Hutan merupakan paru-paru dunia. Ada banyak potensi di dalam hutan. Saat ini banyak berkembangnya populasi manusia, dan juga semakin banyak kebutuhan yang harus dimiliki yang bersumber dari hutan. Akibatnya hutan dirusak oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab tanpa memikirkan akibat yang ditimbulkan dari ulah tersebut. Pada tahun 1998 di Hutan Mendiro terjadi kerusakan hutan yang menyebabkan hutan gundul dan sumber mata air yang hilang. Lalu dibentuknya Kelompok Tani Hutan (KTH) Kepuh di Dusun Mendiro Desa Panglungan yang merupakan pelopor pelestarian hutan konservasi mata air sejak tahun 1998. KTH Kepuh ini merupakan kelompok masyarakat yang peduli terhadap lingkungan, hutan, dan sumber mata air. Banyak upaya penyelematan yang dilakukan oleh KTH Kepuh ini terkait kerusakan hutan dan hilangnya sumber mata air yang disebabkan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab. Metode yang digunakan dalam pembahasan ini adalah kualitatif deskriptif dengan sumber data diperoleh dari referensi buku-buku dan sumber langsung dari KTH Kepuh sendiri. Hasil pembahasan menunjukkan KTH Kepuh menjalankan program Wanawiyata Widyakarya dengan beberapa kebijakan yang didampingi oleh pihak pemerintah seperti Cabang Dinas Kehutanan Nganjuk Wilker Jombang, Dinas Lingkungan Hidup, dan lainnya. Adapun banyak kegiatan yang dilakukan oleh KTH Kepuh ini dalam upaya pelestarian Hutan Mendiro.