Chantyara Ayal
Program Studi Teknik Geologi, Universitas Pattimura

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Korelasi Data Citra Satelit Radar dan Geologi Untuk Analisis Deformasi Permukaan, Studi Kasus Gempa Ambon September 2019 Erwin Bakker; Saskia Pattilouw; Dennis Tanikwele; David Tuhumury; Chantyara Ayal; Virginia Ulorlo
Jurnal Geosains dan Remote Sensing Vol 4 No 1 (2023): JGRS Edisi Mei
Publisher : Department of Geophysical Engineering, Faculty of Engineering, University of Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jgrs.2023.v4i1.100

Abstract

Maluku terletak di antara tiga lempeng dunia yaitu Lempeng Eurasia, Lempeng Indo-Australia, dan Lempeng Pasifik yang menyebabkan terbentuknya tatanan geologi Pulau Maluku yang kompleks dan berpotensi tinggi terjadinya bencana gempa bumi salah satunya gempa Ambon 26 September 2019. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan informasi terkait perubahan permukaan paskah terjadinya gempa yang melanda Ambon pada 26 September 2019. Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan DInSAR dengan mengolah citra SAR Sentinel-1. Hasil analisis citra tersebut menunjukkan gempa tersebut menyebabkan terjadinya penurunan muka tanah (subsidence) dengan nilai deformasi berkisar -8 cm sampai -14 cm pada daerah Tulehu dan Liang. Daerah Liang dan Tulehu didominasi oleh batuan sedimen yaitu batugamping dan endapan aluvial yang berumur Kuarter yang dapat memperkuat efek guncangan sehingga rawan terjadi guncangan gempa bumi yang berdampak pada deformasi yang terjadi di daerah tersebut. Sedangkan pada daerah di sekitarnya yang juga terkena dampak deformasi yaitu Pulau Haruku mengalami kenaikan muka tanah (uplift) dengan nilai deformasi berkisar +4 cm sampai +10 cm. Hasil dari penelitian ini dapat digunakan sebagai sumber referensi dalam pemantauan dan pemulihan berdasarkan sejarah gempa yang terjadi di Pulau Ambon yang sangat berguna dalam mitigasi bencana untuk mengurangi risiko dari dampak yang ditimbulkan akibat gempa bumi, di masa mendatang.