Salah satu sindrom pernapasan akut yang sedang marak terjadi saat ini disebabkan oleh virus Covid-19. Pada sebagian orang penyakit ini hanya seperti flu biasa, namun pada beberapa kelompok masyarakat (seperti lansia dan orang dengan penyakit penyerta) dapat berkembang menjadi pneumonia, sindrom gangguan pernapasan akut (ARDS) dan kegagalan multi organ. Sebagian besar pasien yang terinfeksi adalah lansia, disebabkan karena penurunan fungsi dan kualitas tubuh, selain itu lansia yang menderita penyakit penyerta. Kasus Covid-19 dapat diturunkan melalui penerapkan tindakan-tindakan pencegahan yang sesuai seperti pelaksanaan physical distancing dan personal hygiene yang berlaku bagi seluruh masyarakat. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis sikap kelompok rentan (kelompok lansia) dalam melaksanakan kebijakan physical distancing dan personal hygiene dalam mencegah penularan covid-19. Desain penelitian menggunakan metode survey melalui pendekatan cross sectional. Physical distancing dan personal hygiene merupakan variabel dependen sedangkan variabel independennya yaitu sikap lansia. Penelitian dilakukan di Wilayah Kerja Pustu Karot. Populasi target penelitian adalah lansia dengan usia > 55 tahun di Wilayah 3 Paroki Karot. Pengambilan sampel dilakukan dengan purposive sampling melalui kriteria inklusi dan eksklusi. Penilaian sikap Physical distancing dan personal hygiene menggunakan kuesioner. Analisis data menggunakan analisis univaiat dan bivariat. Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar lansia memiliki sikap Physical Dictancing cukup (61,8%). Lansia yang memiliki sikap Personal Hygiene cukup berjumlah 78,2%. Usia, jenis kelamin, dan pendidikan tidak berhubungan dengan Physical distancing dan personal hygiene.