<![CDATA[ABSTRAK PT XYZ adalah salah satu perusahaan pengolah susu, berdasarkan data yang diperoleh dari department Quality Control pada tahun 2022 selama 5 tahun terakhir menunjukkan tidak ditemukan adanya data kasus kecelakaan kerja namun banyaknya jumlah analisa serta jenis sampel dalam laboratorium kimia menyebabkan analis sering mengalami hampir terjadi kecelakaan kerja akibat kurangnya informasi terkait bahaya dan risiko yang mungkin terjadi dalam melakukan setiap proses penetapan. Oleh karena itu, diperlukan adanya sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja (SMK3) melalui analisis bahaya dan pengendalian risiko pada masing-masing tahapan analisa untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja berdasarkan Job Safety Analysis (JSA). Hasil analisis bahaya dengan menggunakan metode Job Safety Analysis (JSA) diperoleh bahwa masih terdapat aktivitas pekerjaan yang memiliki risiko sedang dan tinggi. Hasil pengolahan data diperoleh bahwa mitigasi risiko menggunakan metode hierarki kontrol efektif dalam menurunkan tingkat risiko sedang dan tinggi. Dalam analisa kadar protein dan total organic matter mitigasi risiko yang memiliki tingkat efektivitas tertinggi adalah modifikasi engineering melalui alat bantu sudip, dispenser pipet, pemasangan sistem hidrolik stopper, dan automatic system filler, sedangkan analisa chemical oxygen demand jenis mitigasi risiko yang memiliki tingkat efektifitas tertinggi adalah substitusi. Hasil perbandingan diperoleh bahwa pada analisa kadar protein terjadi penurunan yang sebelumnya memiliki risiko tinggi dan sedang sebesar 20% dan 33% menjadi 0%, analisa total organic matter risiko sedang sebesar 61% menjadi 0%, dan pada analisa chemical oxygen demand risiko tinggi dan sedang sebesar 27% dan 9% menjadi 0%. Kata Kunci: Job Safety Analysis, Mitigasi, Risiko, Bahaya.]]>
