This Author published in this journals
All Journal JURNAL TEKNIK MESIN
Habib Indra Karim
Department of Mechanical Engineering, Universitas Diponegoro, Jl. Prof. Sudarto, SH, Tembalang, Semarang, Indonesia 50275

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

ANALISIS CFD CO-FIRING BIOMASSA CANGKANG SAWIT PADA STOKER BOILER Habib Indra Karim; M.S.K. Tony Suryo Utomo; Eflita Yohana
JURNAL TEKNIK MESIN Vol 11, No 2 (2023): VOLUME 11, NOMOR 2, APRIL 2023
Publisher : Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

United Nations Framework Convention on Climate Change (UNFCCC) menyebutkan bahwa Indonesia berkomitmen dalam memberikan kontribusi terhadap solusi perubahan iklim global. Pemerintah juga akan terus mendorong pembangunan sejumlah proyek pembangkit listrik berbasis energi terbarukan (EBT). Hal ini didasari oleh penggunaan energi terbarukan tergolong masih rendah yaitu berkisar (1,9%) 8215,5 MW. Sementara itu, potensi EBT menjadi energi bisa berkisar sebesar 443.208 MW. Salah satu sumber EBT di Indonesia yang dapat dimanfaatkan yaitu Biomassa. Co-firing biomassa merupakan pilihan yang relatif lebih murah dan tidak memerlukan investasi pembangkit listrik baru. Maka dari itu penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peforma boiler secara keseluruhan serta emisi yang dihasilkan dari pembakaran co-firing biomassa cangkang sawit pada stoker boiler. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode Computational Fluid Dynamics dengan parameter pengujian yaitu temperatur maksimum dan rata-rata pada furnace, serta fraksi CO2,CO, SO2, serta O2 rata-rata dan maksimum pada furnace stoker boiler. Dari penelitian yang dilakukan didapatkan bahwa temperatur yang dihasilkan pada pembakaran co-firing biomassa 20% menurun dibandingkan dengan fraksi co-firing biomassa 10%. Namun demikian, emisi gas CO2 dan O2 meningkat diikuti dengan penurunan SO2 dan CO pada fraksi co-firing 20% dibandingkan dengan fraksi co-firing 10% yang mana menunjukkan menurunnya emisi gas berbahaya dan sempurnanya pembakaran yang terjadi di dalam furnace.