Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Disharmoni Seni Lukis Bali Wayan Gede Budayana; Gede Jaya Putra; Putu Sinar Wijaya; Agung Wijaya
Innovative: Journal Of Social Science Research Vol. 3 No. 2 (2023): Innovative: Journal Of Social Science Research (Special Issue)
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/innovative.v3i2.1258

Abstract

Artikel ini membahas tentang Disharmony seni rupa bali sebagai laku perkembangan yang melepaskan diri dari idiom-idiom seni lukis tradisional Bali. Karya seni rupa kontemporer Bali mengalami lonjakan perkembangan dilihat dari tumbuhnya generasi muda kisaran 90an hingga 2000. Berdasarkan hasil pengamatan di lapangan dengan wilayah Gianyar sebagai ruang lingkup observasi, meliputi galeri dan studio seniman, ditemukan progress baru generasi muda dalam menginovasi bahasa rupa menjadi lebih progresif serta dinamis. Kajian berfokus pada satu seniman yang sangat progresif secara teknik dan tematik, dengan mengkonstruksi ulang bahasa pakem seni lukis bali sehingga memunculkan disharmony sejalan dengan pakem estetika postmodern. Sumber data diperoleh melalui pendekatan kualitatif menggunakan metode deskriptif analisis, observasi serta wawancara dengan I Nyoman Arisana sebagai sosok seniman muda progresif. Teori yang digunakan adalah Dekonstruksi oleh Derrida dan teori Postmodern dalam buku Sejarah Estetika Martin Suryajaya. Teori ini digunakan untuk membedah proses kreasi dari Arisana terkait akan peleburan dan kontruksi ulang idiom seni lukis Bali, serta melihat letak keindahan dari karya seni rupa kontemporer Bali. Pada akhirnya keberlanjutan seni rupa bali menjadi satu ranah penyegaran baru yang tak lagi dibelenggu oleh sistem-sistem pembenaran dan menjadikan seni rupa kontemporer Bali otonom.