ABSTRACT The analysis was arranged using qualitative-interpretative methods including interviews with five participants from single mothers. It finds that the transition into single parenthood via divorce always represents the dissolution of economic resilience and financial well-being of families. Due to the fact that the economic role for making a living in a male-dominated society is considered to be men’s primary responsibility, divorced women have experienced some form of difficulties in finding suitable employment and managing household income or remain trapped in low-paying jobs. On one side, divorce affects mainly women since the cultural idea of the single mother is its closeness to multiple risks related to basic needs such as earnings, healthcare, mental health, food security, education, and shelter, while on the other side single mothers have an enormous contribution to social participation and economic resilience, whether in their freedom to make decisions about household financial planning, living arrangements and mentally having a strong bond with their child. Keywords: Post-divorce; single mother; economic resilience. ABSTRAK Tulisan ini menyajikan permasalahan finansial yang dihadapi oleh perempuan pasca perceraian. Analisis dilakukan dengan menggunakan metode kualitatif dan interpretatif dengan disertai oleh wawancara terhadap lima partisipan dari ibu tunggal, dan diperkuat dengan penelusuran literatur. Perceraian seringkali merepresentasikan lemahnya ketahanan ekonomi dan keuangan keluarga. Hal ini terjadi karena dalam masyarakat yang cenderung mengarusutamakan peran laki-laki dalam ekonomi keluarga, perempuan tidak memiliki posisi mandiri dalam hal keuangan. Sehingga pasca perceraian perempuan menghadapi kesulitan dalam mencari pekerjaan yang tepat untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga, atau sekadar mendapat pekerjaan berpenghasilan rendah. Di samping itu juga perceraian berdampak pada perempuan dalam hal kebutuhan pokok seperti penghasilan, kesehatan, makanan, pendidikan dan tempat tinggal. Padahal di waktu yang bersamaan, ibu tunggal memiliki peran signifikan dalam partisipasi sosial dan menjaga ketahanan ekonomi, karena mereka memiliki kemandirian dalam mengambil keputusan pengelolaan keuangan keluarga, dan cenderung memiliki ikatan yang lebih kuat dengan anak. Keywords: Pasca perceraian; ibu tunggal; ketahanan ekonomi.