Satya Andika Putra, Satya Andika
Pusat Pengembangan Teknologi Tepat Guna – LIPI, JL. KS. Tubun No.5 Subang Jawa Barat, Indonesia

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

RANCANG BANGUN DAN PENGUJIAN KAMAR PENGERING INFRAMERAH UNTUK PENGERINGAN SINGKONG (Design, Construction, and Test of Infrared Dryer Room for Drying Cassava) Haryanto, Aidil; Novrinaldi, Novrinaldi; Putra, Satya Andika
Jurnal Hasil Penelitian Industri Vol 29, No 1 (2016)
Publisher : Baristand Industri Banda Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (23.353 KB)

Abstract

A model of infrared dryer for drying post-harvest products was designed and tested. Infrareddryer is one of an alternative food tool which mostly used when the production process occur for dryingpost-harvest products to increase time efficiency and product quality. Infrared drying technology has highefficiency because its radiation go through inside area of molecule item without hot air mediator like theone in convection and conduction process. This tool is designed with 2 x 2 x 2 m of outer dimension whichhas one exhaust fan, two fans, two air holes, two shelves, one infrared dryer (gasolec), and one control tool.Drying capacity is about 36 kg/batch. In a test, dryed products were sliced cassava with thickness between1-2 mm as many of 12 kg/3 hour with 50 oC dan 60 oC temperature. The data were taken at four point insidedryer. At 50 oC drying temperature the moisture content of cassava were 12,28% at T1, 14,93 % at T2,18,70% at T3 and 20,62% at T4 while at 60 oC drying temperature, the moisture content of cassava were7,36% at T1, 14,57 % at T2, 11,30% at T3, and 17,05% at T4 with average elpiji consumption is1,5 kg/batch. RH value were stable between 40-50 %.
Analisis Energi Panas Pada Alat Pengeringan Gabah Tipe Swirling Fluidized Bed Putra, Satya Andika; Novrinaldi, Novrinaldi
TEKNIK Vol 40, No. 2 (2019): Agustus 2019
Publisher : Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (619.005 KB) | DOI: 10.14710/teknik.v39i3.22765

Abstract

Gabah merupakan produk hasil pertanian berupa biji-bijian yang proses pengeringannya mayoritas masih menggunakan cara tradisional yaitu dengan menghamparkan langsung dibawah sinar matahari. Pengeringan seperti ini tidak sesuai ketika musim hujan karena proses pengeringan gabah tidak berlangsung dengan baik sehingga kualitas gabah menurun. Solusinya adalah dengan menggunakan pengering. Salah satu tipe pengering yang dapat digunakan untuk gabah adalah pengering tipe swirling fluidized bed (SFB). Alat pengeringan gabah tipe SFB terdiri dari ruang pengeringan dan ruang plenum dengan diameter 400 mm, selubung tengah pada ruang pengeringan berbentuk kerucut dengan diameter 300 mm, selubung tengah ruang plenum berbentuk silinder diameter 300 mm, distributor terletak diantara ruang pengeringan dan plenum yang terdiri dari 100 sudu dengan kemiringan 45°, dan dua saluran masuk udara berbentuk silinder yang masing-masing dilengkapi dengan pemanas dan blower dengan laju udara suplai 12 m3 /menit. Artikel ini menyajikan analisis energi panas pada alat pengeringan gabah tipe SFB. Analisis dilakukan secara teoretis berdasarkan prinsip-prinsip termodinamika dan perpindahan panas dengan menggunakan beberapa data hasil pengujian. Data diperoleh dari mengeringkan 300 gram gabah jenis Ciherang selama 60 menit. Hasil analisis menunjukkan bahwa energi yang dibutuhkan untuk mengeringkan gabah dari kadar air 26,8 % menjadi 13,78 % adalah sebesar 121.756,04 J. Laju perpindahan panas dari udara pengering ke gabah sebesar 780,28 W. Sedangkan energi panas yang harus disuplai oleh pemanas adalah sebesar 3943,86 W