Mega Kurniawati
Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan, Universitas Palangka Raya

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

METODE PAIRED COMPARISON PADA PEKERJAAN PONDASI BANGUNAN GEDUNG DENGAN PENDEKATAN STUDI VALUE ENGINEERING (VE) Mahdika Putra Nanda; Sigit Riswanto; Mega Kurniawati
JMTS: Jurnal Mitra Teknik Sipil Volume 6, Nomor 2, Mei 2023
Publisher : Prodi Sarjana Teknik Sipil, FT, Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jmts.v6i2.23387

Abstract

Foundation work is one of the most crucial jobs in building construction. Therefore, an appropriate method is needed to determine the most effective and efficient type of foundation. One of the methods used is the paired comparison method with a value engineering approach. In this case study, the paired comparison method is used to compare the square pile foundation (existing) with the use of a triangular pile design and round piles. The total budget is Rp. 3.834.143,026,84. The analysis shows that the D-300 round pile foundation has the highest cost among the three with a total budget of 4.522.511.665.00. Based on the design scenario, square foundation work is superior in the financing, implementation time, amount of labor, concrete quality, and weather conditions in the field with a total value of 54% than the triangular and round pile foundations. Hence the final decision remains to use a square pile foundation. Abstrak Pekerjaan pondasi merupakan salah satu pekerjaan yang krusial dalam pembangunan gedung. Oleh karena itu, diperlukan metode yang tepat untuk menentukan jenis pondasi yang paling efektif dan efisien. Salah satu metode yang digunakan adalah metode paired comparison dengan pendekatan value engineering. Dalam studi kasus ini metode paired comparison digunakan untuk membandingkan pondasi tiang pancang persegi (eksisting) dengan penggunaan desain tiang pancang berbentuk segitiga dan bulat. Total anggaran dana yaitu Rp. 3.834.143.026,84. Hasil analisis menunjukan bahwasanya pondasi pancang bulat D-300 memiliki biaya yang paling tinggi diantara ketiganya dengan total anggaran 4.522.511.665,00. Berdasarkan skenario desain bahwa pekerjaan pondasi persegi lebih unggul dari segi pembiayaan, waktu pelaksanaan, jumlah tenaga kerja, mutu beton serta kondisi cuaca di lapangan dengan total nilai 54% dari pada pondasi tiang pancang berbentuk segitiga dan berbentuk bulat. Oleh karena itu keputusan akhir tetap menggunakan pondasi tiang pancang persegi.
PENGGUNAAN METODE PROJECT EVALUATION REVIEW TECHNIQUE (PERT) DALAM EVALUASI PERENCANAAN PENJADWALAN PROYEK Mahdika Putra Nanda; Mega Kurniawati; Sigit Riswanto
Jurnal Teknik Sipil Vol. 17 No. 3 (2023)
Publisher : Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24002/jts.v17i3.7181

Abstract

Penjadwalan proyek konstruksi merupakan bagian penting dari manajemen proyek yang membutuhkan perencanaan yang cermat untuk menyelesaikan proyek tepat waktu dan sesuai dengan anggaran yang telah ditentukan. Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk menentukan berapa lama proyek Pembangunan Wisata Air Sungai akan berlangsung secara optimal serta untuk untuk mengukur tingkat ketidakpastian atau risiko dalam penjadwalan proyek. Salah satu metode yang digunakan adalah PERT, yang telah dievaluasi dalam perencanaan penjadwalan Proyek Wisata Air. Hasil penelitian menunjukkan bahwa durasi optimum penjadwalan proyek adalah 146 hari dengan nilai standar deviasi seluruh pekerjaan adalah 17,671 atau setara dengan 18 hari. Waktu optimis proyek adalah 128 hari dan waktu pesimis proyek adalah 164 hari dengan tingkat probabilitas 99,92%. Dari perhitungan jadwal waktu proyek dengan network planning, didapatkan kegiatan yang masuk jalur kritis, antara lain pekerjaan persiapan, tiang pancang, pondasi panggung terapung, frame jembatan, pemasangan mesin hidrolik dan Electric control. Namun, penggunaan metode PERT dalam perencanaan penjadwalan proyek konstruksi memerlukan keterampilan khusus dan pengalaman yang cukup untuk perhitungan yang efektif dan efisien.