Margareta Margareta
Sekolah Tinggi Teologi Jaffray Jakarta

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Pelayanan Misi Kontekstual di Era Masyarakat Digital Margareta Margareta; Romi Lie
Jurnal Ilmu Teologi dan Pendidikan Agama Kristen Vol 4, No 1 (2023): Juni 2023
Publisher : Sekolah Tinggi Theologia Jaffray

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25278/jitpk.v4i1.842

Abstract

Pelayanan misi kontekstual merupakan sebuah strategi misi yang menempatkan kebutuhan dan konteks budaya masyarakat sebagai pusat perhatian dalam memberikan pelayanan. Dalam era masyarakat digital, pelayanan misi kontekstual menjadi semakin penting karena adanya perubahan dalam gaya hidup dan cara berinteraksi manusia dengan teknologi. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan melakukan tinjauan literatur dari beberapa sumber yang relevan. Bagaimana gereja bisa bermisi di dunia digital, secara khusus kepada masyarakat digital, yang menjadi salah satu strategi pekabaran Injil ke masyarakat digital. Hasilnya Gereja perlu memanfaatkan teknologi dan media sosial untuk melakukan pelayanan misi di era digital dengan membina influencer rohani dan mempertahankan pola komunikasi Kristen yang mudah diakses dan dipahami di platform digital. AbstractContextual mission service is a mission strategy that places the needs and cultural context of society at the center of attention in providing services. In the era of digital society, contextual mission service is becoming increasingly important due to changes in lifestyle and how humans interact with technology. This study uses a qualitative approach by conducting a literature review from several relevant sources. The focus is on how the church can spread the Gospel to the digital society, specifically as a strategy to spread the Gospel to the digital society. The result is that the church needs to utilize technology and social media to carry out mission service in the digital era by cultivating spiritual influencers and maintaining Christian communication patterns that are easily accessible and understood on digital platforms.