Koesnama Koesnama, Koesnama
Unknown Affiliation

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

SISTEM MINYAK DAN GAS DI CEKUNGAN TIMOR, NUSA TENGGARA TIMUR PETROLEUM SYSTEM IN THE TIMOR BASIN, NUSA TENGGARA TIMUR Koesnama, Koesnama; Permana, Asep Kurnia
Jurnal Geologi dan Sumberdaya Mineral Vol 16, No 1 (2015): Jurnal Geologi dan Sumberdaya Mineral
Publisher : Pusat Survei Geologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (235.759 KB)

Abstract

Bahasan sistem migas pada makalah ini dikhususkan pada pembicaraan mengenai keberadaan batuan induk, batuan waduk, batuan tudung atau penutup, serta perangkap hidrokarbon. Dikenal beberapa macam batuan induk di Cekungan Timor, yaitu serpih hitam dari Formasi Atahoc, Formasi Cribas, dan Formasi Wailuli. Analisis geokimia ataupun petrologi organik menunjukkan bahwa serpih hitam dari ketiga formasi tersebut masuk dalam klasifikasi sangat baik, dan merupakan kerogen tipe III. Berdasarkan analisis petrografi, SEM dan porositas maka yang berpeluang menjadi batuan waduk adalah batupasir dari Formasi Cribas, Formasi Babulu dan Formasi Oebaat, serta batugamping Formasi Aitutu. Sementara berdasar data petrografi dan SEM maka sepih Formasi Cribas dan Nakfunu berpotensi menjadi batuan penutup. Perangkap struktur yang berkembang adalah struktur bunga positif, antiklin landai, antiklin tersesar naikkan, dan graben. Sedangkan perangkap stratigrafi dapat berupa lensa-lensa batupasir dan lapisan batugamping.Kata kunci: Sistem migas, Cekungan Timor, batuan induk, batuan waduk, batuan penutup dan perangkap hidrokarbon.
LINGKUNGAN PENGENDAPAN BATUBARA, FORMASI KALUMPANG DI DAERAH MAMUJU Hermiyanto, Moh Heri; Mangga, Sahril Andi; Koesnama, Koesnama
Jurnal Geologi dan Sumberdaya Mineral Vol 20, No 4 (2010): Jurnal Sumber Daya Geologi
Publisher : Pusat Survei Geologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (299.461 KB)

Abstract

Kalumpang (Toraja) Formation comprises syn-rifting sediments of Middle Eocene – Late Eocene age. This formation consists of quartz sandstone, conglomerate, shale, claystone with alternations of coal and limestone. Geochemical analysis shows that the caloric value ranges from 2480 kal/gr to 7440 kal/gr, moisture varies from 1,3%-6,7%, volatile matter 14,7%-44,9%, total sulphur 0,82%-7,70%, and the specific gravity ranges from 1,33 to 2,17. Based on the organic petrography analysis, the coal contains vitrinite 91,6 – 100%, liptinite or exinite 0,1 – 8,2 %,and inertinite 0,1 – 1 %. Maximum reflectance vitrinite (Rv-max) is ranging from 0,32%-0,62%, Ro 47%. The dominant maceral group is vitrinite, with rare liptinite. The high content of vitrinite suggests that the coal in Kalumpang is derived from plants in humic condition which were deposited in wet forest swamp. Meanwhile, the low content of inertinite indicates that oxidation processes did not take place intensely.Keywords : Kalumpang Formation, coal, eocene, organic petrology, maceral
PENSESARAN MENDATAR DAN ZONA TUNJAMAN AKTIF DI SULAWESI: HUBUNGANNYA DENGAN KEGEMPAAN Koesnama, Koesnama
Jurnal Geologi dan Sumberdaya Mineral Vol 15, No 2 (2014): Jurnal Geologi dan Sumberdaya Mineral
Publisher : Pusat Survei Geologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (134.886 KB)

Abstract

Di daerah Sulawesi, disamping dijumpai beberapa sesar regional aktif, juga dijumpai tunjaman aktif. Keberadaan tunjaman aktif ini dapat memicu terjadinya aktifitas pada sesar-sesar tersebut, sehingga menimbulkan gempa-bumi. Sesar-sesar aktif yang merupakan zone sumber gempa tersebut antara lain adalah Sesar Palu-Koro dan Sesar Walanae di Sulawesi bagian barat, Sesar Matano dan Sesar Lawanopo di Sulawesi bagian timur, serta Sesar Gorontalo di Sulawesi bagian utara. Secara keseluruhan sesar-sesar yang merupakan zone sumber gempabumi tersebut adalah sesar-sesar mendatar berskala besar.Kata kunci : sesar mendatar, tunjaman aktif, Sulawesi, kegempaan.