Penelitian ini dilaksanakan dilahan percobaan Balai Hortikultura Lubuk Tenam dengan ketinggian tempat ± 101 meter diatas permukaan laut, dengan temperatur udara berkisar antara 23℃ - 39℃, dengan rata-rata curah hujan perbulan adalah 181-1276 mm pada bulan basah dengan 71-108 mm pada bulan kering dengan tanah jenis ultisol. Dilaksanakan pada tanggal 07 Juni 2022-05 Oktober 2022. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh jumlah benih perlobang dan jenis legum terbaik terhadap pertumbuhan cabai rawit serta interaksi keduannya dalam pola tumpangsari legum dan cabe. Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok dengan pola Faktorial. Faktor I perlakuan dengan jumlah benih yaitu B1: 1 Benih perlobang, B2: 2 benih perlobang, B3: 3 benih perlobang. Faktor II yaitu perlakuan jenis legum. L1 : Cabai rawit ditumpangsarikan dengan legum jenis kacang tanah, L2 : Cabai rawit ditumpangsarikan dengan legum jenis kacang kedelai, L3 : Cabe rawir ditumpangsarikan dengan legum jenis kacang buncis, dan L4 : Cabe rawit ditumpangsarikan dengan legum jenis kacang panjang.Parameter yang diamati pada tanaman legum adalah tinggi tanaman (cm), jumlah cabang, luas daun total (cm²), dan intensitas cahaya. Parameter yang diamati pada tanaman cabai rawit adalah tinggi tanaman (cm), luas daun total (cm²), jumlah buku cabang, diameter batang, dan Nisbah Kesetaraan Lahan (NKL).Hasil penelitian menunjukkan pelakuan jumlah benih berpengaruh pada intensitas cahaya, diameter batang cabai dan NKL. Tetapi tidak berpengaruh terhadap tinggi tanaman cabai, luas daun total, dan jumlah buku cabang. Perlakuan jenis legum berpengaruh terhadap tinggi tanaman legum, luas daun total cabai, dan diameter batang cabai. Terdapat interaksi antara jumlah benih dan jenis legum terhadap jumlah cabang legum dan jumlah buku cabang cabai. Perlakuan terbaik terhadap pertumbuhan tanaman cabai rawit yaitu Kacang Tanah dengan perlakuan 1 benih perlobang (L1B1).