Melalui pengembangan silabus pembelajaran tematik memungkinkan siswa baik secara individu maupun kelompok dapat secara aktif menggali dan menemukan konsep serta prinsip-prinsip keilmuan secara holistik, bermakna, dan otentik. Penilaian belajar siswa dalam pembelajaran tematik dilakukan dengan asesmen autentik, yaitu asesmen yang melibatkan siswa di dalam tugas-tugas autentik yang bermanfaat. Proses pembelajaran pada kelas-kelas awal harus memerhatikan karakteristik anak yang akan menghayati pengalaman belajar sebagai satu kesatuan yang utuh. Pengemasan pembelajaran harus dirancang secara tepat karena akan berpengaruh terhadap kebermaknaan pengalaman belajar anak. Pengalaman belajar yang menunjukkan kaitan unsur-unsur konseptual baik di dalam maupun antarmatapelajaran, akan memberi peluang bagi terjadinya pembelajaran yang efektif dan lebih bermakna. Model pembelajaran tematik merupakan pendekatan pembelajaran yang melibatkan beberapa matapelajaran untuk memberikan pengalaman belajar yang bermakna bagi anak. Pembelajaran tematik berorientasi pada praktek pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan siswa dan secara efektif akan membantu menciptakan kesempatan yang luas bagi siswa untuk melihat dan membangun konsep-konsep yang saling berkaitan. Model ini akan memberikan kesempatan kepada siswa untuk memahami masalah yang kompleks di lingkungan sekitarnya dengan pandangan yang utuh. Sehingga siswa diharapkan memiliki kemampuan untuk mengidentifikasi, mengumpulkan, menilai dan menggunakan informasi yang ada di sekitarnya secara lebih bermakna.