This Author published in this journals
All Journal DEVICE
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

AUTOMASI KONFIGURASI WEB SERVICE PADA UBUNTU SERVER MENGGUNAKAN ANSIBLE BERBASIS PYHTON Adhitya Ilham Ramdhani; Zaenal Mutaqin Subekti; Iwan Jaya; Eko Marwanto Putro; Aditya Ramadhan
Device Vol 13 No 1 (2023): Mei
Publisher : Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer (FASTIKOM) UNSIQ

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32699/device.v13i1.4500

Abstract

Kegiatan melakukan konfigurasi pada server yang sudah ada juga menjadi permasalahan tersendiri terlebih jika jumlah perangkat yang akan tangani lebih dari 1 atau banyak, tentu akan membutuhkan waktu yang cukup lama untuk melakukan konfigurasi satu persatu, belum lagi dengan diperparahnya jika terdapat update urgent yang harus dilakukan secara cepat dan massive. Seorang sysadmin atau profesi yang dekat dengannya akan cukup kesulitan dan contoh proses – proses disebutkan akan selesai dengan waktu yang cukup panjang. Masalah juga timbul disaat sebuah system akan melakukan pembaruan atau melakukan upgrade, alur kerja hampir semua akan fokus untuk melakukan kegiatan ini dan melakukan upgrade satu persatu dengan SOP yang sudah dibuat pada internal, jika server yang akan dilakukan hal tersebut banyak maka pekerjaan ini akan berlangsung panjang dan menguras sumber daya. Tentu sebagian kita mengenal system seperti containerisasi atau sejenisnya yang membuat system dapat bergerak lebih cepat dengan banyak tools yang digunakan didalam, akan tetapi apakah semua institusi mau melakukan migrasi total kesistem tersebut dengan sekilas kelebihan yang ada, tentu banyak pertimbangan terkait dengan hal ini. Maka dengan ansible dapat digunakan dengan baik pada lingkungan penelitian yang telah dibuat, hal ini dapat dibuktikan pada hasil pada dimana ansible dapat melakukan automasi., lebih cepat dan massive bila dibandingkan dengan konfigurasi menggunakan cara manual, pada pengujian resource, cara ini juga tidak menimbulkan jumlah penggunaan resource yang besar, karena ansible hanya membawa sejumlah besar script (berukuran relatif kecil) dan tidak memiliki agent secara khusus, sebagai contoh besaran penggunaan bandwith berkaitan dengan perintah yang dijalankan bukan kebutuhan bandwith yang dijalankan oleh ansible. Dan setelah melakukan konfigurasi menggunakan ansible, service yang telah dikonfigurasi sejauh penelitian tersebut tidak ada masalah ataupun kendala tidak untuk diakses atau terjadi kegagalan service, dalam artian service dapat digunakan dengan baik.