Ma`mun Ma`mun
Universitas Islam Negeri K.H. Abdurrahman Wahid Pekalongan

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Fiqh “Perlawanan” K.H. Ahmad Rifa’i Kalisalak (1200-1286 H. / 1786-1870 M.) Ma`mun Ma`mun
Syariati: Jurnal Studi Al-Qur'an dan Hukum Vol 9 No 1 (2023): SYARIATI : Jurnal Studi Al Qur'an dan Hukum
Publisher : Fakultas Syari'ah dan Hukum (FSH) UNSIQ

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32699/syariati.v9i1.4545

Abstract

Fiqh merupakan salah satu pilar pokok agama disamping akidah dan akhlak. Ketika merujuk pada hadits nabi, fiqh menjadi formula dari Islam, sementara akidah dan akhlak sebagai mewakili dari Iman dan Ihsan. Fiqh menjadi pembahasan penting dalam diskursus keislaman. Bertebaran kitab-kitab yang telah ditulis oleh para ulama pada setiap masa sebagai respon atas persoalan-persoalan yang muncul, baik persoalan syariah, muamalah, sosial kemasyarakatan bahkan politik dan kebangsaan. Tidak terkecuali K.H. Ahmad Rifa’i, seorang ulama Jawa yang hidup pada masa kolonialisasi Belanda, beliau juga menuliskan pemikiran-pemikiran fiqhnya sebagai respon atas kekurangsempurnaan metode dakwah ulama setempat, pengamalan ajaran Islam umat, serta merespon atas pendudukan Belanda yang dinilainya kafir dan fasiq yang menguasai umat muslim Nusantara. Sehingga dalam tulisan fiqnya, disamping membahas ilmu syariat sebagaimana biasa, juga ada pemikiran-pemikiran baru (tajdid) terkait dengan metode dakwah serta literasi perlawanan terhadap “Penjajah” beserta pengikutnya. Hal-hal tersebut menyatu dalam pembahasan bab-bab fiqh sebagai berikut: 1. Rukun Islam; 2. Pernikahan; 3. Shalat jum’at dan jama’ah; serta 4. Shalat qadha. Adapun sumber pokok kajian ini dari kitab-kitab yang ia tulis diantaranya: Syarih al-Iman, Husn al-Mathalib, Abyan al-Hawa’ij, Tabyin al-Ishlah, Riayah al-Himmah. K.H. Ahmad Rifa’i selalu memiliki perhatian yang besar terkait dengan persoalan keumatan dan kebangsan yang menyatu dalam setiap karya-karyanya.