Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

INTELECTUAL CAPITAL IN PUBLIC ZAKAH INSTITUTION ON ZAKAH MANAGEMENT Faizatul Ansoriyah; Rina Herlina Haryanti; Wahyu Febriyanto Sulistyo W; Dinar Permatasari; Jacika Pifi Nugraheni; Ratna Amy Purwasih
Spirit Publik: Jurnal Administrasi Publik Volume 10, Nomor 1, Tahun 2015
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (415.427 KB) | DOI: 10.20961/sp.v10i1.1260

Abstract

Indonesia is the biggest moslem country, it has chance to reduction poverty through zakah. One of the zakah intitution is BAZ (Public Zakah Intitution). The purpose in study is to know about intelectual capital in public zakah Institution. Intelectual capital is important in zakah management. It consist of human capital, structural capital and relational capital.Research methodology is empirically qualitative research. The result of this study show that intelectual capital is not maximized.  Although the level of employee education is high but still lower innovation and creativity still low. Bazda In Surakarta is the temporal institution in Ministry of Religion.  Keywords:Intellectual Capital, Pengelolaan Zakat
Sosialisasi Kelembagaan dalam Manajemen Bencana berbasis Community Governance di Kecamatan Ngargoyoso Kabupaten Karanganyar Joko Pramono; Jacika Pifi Nugraheni
JURNAL ABDIMAS SERAWAI Vol. 3 No. 2 (2023): Jurnal Abdimas Serawai (JAMS)
Publisher : Program Studi Administrasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Bengkulu 

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36085/jams.v3i2.5647

Abstract

Kecamatan Ngargoyoso Kabupaten Karanganyar merupakan daerah rawan bencana khususnya tanah longsor. Pada tahun 2022 jumlah korban bencana terbanyak berasal dari Kecamatan Ngargoyoso. Dari tujuh jenis kejadian, korban terbanyak berasal dari bencana tanah longsor yakni sebanyak 100 korban terdampak. Tahun 2023 informasi yang tercatat secara resmi yakni sejumlah 3 kejadian tanah longsor dan beberapa kejadian tanah longsor lainnya belum tercatat. Tingkat resiko bencana longsor daerah ini perlu mendapat perhatian dari para pemangku kepentingan serta masyarakat. Beberapa alasannya yakni karena daerah ini memiliki karakteristik penggunaan lahan yang kompleks dan penitng bagi kelestarian alam maupun budaya. Penggunaan lahan tersebut antara lain : (i) hutan lindung; (ii) pertanian; (iii) permukiman warga; (iv) pelayanan umum; (v) pertambangan; serta (vi) ekonomi dan pengembangan pariwisata. Tingginya tingkat resiko kebencanaan daerah ini belum didukung dengan sistem kelembagaan kebencanaan yang memadai dan kuat, sehingga dalam proses manajemen bencana yang dilakukan tidak mencakup adanya pencegahan maupun mitigasi bencana melainkan hanya spontanitas penanganan pada saat terjadi bencana. Kelemahan yang paling nyata dari tidak adanya sistem kelembagaan kebencanaa ini yakni kurang efektifnya penanganan ketika terjadi bencana tanah longsor diwaktu bersamaan di beberapa titik lokasi desa yang berdekatan. Tidak efektifnya penanganan bencana diindikasikan dengan informasi bahwa penanganan bencana yang dilakukan tidak bisa sampai tuntas bahkan ada yang tidak tertangani. Sosialisasi mengenai kesadaran pentingnya membangun sistem kelembagaan kebencanaan yang kuat dan pengetahuan tentang proses manajemen bencana secara holistik perlu dilakukan. Dalam artikel ini Community Governance menjadi pendekatan utama yang digunakan untuk merancang sistem kelembagaan dalam manajemen bencana