Penambangan bauksit dilakukan oleh PT.Aneka Tambang dengan metode tambang terbuka. Hasil penambangan berupa Crude Bauxite (CBx) diolah menggunakan unit pencucian bauksit menghasilkan Washed Bauxite (WBx) dan menyisakan tailing yang tersedimentasi di sepanjang saluran dan kolam pengendapan.Tailing bauksit merupakan produk samping yang dikategorikan sebagai material tidak berharga. Berdasarkan uji material sedimentasi pada saluran, ditemukan bahwa tailing memiliki SiO2 dengan ukuran pasir yang umumnya digunakan sebagai agregat halus pada industri konstruksi. Potensi material dianalisa berdasarkan jumlah produksi dan kesesuaian sifat fisiknya dengan Spesifikasi Bahan Bangunan Bagian A dalam SK SNI S-04-1989-F. Hasil penelitian tailing menunjukkan bahwa modulus halus butir sebesar 3,3309 diuji menggunakan metode pengujian tentang analisis saringan (SNI 03-1968-1990), Percobaan warna Abrams Harder (SNI 03-2816-1992) menunjukkan warna lebih muda dari standar no 3. Kandungan lumpur sebesar 1,23% (SNI-03-4142-1996), Specific Gravity (SNI 1970-2008), Berat jenis curah kering (Sd) sebesar 2,490, Besar penyerapan air halus (SNI 1970-2008) sebesar 0,949%. Berdasarkan pemeriksaan berat volume, bobot isi sebesar 1,41 Kg/liter. Tailing hasil pencucian bauksit sesuai dengan Spesifikasi Bahan Bangunan Bagian A(SK SNI S-04-1989-F). Total produk agregat halus yang dihasilkan dengan ukuran (-2+0,075)mm adalah sebesar 31,86% dari total CBx yang diproses sehingga berdasarkan produksi, potensi agregat halus dari tailing bauksit adalah sebesar 977,27 m3 per shift. Kata Kunci: Agregat Halus; Pemanfaatan Tailing; Pertambangan Bauksit