Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Review Jurnal: Pemanfaatan Daun Salam (Syzygium polyanthum (Wight) Walp.) Sebagai Pengobatan Tradisional di Indonesia Haryanto, Felicia Karyn; Jesica, Imelda Angie; Arafi, Andika Razzak; Pranasti, Ernestine Arianditha; Rosa, Dela
PharmaCine : Journal of Pharmacy, Medical and Health Science Vol 4 No 1 (2023): PharmaCine: Journal of Pharmacy, Medical and Health Science
Publisher : Bachelor of Pharmacy Study Program, Faculty of Health Sciences, Universitas Singaperbangsa Karawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35706/pc.v4i1.8714

Abstract

Latar Belakang: Berbagai jenis tumbuhan seringkali digunakan sebagai pengobatan. Salah satu tumbuhan yang banyak digunakan adalah daun salam. Tumbuhan salam merupakan tumbuhan endemik umum di seluruh Indonesia yang daunnya banyak digunakan dalam berbagai sediaan dan obat tradisional. Daun salam mengandung metabolit sekunder yang memiliki banyak efek farmakologi untuk mengatasi berbagai penyakit. Tujuan: dibuat untuk mengumpulkan informasi ilmiah mengenai penggunaan daun salam (Syzygium polyanthum) sebagai tumbuhan obat dalam pengobatan penyakit-penyakit di Indonesia, juga untuk mengevaluasi hasil penelitian yang telah dilakukan mengenai efek daun salam terhadap berbagai penyakit. Metode: studi literatur berjumlah 20 – 30 sumber dari jurnal-jurnal nasional yang terakreditasi SINTA 1 hingga 5. Hasil: Daun salam yang diteliti dan dilaporkan memiliki kandungan metabolit sekunder antara lain golongan senyawa flavonoid yang terdapat pada ekstrak etanol daun salam, serta alkaloid, tanin, fenol, saponin dan minyak atsiri yang terdapat pada infusa daun salam. Daun salam memiliki aktivitas antihipertensi, antiinflamasi, antioksidan, obat hiperkolesterolemia, obat asam urat, analgesik dan antimikroba.. Kesimpulan: Hasil studi literatur menunjukkan bahwa daun salam memiliki senyawa metabolit sekunder yang mengakibatkan adanya aktivitas farmakologis.
Review Studi Etnofarmasi Penggunaan Tanaman Obat Antidiare oleh Masyarakat Indonesia Surya, Anne; Maharani, Yunita Intan; Romaito, Rachel Beatrix; Pranasti, Ernestine Arianditha; Rosa, Dela
Media Farmasi Indonesia Vol. 18 No. 1 (2023): Media Farmasi Indonesia
Publisher : SEKOLAH TINGGI ILMU FARMASI YAYASAN PHARMASI SEMARANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53359/mfi.v18i1.215

Abstract

Diare merupakan gangguan pencernaan dengan tingkat prevalensi yang tinggi terutama pada negara-negara berkembang. Diare adalah salah satu gangguan sistem pencernaan yang ditandai dengan kram perut, konsistensi tinja yang cair, serta meningkatnya frekuensi buang air besar lebih dari 3 kali dalam 24 jam. Penyakit ini dapat dipicu dengan berbagai penyebab seperti infeksi enteral, infeksi parental, mal absorbsi, dan pemberian antibiotik yang kemudian menyebabkan gangguan penyerapan serta sekresi air dan elektrolit di usus disertai dengan hipermobilitas. Indonesia dikenal sebagai negara yang dilimpahkan dengan berbagai kekayaan hayati beserta potensinya sebagai obat-obatan. Dengan demikian, dilakukan peninjauan terhadap metode pengobatan antidiare dari berbagai tanaman obat yang digunakan oleh masyarakat di berbagai daerah di Indonesia melalui pendekatan etnofarmasi. Metode penelitian yang dilakukan adalah dengan menggunakan kajian literatur melalui publikasi daring berdasarkan pada Web, PubMed, ResearchGate, dan Google Scholar. Didapati hasil daripada penelitian terdapat 17 spesies tumbuhan yang biasa dimanfaatkan sebagai obat antidiare, yaitu Acorus americanus (Far.) Raf., Ageratum conyzoides L., Artocarpus heterophyllus Lam., Allium cepa L., Blumea balsamifera (L).DC., Bischofia javanica Bl., Psidium guajava L., Cymbopogon citratus (DC.) Stapf., Carica papaya L., Curcuma longa L., Lansium domesticum Correa., Nephelium lappaceum L., Strobilanthes crispus Blume., Solanum nigrum L., Solanum torvum Sw., Uncaria gambir (Hunter) Roxb., dan Curcuma xanthorrhiza Roxb.
Optimization of Lubrication and Compression Process Parameters of Vitamin C Film-Coated Caplets Pranasti, Ernestine Arianditha; Utami, Ratna Annisa; Nugraha, Yuda Prasetya
Pharmaceutical Sciences and Research Vol. 10, No. 2
Publisher : UI Scholars Hub

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tablet production is a very intricate process influenced by numerous process variables or parameters. This study aimed to identify the critical processing variables that affect Critical Quality Attributes (CQAs) of vitamin C film-coated caplets utilizing a statistical experimental design. A two-level complete factorial design with two central points was used to examine the process parameters that posed the greatest risk to CQAs. The process variables investigated included mesh size and duration for the lubrication process, as well as speed and main thickness for compression. Statistical results showed that mesh number, lubrication time, and their interaction significantly affect flow rate, Hausner ratio, and compressibility index. Higher mesh number and longer duration improved flow properties; lower main thickness significantly increased core caplet hardness; and lower dissolution rates were observed at higher compression speeds. Based on this study, it can be concluded that mesh number and lubrication time only significantly affected the bulk quality attributes but did not have a significant impact on the quality attributes of vitamin C caplets. On the other hand, the parameters of the compression process, such as speed and main thickness, greatly impacted the quality attributes of vitamin C caplets. In this study, the use of mesh number 20 with 7 minutes of lubrication, and a speed of 17 rpm with a main thickness scale of 2.00 were determined as the optimal process parameters. The optimal process parameters for the lubrication and compression processes were obtained from statistical analysis of the response data.