I Dewa Putu Kresna Riawan
Institut Seni Indonesia Denpasar

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Transformasi Lirik Astu Gending Tunjang Grindem Dalam Wujud Karya Tari Kontemporer I Dewa Putu Kresna Riawan; Dyah Kustiyanti; Ida Ayu Wayan Arya Satyani
Jurnal IGEL : Journal Of Dance Vol 3 No 1 (2023): Terbitan Kesatu Bulan Juni tahun 2023
Publisher : UPT Pusat Penerbitan LP2MPP Institut Seni Indonesia Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59997/journalofdance.v3i1.2375

Abstract

Karya Tari Sângga merupakan tari kontemporer yang bersumber dari Gending Tunjang Rangda yaitu Gending Tunjang Grindem. Mengangkat arti liriknya yang berjudul Astu, mengandung arti penghormatan kepada Durga sebagai sosok ibu. Ide karya ini adalah Durga sebagai ibunya alam semesta dengan sifat-sifat yang beliau miliki.                 Tema yang digunakan adalah pemuliaan kepada ibu. Digunakannya tema ini sesuai dengan fenomena yang ada saat ini mengenai ibu, banyak ibu yang dilawan oleh anaknya bahkan ditelantarkan oleh anaknya sendiri. Pencipta juga menggunakan ragam gerak Tari Legong Lasem gaya Peliatan, Tari Bapang Gede Joged Pingitan gaya Batuan, dan ciri khas lukisan dari I Gusti Nyoman Lempad yang pencipta gabungkan dan kembangkan untuk menjadi ciri khas visual sosok Durga sebagai ibu alam semesta.                 Karya Tari Sângga didukung oleh dua orang penari putra yang diiringi musik tari penggabungan dari musik Tari Legong dan Gending Tunjang. Pencipta menggunakan tiga tahapan penciptaan oleh Alma M. Hawkins yaitu tahap penjajagan, tahap percobaan, dan tahap pembentukan. Adapun struktur karya tarinya dibagi menjadi bagian satu, dua, dan tiga. Melalui tiga tahapan ini, karya tari ini dapat terwujud dengan judul karya Sângga.   Kata Kunci: Sângga, Durga, Legong, Kontemporer.