Andi Hikmawati Yunus
Pascasarjana Antropologi, Universitas Indonesia, Jl. Prof. DR. Selo Soemardjan, Pondok Cina, Kecamatan Beji, Kota Depok, Jawa Barat 16424

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

“Satu Rasa, Satu Hati”: Pembentukan Sikap Disiplin Melalui jiwa Korsa pada Siswa di SMK Kesehatan TNI-AL Makassar Andi Hikmawati Yunus; Pawennari Hijjang
Endogami: Jurnal Ilmiah Kajian Antropologi Vol 6, No 2 (2023): Juni
Publisher : Prodi Antropologi Fakultas Ilmu Budaya Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/endogami.6.2.11-24

Abstract

Argumentasi penelitian ini adalah SMK Kesehatan TNI-AL Makassar (Sekesal Makassar) yang merupakan sekolah yang menanamkan nilai jiwa korsa atau solidaritas sebagai suatu pengetahuan yang dapat mengontrol perilaku siswa, sehingga melahirkan jiwa disiplin. Adapun disiplin yang terbentuk adalah disiplin waktu, cara penampilan dan kerapihan, serta disiplin kebersihan. Dalam mengumpulkan data mengenai jiwa korsa dan hubungannya dengan kedisiplinan, penelitian ini menggunakan metode etnografi dengan teknik pengumpulan data melalui observasi dan wawancara. Dalam pegimplementasiannya jiwa korsa dimaknai sebagai suatu solidaritas yang berarti ketika seorang siswa melakukan pelanggaran aturan sekolah maka siswa lain akan ikut dihukum. Karena adanya pengetahuan jiwa korsa yang telah dilanggengkan dan diwujudkan dalam keseharian di lingkungan sekolah maka pengetahuan ini oleh para siswa dianggap sebagai suatu kebenaran dan harus dilaksanakan, ketika dilanggar maka pemberian sanksi merupakan hal yang wajar. Akan tetapi, pemberian sanksi merupakan suatu hal yang tidak diinginkan dengan demikian siswa sebisa mungkin tidak melakukan pelanggaran karena dengan melakukan pelanggaran maka siswa lainnya akan ikut mendapatkan sanksi. Karena adanya pengetahuan mengenai jiwa korsa yang dianggap benar dan untuk menghindari pemberian sanksi, siswa akan selalu merasa diawasi sehingga siswa akan selalu mematuhi peraturan sekolah. Dengan demikian, dengan adanya pembiasaan untuk terus mematuhi aturan sekolah maka terbentuklah sikap disiplin pada siswa.