Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

(معنى لفظ "وراء" فى القرآن الكريم (دراسة نحوية دلالية Haeriyyah Haeriyyah; M. Ridwan; Syamsul Bahri Abd. Hamid
Jurnal Sarjana Ilmu Budaya Vol. 3 No. 2 (2023): Jurnal Sarjana Ilmu Budaya
Publisher : Departemen Sastra Asia Barat, Fakultas Ilmu budaya, Universitas Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini membahas tentang makna kata وراء “wara‘a” dalam Al-Qur’an. Makna Lafadz “wara‘a” di dalam Al-Qur’an memiliki banyak pemaknaan yang beragam dan pembaca cenderung memaknai hanya dengan satu makna saja. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis serta menjelaskan beberapa makna lafadz “wara‘a” di dalam Al-Qur’an. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode simak atau deskripsi, yaitu analisa terhadap ayat-ayat Al-Qur’an melalui kajian pada unsur-unsur kata dalam ayat-ayat secara mendetail sesuai dengan klasifikasi dilalahnya. Dari penelitian ini ditemukan 4 makna kata “wara‘a” dalam Al-Qur’an, yaitu بعد (setelah), خلف (belakang), غير (selain), dan أمام (depan).
TASYBIH DALAM DIWAN الأعمال الأولى ١ KARYA MAHMOUD DARWIS (Suatu Tinjauan Balaghah) jufri, rina; Zuhriah; Syamsul Bahri Abd. Hamid
Jurnal Sarjana Ilmu Budaya Vol. 5 No. 01 (Januari) (2025): Jurnal Sarjana Ilmu Budaya
Publisher : Departemen Sastra Asia Barat, Fakultas Ilmu budaya, Universitas Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12259/jsib.v5i01 (Januari).43046

Abstract

Latar Belakang. Diwan al amalul ulaa 1 ini terdapat banyak gaya bahasa didalamnya. Tasybih adalah salah satu gaya bahasa yang paling dasar yang harus diketahui sebelum melangkah ke gaya bahasa lainnya. Banyak karakteristik tasybih yang digunakan oleh Mahmoud Darwis namun tidak diketahui secara spesifik jenis serta tujuan dari tasybih tersebut. Tujuan. Tujuan penelitian ini untuk 1) Menampilkan kandungan tasybih dalam diwan Mahmoud Darwish, 2) Menganalisis jenis-jenis tasybih yang digunakan dalam diwan Mahmoud Darwish, dan 3) Mengidentifikasi tujuan dari penggunaan tasybih dalam diwan Mahmoud Darwish. Metode. Dalam penelitian ini, metode yang digunakan adalah penelitian pustaka (library research) dengan pendekatan kualitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan metode simak dengan menggunakan teknik catat. Peneliti membaca dan menyimak bait syair dalam diwan kemudian menandai bait yang mengandung tasybih dan mencatat bait tersebut. Data dianalisis secara deskriptif, yaitu dengan menggambarkan data sesuai kenyataan. Langkah-langkah analisis meliputi reduksi data, mengelompokkan data, menyajikan dat, dan menarik kesimpula. Hasil. Terdapat 42 bait yang termasuk dalam uslub tasybih. Bait-bait tersebut terbagi menjadi empat jenis yaitu tasybih mursal mufasshal, tasybih mursal mujmal, tasybih muakkad mufasshal dan tasybih baligh. Tujuan dari bait-bait tersebut kemudian terbagi menjadi tujuh yakni menjelaskan keadaannya, menjelaskan kemungkinan keadaannya, menjelaskan tingkat keadaannya, menetapkan keadaannya di benak pendengar, memujinya dan meperindahnya, mencelanya dan memperburuknya, menganggapnya sebagai sesuatu yang baru. Kesimpulan. Mahmoud Darwis menggunakan semua jenis tasybih dan dari delapan tujuan tasybih, beliau tidak menggunakan tujuan taybih yang menjelaskan kemungkinan keberadaan musyabbah.