Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Mengatasi Kerusakan Formasi Dengan Metoda Pengasaman Yang Kompetibel Pada Sumur Minyak Dilapangan X Musnal, Ali
JOURNAL OF EARTH ENERGY ENGINEERING Vol 2 No 2 (2013): OCTOBER
Publisher : UIR PRESS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (502.975 KB) | DOI: 10.22549/jeee.v2i2.933

Abstract

Laju produksi suatu sumur minyak akan mengalami penurunan di akibatkan antara lain menurunnya tekanan reservoir (Pr), dan juga karena terjadi kerusakan formasi produktif.   Adapun type-type penyebab kerusakan formasi itu adalah : Scale : Suatu endapan yang terbentuk akibat kristalisasi dari ion-ion mineral yang larut dalam air dan disebabkan oleh adanya senyawa pembentuk kerak didalam air yang melebihi kelarutannya pada keadaan kesetimbangan. Clay : Disebabklan karena fress water atau filtrat Lumpur pemboran yang merembes keformasi yang mengandung shale. Partikel Plugging : Partikel lumpur pemboran atau bubur semen dapat menyebabkan tertutupnya pori pori batuan. Untuk melarutkan atau menghilangkan penyebab kerusakan formasi tersebut diatas, dilakukan pengasaman. Sebelum dilakukan pengasaman  harus melakukan analisa pemilihan jenis asam yang compatible dengan teknik dan pelaksanaan yang baik dilapangan. Ada 3 jenis pengasaman yang lazim digunakan yaitu : Matrik acidizing, Acid Washing dan Acid Fracturing.Methoda yang dilakukan dalam penelitian ini dengan mengambil data dilapangan  seperti, Data Produksi, Water Analysis, Mineralogi, Menghitung Volume Asam,kemudian menghitung parameter skin,laju produksi, produktivitas Indek dan Flow Effisiensi baik sesudah maupun sebelum pengasaman dilakukan. Dari data lapangan ini didapat mineral quartz (grain) sebanyak 71,2%, illite dan dolomite 4,6 %, calcite2,3 %, kaolinite 1,8 %, smeltite 0,1 % dan kandungan kalsium carbonat 22,2 %,maka dipilih jenis asam yang compatible digunakan yaitu Mud Acid (HCL + HF), untuk lebih jelas dapat dilihat uraian yang dipaparkan dalam penelitian ini.
Perhitungan Analisis Sistem Nodal Untuk Menentukan Laju Alir Minyak Dengan Meningkatkan Range Efesiensi Electric Submercible Pump Pada Sumur di Lapangan Minyak PT. BOB. BSP - Pertamina Hulu Musnal, Ali; Melisa, Richa
JOURNAL OF EARTH ENERGY ENGINEERING Vol 5 No 1 (2016): APRIL
Publisher : UIR PRESS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (430.037 KB) | DOI: 10.22549/jeee.v5i1.460

Abstract

Dengan berjalannya waktu produksi, tekanan reservoir akan mengalami penurunan. Untuk mengatasi hal tersebut diatas dipergunakan pengangkatan buatan yang dikenal dengan “Artificial Lift”. Pada sumur di BOB PT.BSP- Pertamina Hulu Zamrud pada umumnya mempergunakan pompa electric submercible pump (ESP) sebagai pengangkatan buatan. Pompa ESP ini pada periode tertentu juga mengalami penurunan kemampuan untuk mengangkat fluida. Hal ini disebabkan karena berkurangnya kemampuan dari tekanan reservoir, terjadinya over load atau under load pada pompa, karena jumlah stages yang dipasang tidak tepat, dan disamping itu terjadinya kerusakan pada peralatan produksi itu sendiri.   Penelitian ini menghitung Range efesiensi pompa terpasang, mengevaluasi kemampuan pompa ditandai besarnya laju produksi, menghitung jumlah stages dan Horse power pompa yang terpasang. Perhitungan mempergunakan metoda Analisa System Nodal, dimana titik nodalnya terletak didasar sumur. Berdasarkan hasil perhitungan range efesiensi pompa dari 4 sumur kajian, terdapat 2 pompa yang bekerja sesuai range efesiensinya dan pompa pada 2 sumur  lainnya  yaitu sumur F-02 dan F-04 mempunyai laju produksi 2500 stb/d dan 1450 stb/d. Pompa ini bekerja di bawah range efisiensi kalau kondisi ini diabaikan terus akan terjadi kerusakan pada pompa karena “downthrust” pada sumur F-02 dan F-04 agar meningkatkan laju produksi dan menghindari pompa bekerja pada kondisi downtrush maka dari hasil analisa sebaiknya ditambahkan panjang stage dari 44 stage menjadi 75 stage pada sumur F-02 dan 120 stage menjadi 150 stage pada sumur F-04. Kata Kunci: Range Efesiensi, Laju Produksi, PI, Stage dan Horse Power.
Perhitungan Laju Aliran Fluida Kritis Untuk Mempertahankan Tekanan Reservoir Pada Sumur Ratu Di Lapangan Kinantan Musnal, Ali
JOURNAL OF EARTH ENERGY ENGINEERING Vol 3 No 1 (2014): APRIL
Publisher : UIR PRESS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (767.799 KB) | DOI: 10.22549/jeee.v3i1.934

Abstract

Sumur yang telah diproduksikan fluida reservoirnya, sehubungan dengan perjalanan waktu lamanya produksi sumur tersebut, sudah dipastikan laju produksinya akan berkurang, hal ini disebabkan salah satu parameternya adalah turunnya tekanan reservoir. Tekanan reservoir mempunyai peranan aktif untuk mendorong fluida dari reservoir kepermukaan. Banyak cara yang telah dilakukan untuk mempertahankan Tekanan reservoir antara lain dengan menginjeksikan air kelapangan minyak tersebut melalui sumur injeksi, hal ini terkenal dengan istilah water Flooding. Dan pada penelitian ini untuk mempertahankan tekanan reservoir suatu sumur adalah dengan melakukan produksi sumur tersebut dibawah laju aliran kritis. Untuk mendapatkan laju alir kritis dan menetukan panjang interval perforasi suatu sumur  dapat dihitung dengan menggunakan beberapa metode. Antara lain yaitu metode Chaperon, Chierici, Meyer, Gardner and Pirson. Sebagai aplikasi dari penelitian ini diambil data sumur Ratu dilapangan Kinantan yang merupakan salah satu lapangan minyak di daerah Riau.
Analisa Kerusakan Formasi Akibat Pekerjaan Perforasi Dengan Menggunakan Metoda Yildiz Pada Sumur Fr 168, Sumur 154, Dan Sumur 148 Di Lapangan X Musnal, Ali
JOURNAL OF EARTH ENERGY ENGINEERING Vol 1 No 1 (2012): OCTOBER
Publisher : UIR PRESS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (611.101 KB) | DOI: 10.22549/jeee.v1i1.924

Abstract

Komplesi perforasi merupakan salah satu alternatif penyelesaian sumur untuk formasi yang tidak kompak. Perforasi dilakukan pada lapisan produktif dengan cara membuat lubang pada casing sebagai penghubung   antara lapisan produktif dengan lubang sumur, sehingga terjadi aliran fluida dari formasi kelubang sumur. Pada umumnya ketika kegiatan perforasi dilakukan akan terjadi kerusakan sumur yang ditandai dengan adanya skin. Untuk menentukan besarnya harga skin yang di akibatkan oleh perforasi tersebut pada penelitian ini diterapkan metoda Yildiz. Perhitungan skin diperoleh berturut turut pada sumur FR 168,154 dan 148 adalah 6.835,6.784 dan7.610. Berdasarkan skin tersebut diperoleh   produktivitas indeks (PI)berturut turut adalah 0.10 bpd/psi, 1.86 bpd/psi dan 0,24 bpd/psi serta harga laju produksi (Q) berturut-turut adalah 168.297 bfpd, 1151.533 bfpd dan 371.271 bfpd. Dari perbandingan kedua parameter hasil perhitungan  Q dan PI menggunakan metoda Yildiz  menghasilkan harga yang lebih besar dibandingkan harga dari aktualnya.
Evaluasi Masalah Bottom Hole Assembly Lepas Pada Pemboran Berarah Di Sumur X Lapangan Y Khalid, Idham; Musnal, Ali
JOURNAL OF EARTH ENERGY ENGINEERING Vol 4 No 2 (2015): OCTOBER
Publisher : UIR PRESS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1244.972 KB) | DOI: 10.22549/jeee.v4i2.638

Abstract

Sumur X pada lapangan Y merupakan sumur dengan permasalahan rangkaian BHA terlepas setelah proses pembebasan rangkaian pipa pemboran karena adanya Pack off pada kedalaman 3.360 ft MD. Hal tersebut ditandai dengan tidak adanya return pada saat dilakukan circulation serta tekanan pompa naik secara tiba-tiba. Pack off menyebabkan formasi gugur dan cutting terakumulasi di lubang sumur. Terakumulasinya cutting menjadi penyebab rangkaian terjepit akibat. Perhitungan reactive torque dengan persamaan Frank J Schuh dilakukan untuk mengetahui besarnya nilai torsi yang menyebabkan BHA terlepas dari rangkaian tersebut. Menurut perhitungan yang telah dilakukan, rangkaian BHA lepas terjadi karena torsi reaksi (reactive torque) sebesar 60.240 ft.lb. yang sekitar dua kali lebih daripada nilai make up torque untuk HWDP 5” yaitu sebesar 22.800 ft.lb. Masalah rangkaian BHA lepas dapat ditangani dengan menggunakan metode operasi fishing. Waktu ekonomis fishing yang didapat untuk melakukan kegiatan fishing sebesar 3,1 hari. Apabila fishing job tidak berhasil, maka dapat dilakukan operasi penindaklanjutan untuk menghindari fish yang tertinggal di dalam lubang sumur dengan melakukan pembelokan lintasan sumur pada titik Kick Off Point (KOP) yang baru, yakni pada kedalaman 485 ft.
Optimasi Perhitungan Laju Alir minyak Dengan Meningkatkan Kinerja Pompa Hydraulic Pada Sumur Minyak Di Lapangan PT. KSO Pertamina Sarolangon Jambi Musnal, Ali
JOURNAL OF EARTH ENERGY ENGINEERING Vol 4 No 2 (2015): OCTOBER
Publisher : UIR PRESS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (727.636 KB) | DOI: 10.22549/jeee.v4i2.639

Abstract

Sumur X pada lapangan Y merupakan sumur dengan permasalahan rangkaian BHA terlepas setelah proses pembebasan rangkaian pipa pemboran karena adanya Pack off pada kedalaman 3.360 ft MD. Hal tersebut ditandai dengan tidak adanya return pada saat dilakukan circulation serta tekanan pompa naik secara tiba-tiba. Pack off menyebabkan formasi gugur dan cutting terakumulasi di lubang sumur. Terakumulasinya cutting menjadi penyebab rangkaian terjepit akibat. Perhitungan reactive torque dengan persamaan Frank J Schuh dilakukan untuk mengetahui besarnya nilai torsi yang menyebabkan BHA terlepas dari rangkaian tersebut. Menurut perhitungan yang telah dilakukan, rangkaian BHA lepas terjadi karena torsi reaksi (reactive torque) sebesar 60.240 ft.lb. yang sekitar dua kali lebih daripada nilai make up torque untuk HWDP 5” yaitu sebesar 22.800 ft.lb. Masalah rangkaian BHA lepas dapat ditangani dengan menggunakan metode operasi fishing. Waktu ekonomis fishing yang didapat untuk melakukan kegiatan fishing sebesar 3,1 hari. Apabila fishing job tidak berhasil, maka dapat dilakukan operasi penindaklanjutan untuk menghindari fish yang tertinggal di dalam lubang sumur dengan melakukan pembelokan lintasan sumur pada titik Kick Off Point (KOP) yang baru, yakni pada kedalaman 485 ft.
Optimasi Gas Injeksi Pada Sembur Buatan Gas Lift Untuk Meningkatkan Besarnya Laju Produksi Minyak Maksimum Dan Evaluasi penghentian Kegiatan Gas Lift, Pada Lapangan Libo PT. Chevron Pacific Indonesia Duri Musnal, Ali; Fitrianti, Fitrianti
Journal of Earth Energy Engineering Vol 6 No 2 (2017): OCTOBER
Publisher : UIR PRESS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (839.046 KB) | DOI: 10.22549/jeee.v6i2.993

Abstract

Banyak jenis pengangkatan buatan atau “ Artificial Lift “yang dapat dipergunakan, antara lain; Gas Lift yaitu pengangkatan buatan dengan mempergunakan gas, dan Pumping yaitu pengangkatan buatan dengan mempergunakan pompa, pemakaian jenis pengangkatan buatan ini tergantung pada kondisi  sumur dan lapangan minyak yang akan dikerjakan. Dengan berjalannya waktu produksi, tekanan reservoir akan mengalami penurunan,  hal ini disebabkan meningkatnya laju produksi air.dan berkurangnya tenaga pendorong Gas. Untuk mengatasi hal tersebut diatas dipergunakan pengangkatan buatan yang dikenal dengan “Artificial Lift”  .Pada 4 sumur kajian,  pengangkatan buatan di pergunakan “ Gas Lift” yaitu dengan mempergunakan gas sebagai media pengangkatan minyak.  Pada penelitian ini Peneliti akan menghitung Jumlah Gas injeksi yang optimum untuk mendapatkan laju produksi maksimum dan mengevaluasi kenapa kegiatan gas lift diberhentikan di lapangan Libo ini. Berdasarkan hasil Penelitian dan Perhitungan optimasi, banyak jumlah gas yang melampaui batas optimasi di injeksikan, sehinggah laju produksinya menjadi kecil, hal ini terlihat dari hasil penelitian yang Peneliti lakukan. Bila kelebihan gas injeksi ini tidak terjadi akan dapat mempanjang kegiatan gas lift selama 3 bulan dalam satu tahun. Faktor terhentinya kegiatan gas lift di lapangan Libo, Yaitu menurunya laju produksi gas dari 4 sumur yang ada dari 3.134.609 SCF/D menjadi 2.931.000 SCF/D dan supplay gas yang tidak stabil dari perusahaan pemasok gas.