Salah satu aspek lingkungan yang perlu diwaspadai di tambang batubara adalah batulempung karbonan yangmengandung bahan organik merupakan substansi padat mengandung karbon organik (’Corg) salah satunya adalahHidrogen Sulfida (H2S) sebagai asam organik. Hidrogen Sulfida (H2S) dihasilkan di kondisi anoxic, lingkunganasam dan pH rendah. Pada kondisi tersebut asam organik akan terakumulasi yang salah satunya membentukhidrogen sulfide (H2S). Hidrogen sulfida (H2S) mengandung mineral Goetite (FeOOH) jika mengalami oksidasimenyebabkan ion Ferric (Fe3) akan tereduksi menjadi ion Ferrous Iron (Fe2). Penelitian ini akan membahaskarakteristik genetik batuan sedimen organik khususnya batulempung karbonan dan dampak lingkungannya diarea pertambangan batubara yaitu air asam tambang. Lobang galian besar akibat penggalian tanah penutupmenyebabkan H2S dalam batulempung karbonan mengalami oksidasi karena kontak dengan udara/oksigen,sedangkan air hujan akan menggenangi lobang galian tambang tersebut. Proses oksidasi dan genangan air (H2O)dikhawatirkan berpotensi terjadinya air asam tambang yang dapat mencemari air permukaan. Oleh karena itulobang galian tambang harus selalu dijaga tetap kering.Metoda penanganan air asam tambang adalah dengan menambahkan Batugamping (CaCO3) guna menaikkan pHair asam tambang serta dan dapat mengurangi kadar Fe.Kata Kunci : Asam; Batulempung karbonan; H2O; H2S; Oksidasi.