Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

ANALISA KINERJA DAN PRIORITAS SISTEM DRAINASE DI KAWASAN KOTA BORONG KABUPATEN MANGGARAI TIMUR Indradhi Lasmana; Ludofikus Dumin; Stefen Ndun; Joko Suparmanto
JUTEKS : Jurnal Teknik Sipil Vol 2 No 1 (2017): JUTEKS (Jurnal Teknik Sipil)
Publisher : P3M- Politeknik Negeri Kupang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1384.225 KB) | DOI: 10.32511/juteks.v2i1.125

Abstract

Banjir atau genangan di suatu kawasan terjadi apabila sistem yang berfungsi untuk menampung genangan itu tidak mampu menampung debit yang mengalir, hal ini akibat dari tiga kemungkinan yang terjadi yaitu : kapasitas sistem yang menurun, debit aliran air yang meningkat, atau kombinasi dari kedua-duanya. Perkembangan kota semakin hari semakin terus berkembang dan kebutuhan masyarakat akan ruang permukiman semakin tinggi sehingga berpengaruh terhadap ruang terbuka dan resapan air di wilayah Kota Borong. Analisis kinerja saluran drainase di kawasan wilayah Kota Borong menjadi suatu langkah penting guna mencari solusi dalam penanganan masalah banjir dan genangan yang ada. Dari hasil identifikasi kondisi sistem drainase dan kawasan yang mengalami banjir dan genangan di Kota Borong Kabupaten Manggarai Timur terdapat 8 (delapan) titik yang menjadi prioritas penanganan yaitu kawasan pasar Borong, Pasar Borong/Terminal, depan Koramil Kota Borong, Jalan Srikaya (depan Masjid Kota Ndora), Jalan Srikaya (depan Kantor DPRD), Jalan Sukun (masuk dari jalan negara), Jalan Sukun (kampung bugis peji depan kios warga), Perempatan di Kampung Bugis. Hasil Analisis Kinerja sistem jaringan drainase di kawasan Kota Borong dengan berbagai kriteria diperoleh kondisi bangunan cukup. Hal ini terlihat pada persentase kondisi sistem jaringan drainase di masing-masing sub sistem, yaitu kondisi di DG1 = 63,53%, kondisi di DG2 = 66,50%, konsisi di DG3 = 69% , DG4 = 60%, DG5 = 61,25%, DG6 = 68.37%, DG7 = 53,27% dan kondisi di DG8 = 60,71%. Analisis Penentuan skala prioritas penanganan dan penentuan daerah prioritas wilayah pasar Borong mempunyai nilai yang paling tinggi yaitu 456.25, Pasar Borong/Terminal = 421.25, Jalan Srikaya 351.25, Jalan sukun 237.5, Jalan Sukun Kampung bugis Peji 237.5 dan perempatan Kampung Bugis 237.5 dengan dilakukannya penanganan meliputi peninggian badan jalan, perbaikan kapasitas saluran dan elevasi saluran serta perlunya adanya bangunan-bangunan resapan.
EVALUASI KINERJA JARINGAN IRIGASI AIR TANAH GUNA PENINGKATAN PEMENUHAN KEBUTUHAN AIR IRIGASI PADA DAERAH IRIGASI DI KABUPATEN TIMOR TENGAH UTARA (STUDI KASUS DI KECAMATAN INSANA UTARA) Indradhi Lasmana; Yohana Milo
JUTEKS : Jurnal Teknik Sipil Vol 3 No 1 (2018): JUTEKS (Jurnal Teknik Sipil)
Publisher : P3M- Politeknik Negeri Kupang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3558.266 KB) | DOI: 10.32511/juteks.v3i1.195

Abstract

Dalam mencapai ketahanan dan kemandirian pangan melalui peningkatan produksi pangan khususnya beras di Propinsi Nusa Tenggara Timur, pemanfaatan air tanah dapat digunakan sebagai air irigasi di daerah-daerah yang kekurangan air. Seiring dengan waktu pemanfaatannya dan usia guna pada beberapa sumur bor untuk Jaringan irigasi air tanah (JIAT) di Kecamatan Insana Utara kabupaten Timor Tengah Utara, mesin pompa maupun jaringannya mengalami penurunan. Bahkan dibeberapa titik lokasi (banyak sistem jaringan Air Tanah tersebut tidak berfungsi. Perlu dilakukannya evaluasi kinerja jaringan irigasi air tanah guna meningkatkan pemenuhan kebutuhan airi irigasi di Kabupaten Timor Tengah Utara umumnya dan kecamatan Insana Utara khususnya. Penelitian evaluasi kinerja jaringan irigasi air tanah di kabupaten Timor Tengah Utara di lakukan di kecamatan Insana Utara. Terdapat 5 Sumur bor di Kecamatan Insana Utara Kabupaten Timor Tengah Utara yang pemanfaatan untuk Jaringan irigasi air tanah (JIAT) yaitu Sumur POI-90, POI-91, POI-92,POI-93 dan sumur POI-95 dengan total daerah layanan sawah seluas +49 Ha. Dari hasil identifikasi masing-masing sumur tersebut menunjukan 2 sumur (POI-90, POI-92) Rumah pompa dalam kondisi rusak berat, 5 Sumur menunjukkan mesin dan pompa mengalami kerusakan, 3 Sumur (POI-90, POI-91, POI-92) system jaringan pipa mengalami kerusakan termasuk asesoriesnya. Hasil evaluasi penilaian Kinerja jaringan irigasi air tanah (JIAT) yang meliputi komponen (1) prasarana fisik, (2) Produktifitas tanaman, (3) Sarana penunjang, (4) Organisasi personalia, (5) Dokumentasi JIAT (6) Petani Pemakai Air Tanah (P3AT) masing diperoleh : Sumur POI-90 = 35% , POI-91 = 30%, Sumur POI- 92 = 10%, Sumur POI-93 = 31% dan Sumur POI-95 = 32 %. Kriteria yang diperoleh dari 5 sumur bor tersebut menunjukkan kinerja jaringan irigasi air tanah (JIAT) adalah kinerja Buruk/jelek dan perlu perhatian (< 50%). Untuk memenuhi kebutuhan air irigasi pada lahan di masing lokasi perlu dilakukan perbaikan.