Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Pengobatan Glioblastoma Multiforme Saat Ini dan Masa Depan: Literature Review Anggela Anggela
Jurnal Farmasetis Vol 12 No 2 (2023): Jurnal Farmasetis: Mei 2023
Publisher : LPPM Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32583/far.v12i2.1207

Abstract

Glioblastoma multiforme (GBM) ditandai dengan pertumbuhan yang cepat dan invasi yang difasilitasi oleh migrasi sel dan degradasi matriks ekstraseluler. Meskipun GBM adalah tumor langka dengan insiden secara global kurang dari 10 per 100.000 orang, prognosisnya yang buruk dengan tingkat kelangsungan hidup 14-15 bulan setelah diagnosis menjadikannya masalah kesehatan yang penting. Pasien yang terdiagnosis GBM memiliki presentasi klinis yang muncul akibat mekanisme langsung (primer) dan mekanisme tidak langsung (sekunder) karena peningkatan tekanan intrakranial. Saat ini, metode diagnostik untuk mendeteksi GBM mengandalkan tes neurologis dan metode neuroimaging. Segera setelah ditemukan adanya tumor pada sistem saraf otak maka dilakukan pembedahan sebagai bentuk terapi dan diagnosis histopatologis. Tujuan untuk meninjau mengenai tatalaksana terkini dari GBM dan memaksimalkan tingkat pemulihan, meminimalisir efek samping dan memperpanjang angka harapan hidup pasien. Penelitian ini merupakan tinjauan literatur. Database online utama (Perpustakaan Cochrane, PubMed, dan Science Direct) dicari menggunakan kata kunci berikut (“GBM” ATAU “glioblastoma multiforme”) DAN (“treatment) dan dipersempit lebih jauh ke jurnal yang diterbitkan dalam 10 tahun terakhir. Perawatan khusus untuk glioblastoma melibatkan reseksi bedah massa tumor, diikuti dengan perawatan radioterapi dan kemoterapi.
Analisis Kandungan Serat Kasar Pada Tepung Porang Anggela Anggela; Yamaysyah Salma Nabila; Rahmatia Ananda; Eris Pransiscah Nainggolan; Wahyu Wahyu; Asrul Asrul
Mikroba : Jurnal Ilmu Tanaman, Sains Dan Teknologi Pertanian Vol. 1 No. 1 (2024): April : Mikroba : Jurnal Ilmu Tanaman, Sains Dan Teknologi Pertanian
Publisher : Asosiasi Riset Ilmu Tanaman Dan Hewan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62951/mikroba.v1i2.107

Abstract

Porang flour, extracted from the tuber of the porang plant (Amorphophallus muelleri), is known as a food ingredient rich in fiber and low in calories. This study aims to measure the crude fiber content in porang flour tested at the Food and Agricultural Product Technology Laboratory, Faculty of Agricultural Technology, Universitas Gadjah Mada. Based on the analysis, the average crude fiber content in porang flour was found to be 0.79%, with a standard deviation of 0.02%. However, no crude fiber content was found in the porang flour gel sample. These findings provide important insights into the potential of porang flour as a fiber source in the development of food products. The results also demonstrate product quality consistency, which can serve as a foundation for the development of healthier food industries.