Kebutuhan daya listrik pada masyarakat baik yang tinggal di pedesaan dan perkotaan dapat berdampak kepada mutu tegangan pelayanan yang nilainya dibawah standar. Faktor yang mempengaruhi masalah tegangan dianggap lebih penting dibanding dengan kualitas listrik yang lain. Dampak tegangan yang tidak memenuhi standar akan merugikan kedua belah pihak, baik penyedia maupun pemakai tenaga listrik bahkan juga produsen alat listrik. Sarana yang dipakai untuk menyampaikan tenaga listrik . Rugi-rugi daya dapat disebabkan oleh adanya resistansi pada penghantar dan resistansi pada transformator. Strategi dan solusi untuk mengurangi jatuh tegangan pada penyulang 20 kV, membangun Pembangkit Pengatur Tegangan, membangun Gardu Induk Baru Atau Jaringan Baru, dan merubah Jaringan 1Ø Menjadi 3Ø. Memperkecil persentase jatuh tegangan pada penyulang 20 kV PT.PLN (Persero) Sei Rotan dan usaha untuk memperkecil jatuh tegangan pada penyulang 20 kV pada pelayanan tersebut sehingga memenuhi standar pelayanan. PT.PLN (Persero) Sei Rotan memiliki daya terpasang 91,5 MVA dengan kemampuan pembangkit sebesar 31,5 MVA pada trafo daya 2 dan 60 MVA pada trafo daya 3. Dari analisa data hasil perhitungan jatuh tegangan 3 phasa pada laporan beban tertinggi Trafo Daya 2 Januari 2020 diatas daya yang digunakan 14 MW s/d 12 MW, tegangan 19.01 kV, suhu 54/56 0C Arus 488 s/d 384 dan jatuh tegangan 4,95 % pada saat siang hari. Pada malam hari daya yang digunakan 18 s/d 17 MW, tegangan 19,01, Arus 576 s/d 528 dan jatuh tegangan 4.95 s/d 3,01 , bahwa jatuh tegangan pada penyulang 20 kV adalah sebesar 3,01 % s/d 5,42 %. Trafo Daya 3 Bulan januari dengan kapasitas daya 60 MVA data siang hari daya yang digunakan 25 s/d 37 MW, tegangan 19,01 kV, 54/56 0C, arus 800 s/d 1184 A, dan jatuh tegangan 4,95 % pada siang hari. Pada malam daya yang digunakan 32 s/d 42,5 MW, suhu 54 0C s/d 56 0C, tegangan 19,001 kV, 1104 s/d 1408 A dan tegangan jatuh 4,95 %.