Kegiatan produksi tenaga listrik dengan bahan bakar batubara menghasilkan emisi berupa partikulat. Hal tersebutmenimbulkan akibat seperti adanya penurunan kualitas udara. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisisebaran partikulat. Metode yang digunakan untuk mendapatkan data primer dengan melakukan pencuplikan udara.Lokasi pengukuran di tiga daerah yaitu Desa Karangkandri, Menganti dan Slarang. Pengukuran dilakukan selama1 jam dengan 3 kali pengambilan di waktu tertentu. Pengukuran menggunakan alat staplex dengan parameterutama TSP (Total Suspended Particulate). Hasil pengukuran yaitu: bagian utara 2 km yaitu 370,866 µg/Nm3 dan4 km yaitu 192,905 µg/Nm3, bagian barat 2 km yaitu 412,980 µg/Nm3 dan bagian timur 247,923 µg/Nm3dengan baku mutu 230 µg/Nm3 sehingga sebaran partikulat dengan jarak 4 km ke arah utara memenuhibaku mutu udara. Pola persebaran partikulat dari konsentrasi TSP terhitung tertinggi yaitu ke arah baratdari PLTU. Arah angin yang bergerak dominan dari barat kemudian menyebar ke arah barat lautmenyebabkan lokasi pada utara PLTU menjadi tingkat penyebaran tertinggi ke dua.Kata Kunci: Industri; Partikulat; Pencemaran Udara; Pembangkit Listrik Tenaga Uap.