan hutan. Dalam hal ini, masyarakat tidak dipandang sebagai objek yang perlu dibina, tetapi juga merupakan pihak yang dapat diajak bekerja sama untuk perlindungan yang lestari dari suatu kawasan. Atau dengan perkataan lain juga sebagai “pelaku pelestarian kawasan hutan”. Karena itu diperlukan peran masyarakat lokal baik dalam tahap perencanaan, pelaksanaan, pemantauan, maupun evaluasi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi fungsi partisipasi dan intensitas partisipasi unsur masyarakat lokal dalam menjaga dan melestarikan Kebun dan Hutan Pendidikan STIPER Kutai Timur. Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai bahan rujukan bagi STIPER Kutai Timur dalam pembuatan kebijakan dalam program pengelolaan Kebun dan Hutan Pendidikan STIPER dan bagi masyarakat; sebagai sumber informasi yang dapat melahirkan kesadaran masyarakat akan pentingnya berpartisipasi dalam program pelestarian Kebun dan Hutan Pendidikan STIPER Kutai Timur. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Karangan Hilir dengan memilih beberapa responden secara stratified sampling yang terdiri dari pemuda, wanita, kepala keluarga, kelompok tani, tokoh masyarakat dan para stakeholder yang terkait kepentingannya dengan kebun dan hutan pendidikan STIPER. Pengolahan dan analisis data menggunakan empowerment index. Dari hasil penelitian dengan menggunakan empowerment index menunjukkan angka yang berkisar antara 1-25 yang artinya bahwa partisipasi masyarakat sekitar kawasan kebun dan hutan pendidikan STIPER masuk dalam kategori sangat tidak aktif. Hal tersebut disebabkan pengelolaan kebun dan hutan pendidikan STIPER sepenuhnya ditangani langsung oleh STIPER. Melihat partisipasi masyarakat lokal yang masih sangat kurang maka diharapkan ke depan pengelolaan kebun dan hutan pendidikan STIPER dapat melibatkan peran serta masyarakat lokal sehingga kepedulian dan tanggungjawab masyarakat untuk turut melestarikan kebun dan hutan STIPER semakin meningkat.
Identifikasi Moraceae di Kebun dan Hutan Pendidikan STIPER Kecamatan Karangan Kabupaten Kutai Timur Putra, Mufti Perwira; Wandi, Wandi
Jurnal Pertanian Terpadu Vol 10 No 1 (2022): Jurnal Pertanian Terpadu Jilid X Nomor 1 Juni 2022
Publisher : Sekolah Tinggi Pertanian Kutai Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36084/jpt..v10i1.353

Abstract

Famili Moraceae secara umum memiliki banyak manfaat diantaranya sebagai sumber makanan, bahan bangunan, bahan untuk peralatan dan obat-obatan. Secara ekologis Moraceae memiliki manfaat sebagai penghasil oksigen, pakan satwa, tempat tinggal satwa, konservasi tanah dan lain-lain. Tujuan penelitian untuk mengidentifikasi dan mendeskripsikan jenis-jenis Moraceae yang ada di Kebun dan Hutan Pendidikan STIPER Kecamatan Karangan Kabupaten Kutai Timur. Penelitian dilaksanakan selama 6 (enam) bulan efektif yaitu dari bulan November 2017 sampai bulan April 2018. Kegiatan penelitian ini meliputi studi literatur, orientasi lapangan, pengambilan data, analisa dan pengolahan data. Metode yang digunakan adalah metode survei, observasi, koleksi langsung di lapangan dilanjutkan mengidentifikasi dari daun, batang, ranting dan buah disetiap jenis Moraceae. Analisis data dilakukan secara exploratif yaitu menjelajah kawasan penelitian untuk mencari jenis-jenis Moraceae yang ada dikawasan penelitian. Secara diskriptif, yaitu pengambilan data dilakukan dengan mendeskripsikan gambaran morfologinya atau menggambarkan sesuai ciri-ciri bagian-bagian tumbuhan tersebut dan identifikasi yaitu mencari nama, koleksinya berdasarkan tata nama yang ada sesuai dengan literatur-literatur. Berdasarkan hasil eksplorasi dan identifikasi yang dilakukan diperoleh 16 jenis tumbuhan anggota Moraceae, yaitu : Artocarpus elasticus, Artocarpus anisophyllus, Artocarpus nitidus, Ficus lowii, Ficus villosa, Ficus subtecta, Ficus apiocarpa, Ficus midotis, Ficus variegate, Ficus uncinata, Ficus schwarzii, Ficus crassiramea, Ficus consociate, Ficus qlandulifera, Ficus lepicarpa, Streblus macrophyllus. Tumbuhan yang paling banyak ditemukan adalah dari Genus ficus.
Pendugaan Cadangan Karbon Atas Permukaan Menggunakan Citra Satelit Di Areal Ijin Industri Metanol Kecamatan Bengalon Putra, Mufti Perwira; Edwin, Muli; Oktapianus, Oktapianus
Jurnal Pertanian Terpadu Vol 10 No 2 (2022): Jurnal Pertanian Terpadu Jilid X Nomor 2 Desember 2022
Publisher : Sekolah Tinggi Pertanian Kutai Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36084/jpt..v10i2.471

Abstract

Tujuan penelitian ini untuk menganalisis cadangan karbon atas permukaan pada areal yang akan dilakukan land clearing oleh perusahaan industri methanol di Sekerat Kecamatan Bengalon, Kalimantan Timur. Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan analisis kuantitatif. Analisis tutupan lahan dilakukan dengan penerapan teknologi Sistem Informasi Geografis dan analisis karbon atas permukaan dilakukan dengan menggunakan persamaan allometrik. Hasil ditemukan sebanyak 12 jenis tipe tutupan lahan. Pada 7 jenis tipe tutupan lahan tersebut merupakan areal non vegetasi yaitu lahan kosong, pemukiman, bangunan industri, rumput rawa, jalan hauling, jalan raya, dan danau memiliki total luasan sebesar 222,09 ha. Pada 5 tipe tutupan lahan lainnya merupakan areal bervegetasi yaitu hutan lahan basah sekunder, hutan lahan kering sekunder, semak belukar, mangrove dan hutan pantai dengan luas total 855,70 ha. Berdasarkan analisis diketahui cadangan karbon atas permukaan total 176,80 ton/ha. Cadangan karbon terbesar ditemukan pada hutan lahan kering sekunder sebesar 46,11 ton/ha dan terkecil pada semak belukar sebesar 0,34 ton/ha.
Morfologi Tanah Tegakan Jati di Kecamatan Sangatta Utara, Kabupaten Kutai Timur Murtinah, Veronika; Putra, Mufti Perwira
Jurnal Pertanian Terpadu Vol 12 No 1 (2024): Jurnal Pertanian Terpadu Jilid XII Nomor 1 Juni 2024
Publisher : Sekolah Tinggi Pertanian Kutai Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36084/jpt..v12i1.541

Abstract

Dalam budidaya tanaman kehutanan, tanah merupakan media pertumbuhan tanaman yang utama. Berbagai tipe penggunaan lahan (tanah) dapat mempengaruhi sifat-sifat tanah, antara lain sifat morfologi dan fisik tanah. Tujuan Penelitian untuk mengetahui perkembangan morfologi tanah pada tegakan jati, yang diharapkan dapat mendukung upaya keberlanjutan pengelolaan tanah dan tegakan. Dengan membuat profil tanah, maka pengamatan dan identifikasi sifat morfologi tanah dapat dilakukan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tanah memiliki kedalaman yang dalam, batas horizon berombak dengan peralihan horizon baur; warna tanah semakin terang dan perakaran tanaman semakin berkurang dengan bertambahnya kedalaman tanah; bercak tanah dijumpai pada horizon 3 dan 4; tingkat kemantapan struktur dan konsistensi tanah semakin meningkat dengan bertambahnya kedalaman tanah. Penelitian serupa dapat dilakukan pada jenis tanah dan tutupan lahan yang berbeda, secara berkala dan sifat-sifat tanah yang lain (fisik, kimia dan biologi).