Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Faktor-Faktor Risiko Kejadian Bayi Berat Badan Lahir Rendah Di RSUD Wonosari Tahun 2019 Ratih Puspaningsih; Raden Edi Fitriyanto; Yasmini Fitriyati
Pontianak Nutrition Journal (PNJ) Vol 4, No 1 (2021): Maret 2021
Publisher : Poltekkes Kemenkes Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (361.205 KB) | DOI: 10.30602/pnj.v4i1.726

Abstract

Latar Belakang: Berat badan lahir rendah masih menjadi penyebab kesakitan dan kematian pada bayi baru lahir. Kejadian bayi berat badan lahir rendah mencapai sekitar 20 juta kelahiran pertahun di seluruh dunia. Faktor risiko kejadian bayi berat badan lahir rendah antara lain usia ibu, hipertensi, umur kehamilan, jenis kelamin, paritas, jarak kehamilan, dan pendidikan ibu. Gunung Kidul pada tahun 2018 menjadi kabupaten dengan angka prevalensi tertinggi di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Berdasarkan latar belakang, perlu dilakukan analisis mengenai faktor risiko kejadian bayi berat badan lahir rendah di RSUD Wonosari tahun 20z19Tujuan Penelitian: Mengetahui faktor risiko bayi berat badan lahir rendah (BBLR) di RSUD Wonosari tahun 2019. Metode Penelitian: Penelitian ini merupakan studi analitik observasional dengan desain case-control ­­­­­­­­­yang menggunakan data sekunder rekam medis RSUD Wonosari tahun 2019 dengan teknik purposivel sampling dimana besar sampel sejumlah 100. Analisis data dilakukan secara univariat, bivariat dan multivariat.Hasil: Analisis bivariat memperoleh hasil usia ibu (p value 0.003, OR 3.881 CI 95% 1,561-9,650), hipertensi (p value 0.000 OR 5.091 CI 95% 2,091-12,396), umur kehamilan (p value 0.000 OR 38.500 CI 95% 4,921-301,195), jenis kelamin (p value 0.548 OR 1.272 CI 95% 0,580-2,790), paritas (p value 0.001 OR 3,768 CI 95% 1.647-8.620, jarak kehamilan (p value 0.002 OR 3.841 CI 95% 1.610-9.161). Analisis multivariat memperoleh hasil usia ibu kurang dari 20 dan lebih dari atau sama dengan 35 (p value 0.034, aOR 6.147 CI 95% 1.151-32.840), ibu menderita hipertensi (p value 0.001, aOR 13.255 CI 95% 2,986-58,842), umur kehamilan kurang dari 37 minggu (p value 0.002, aOR 36,473 CI 95% 3,666-362,839), paritas 1 dan lebih dari 4 (p value 0,049, aOR 4,316 CI 95%1,007-18,490), jarak kehamilan kurang dari atau sama dengan 24 bulan (p value 0,008, aOR 14,470 CI 95% 2,036-102,818), pendidikan di bawah SMA (p value 0,000, aOR 5 ,913 CI 95% 1,402-24,94). Kesimpulan: Terdapat hubungan antara usia ibu kurang dari 20 dan lebih dari 35 tahun, ibu yang menderita hipertensi, umur kehamilan kurang dari 37 minggu, paritas 1 dan lebih dari 4, jarak kehamilan kurang dari atau sama dengan 24 bulan, pendidikan ibu kurang dari SMA dengan kejadian bayi berat badan lahir rendah di RSUD Wonosari tahun 2019.
Pengaruh Yoga Terhadap Waist Hip Ratio Dalam Mengontrol Terjadinya Obesitas Sentral Pada Wanita Dinda Alsayla; Raden Edi Fitriyanto; Erlina Marfianti
Pontianak Nutrition Journal (PNJ) Vol 3, No 2 (2020): September 2020
Publisher : Poltekkes Kemenkes Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (267.088 KB) | DOI: 10.30602/pnj.v3i2.700

Abstract

Yoga merupakan salah satu aktivitas fisik yang menggunakan berbagai postur untuk mengembangkan kekuatan fisik, kelenturan dan ketahanan dimana dapat digunakan sebagai latihan berintensitas sedang untuk pasien dengan kapasitas latihan terbatas sehingga lebih mudah bagi orang-orang yang inaktif secara fisik. Tujuan Penelitian yaitu untuk mengetahui pengaruh yoga terhadap waist hip ratio (WHR) pada wanita di Desa Lodadi Kecamatan Ngemplak Kabupaten Sleman  Yogyakarta. Penelitian ini merupakan penelitian pre–eksperimental dengan One Group Pretest - Postest Design. Subyek penelitian diperoleh dengan teknik purposive sampling di Desa Lodadi. Subyek berjumlah 30 orang. Yoga dilakukan sejak November 2018 hingga Januari 2019 setiap 2x seminggu selama 90 menit. WHR diukur dengan menggunakan meter ukur. Setelah itu data akan dianalisis dengan paired sample t-test. Hasil Penelitian menunjukkan dari 30 subyek penelitian 17 peserta termasuk dalam kriteria eksklusi. Hasil analisis statistik paired sample t-test didapatkan p<0,05 yang menunjukkan perbedaan bermakna antara WHR peserta sebelum dan sesudah pelaksanaan yoga. Kesimpulan pada penelitian ini adalah Yoga dapat mempengaruhi waist hip ratio pada wanita di Desa Lodadi Kecamatan Ngemplak Kabupaten Sleman Yogyakarta.
Screening of nutritional status and education on balanced nutrition for boarding school students Raden Edi Fitriyanto; Farida Juliantina Rahmawaty; Gloscindy Arma Occifa
Jurnal Pemberdayaan: Publikasi Hasil Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 6 No. 3 (2022)
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12928/jpm.v6i3.5393

Abstract

Nutritional status is a condition that reflects the balance between nutrient intake and nutrient needs for body metabolism. Malnutrition is still a priority for national health development. Malnutrition in children causes growth and development problems and affects the quality of resources. The risk of malnutrition can occur to the students at the Islamic boarding school because they do not live and are cared for by their parents. Therefore, this community service focuses on screening and anticipating calorie deficiency in elementary school students. Ash Sholihah Islamic Boarding School is a boarding school in Sleman Regency with simple facilities. The number of boarding school students is approximately 700 male and female students, consisting of elementary to high school students. Elementary school students need more attention because they cannot take care of themselves and maintain food intake properly. The results of the anthropometric examination of 198 children showed that 166 (83.6%) were underweight, 24 (12.1%) had ideal body weight, and 8 (4.04%) were overweight. The results of the anthropometric examination of 198 children showed that 166 (83.6%) were underweight, 24 (12.1%) had ideal body weight, and 8 (4.04%) were overweight. The results of the mini nutritional assessment (MNA) questionnaire screening showed 10 (5.1%) malnutrition, 165 (83.3%) risk of malnutrition, 8 (4%) good nutrition, and 15 (7.6%) unknown. The service activities were continued with medical examinations and administration of drugs if necessary. Then carried out education and provision of additional calories to 166 children with underweight. Dormitory administrators are involved in supervising the implementation of additional nutrition. Additional intake given is a preparation equivalent to 100 kcal/day for each child as modified Formula 100.