Pendahuluan: Pendewasaan usia perkawinan merupakan program dari BKKBN yang berupaya meningkatkan usia perkawinan pertama, bagi laki-laki dan perempuan minimal 19 tahun. Banyaknya kasus pernikahan dini yang dilakukan oleh remaja baik laki-laki maupun perempuan disebabkan kurangnya pengetahuan remaja akan pendewasaan usia perkawinan, hal ini dapat terjadi karena sosialisasi dan promosi tentang pendewasaan usia perkawinan kepada remaja masih kurang. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh pemberian video dalam meningkatkan pengetahuan tentang pendewasaan usia perkawinan pada remaja. Metode: Penelitian menggunakan desain quasi experiment dengan pre-post test design with control group. Responden dalam penelitian ini berjumlah 60 orang yang terdiri dari 30 orang pada masing-masing kelompok. Kelompok intervensi diberikan video sebanyak 2 kali dengan durasi 2-5 menit, sedangkan pada kelompok kontrol diberikan power point sebanyak 2 kali berisikan 10-15 slide. Instrument yang digunakan pada penelitian antara lain: kuisioner karakteristik responden, kuisioner pengetahuan tentang pendewasaan usia perkawinan, video dan power point yang dibuat sendiri oleh peneliti. Teknik sampling yang digunakan adalah systematic random sampling. Analisis menggunakan t test dengan α ≤ 0,05. Hasil dan Pembahasan: Hasil analisis menunjukkan terdapat perbedaan yang signifikan pada peningkatan rata-rata nilai pengetahuan tentang pendewasaan usia perkawinan antar kelompok sebelum dan sesudah dilakukan intervensi (p-value 0,040). ditolak dan ha diterima yang berarti ada pengaruh terapi relaksasi benson terhadap perubahan tingkat kecemasan lansia di Panti Tresna Werdha.. Kesimpulan: Pemberian video mampu meningkatkan pengetahuan responden tentang pendewasaan usia perkawinan.