Indonesia negara kepulauan dengan pengaruh vulkanisme dan tektonisme menduduki peringkat ke-40 (risiko tinggi) diantara 181 negara rentan bencana (The World Risk Index, 2020). Gempa bumi, banjir, dan tanah longsor adalah bencana yang paling sering terjadi dan berpotensi mengakibatkan adanya kerusakan pada aset di Indonesia, dimana penanggulangan bencana adalah tanggung jawab semua pihak, yaitu pemerintah, masyarakat dan dunia usaha/swasta. Oleh karena itu pemerintah harus menjadi motor penggerak masyarakat dan dunia usaha/swasta dalam melaksanakan penanggulangan bencana baik pada tahap pra, saat dan pasca bencana. Salah satu program unggulan nasional untuk pemberdayaan masyarakat dalam penanggulangan bencana adalah program desa tangguh bencana, akan tetapi di Kota Lhokseumawe program tersebut sama sekali belum berjalan. Berdasarkan hal tersebut peneliti tertarik melakukan penelitian dengan tujuan untuk menilai tingkat pengetahuan perangkat desa sebagai pejabat pelaksana pemerintahan di tingkat desa, apakah mereka cukup memahami dan tersosialisasi dengan baik tentang Program Desa tangguh Bencana ini? Populasi dalam penelitian ini adalah perangkat desa yaitu kechiek dan sekretaris desa (sekdes) dalam wilayah Kota Lhokseumawe dengan tehnik pengambilan sampel menggunakan random sampling dan desain penelitian deskriptif. Pengumpulan data dilakukan menggunakan kuesioner yang di sampaikan melalui whatsapp kepada kechiek dan sekdes dari tanggal 13 sampai 18 Agustus 2022. Analisa statistik yang digunakan adalah distribusi frekuensi yang terdiri dari variabel karakteristik responden dan variabel pengetahuan perangkat desa tentang program desa tangguh bencana di Kota Lhokseumawe. Adapun luaran yang diharapkan dari penelitian ini adalah dapat mencetak modul ber-ISBN, memperoleh sertifikat HAKI dan terpublikasi pada jurnal terakreditasi SINTA 1-6. Tingkat Kesiapterapan Teknologi penelitian ini adalah 3.