Aryanto Purnomo
Jurusan Kesehatan Lingkungan, Poltekkes Kemenkes Pontianak

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Pajanan Debu Kayu (PM10) terhadap Gejala Penyakit Saluran Pernafasan pada Pekerja Meubel Sektor Informal Aryanto Purnomo; Taufik Anwar
Jurnal Vokasi Kesehatan Vol 1, No 6 (2015): November 2015
Publisher : Poltekkes Kemenkes Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (277.702 KB) | DOI: 10.30602/jvk.v1i6.39

Abstract

Abstract: Exposure To Wood Dust (PM 10) And Respiratory Disease Symptoms In Meubel Informal Sector Workers. The aim of this study was to determine the relationship of exposure to wood dust (PM10) and symptoms of the respiratory disease on furniture informal sector workers. This study was an observational method with cross-sectional approach. The study population that all workers in furniture in 4 districts of Pontianak by 25 furniture industry. The research sample as many as 127 people. Chi-square test is used to determine the relationship of the independent variables with the dependent variable in the form of categorical and Mann-Whitney test to determine the relationship of the independent variables in the form of numerical categorical dependent form. Multiple logistic regression testing is used to determine the risk factors that cause the symptoms of respiratory disease. the results showed that the value of p=0,011 that there is a relationship between the concentration of wood dust (PM10) with symptoms of the respiratory  disease after being controlled by the characteristic of the worker and the work environment factors.Abstrak : Pajanan Debu Kayu (PM10) Terhadap Gejala Penyakit Saluran Pernafasan Pada Pekerja Meubel Sektor Informal. Tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui hubungan pajanan debu kayu (PM10) terhadap gejala penyakit saluran pernafasan pada pekerja meubel sektor informal. Metode penelitian ini bersifat observasional dengan pendekatan Cross sectional. Populasi penelitian yaitu semua pekerja di meubel di 4 wilayah kecamatan kota Pontianak sebanyak 25 industri meubel. Sampel penelitian yaitu sebanyak 127 orang. Uji Chi-square digunakan untuk mengetahui hubungan variabel independen dengan variabel dependen yang berbentuk kategorik dan Uji Mann-whitney untuk mengetahui hubungan variabel independen yang berbentuk numerik dengan dependen yang berbentuk kategorik. Sedangkan uji Regresi Logistik Ganda digunakan untuk mengetahui faktor-faktor risiko yang menyebabkan terjadinya gejala penyakit saluran pernafasan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai p=0,011 bahwa ada hubungan antara konsentrasi debu kayu (PM10) dengan gejala penyakit saluran pernafasan setelah dikontrol oleh karakteristik pekerja dan faktor lingkungan kerja.
Efektifitas Konsentrasi Kulit Jeruk Sambal dalam Menurunkan Densitas Bakteri pada Ruang Penyajian Makanan Nurul Amaliyah; Aryanto Purnomo
Jurnal Vokasi Kesehatan Vol 2, No 2 (2016): Juli 2016
Publisher : Poltekkes Kemenkes Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (251.646 KB) | DOI: 10.30602/jvk.v2i2.63

Abstract

Abstract: Concentration Bushhammer Density on Reducing Bacteria of Citrus Peel Amblycarpa At Presentation Room. The research objective was to analyze the effectiveness of the concentration of citrus peel amblycarpa in decreased density of bacteria on food preparation space in Pontianak City Elementary School Cafeteria 2015. This study is a quasi-experimental research with one group pretest-posttest design. The population is the entire space serving food at the cafeteria space 345 of 162 elementary schools in the city of Pontianak. The sample was 30. Samples were taken by proportional random sampling. Results showed that the concentration of citrus peel amblycarpawere most effective in reducing the density of bacteria on food preparation space in Pontianak City Elementary School Diner is 5%.Abstrak : Efektifitas Konsentrasi Kulit Jeruk Sambal Dalam Menurunkan Densitas Bakteri Pada Ruang Penyajian Makanan. Tujuan penelitian yaitu untuk menganalisis efektifitas konsentrasi kulit jeruk sambal dalam menurunkan densitas bakteri pada ruang penyajian makanan di Kantin Sekolah Dasar Kota Pontianak Tahun 2015. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen semu dengan rancangan one group pretest post-test. Populasi adalah seluruh ruang penyajian makanan pada kantin sebanyak 345 ruang dari 162 SD di Kota Pontianak.Sampel penelitian sebanyak 30. Pengambilan sampel dilakukan secara proportional random sampling. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa konsentrasi kulit jeruk sambal yang paling efektif dalam menurunkan densitas bakteri pada ruang penyajian makanan di Kantin Sekolah Dasar Kota Pontianak adalah 5%.
Kamper Karbon Aktif Menurunkan Kepadatan Bakteri Udara Di Rumah Sakit Universitas Tanjungpura Aryanto Purnomo; Taufik Anwar
Jurnal Vokasi Kesehatan Vol 3, No 1 (2017): Januari 2017
Publisher : Poltekkes Kemenkes Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (255.779 KB) | DOI: 10.30602/jvk.v3i1.84

Abstract

Abstract: Camphor-Active Carbon To Reduce Air Bacteria Density In Tanjungpura University Hospital. The risk of microbial contamination by air in the medical ward may occur during the process of wound care, replacing bandages, injection and infusion. The development of airborne bacteria in the medical ward can cause nosocomial infection to patients. Therefore it is necessary to reduce the risk of air bacteria exposure by using activated carbon as the adsorbent. The general purpose of this research was to determine the ability to activate carbon camphor by lowering the density of air bacteria in the medical ward.  The design of this research is pre and post group design. The research process was repeated six times for each active camphor carbon dose. Statistical analysis techniques using the Wilcoxon Signed Rank test and Kruskal Wallis. The results showed that there was the significant difference in the density of air bacteria before and after given camphor-activate carbon (p = 0.000). There was a difference in the density of air bacteria with doses variation of camphor-activate carbon (p = 0.003) and there was no difference air bacteria density according to the class of medical ward in Tanjungpura University Hospital (p = 0.311). The conclusions, of this research, is that there is the difference of bacterial density to dose variation, except bacteria density according to the Class of medical ward. Abstrak: Kamper Karbon Aktif Menurunkan Kepadatan Bakteri Udara Di Rumah Sakit Universitas Tanjungpura. Resiko kontaminasi mikroba oleh udara pada ruang perawatan dapat terjadi pada saat proses perawatan luka, penggantian perban, injeksi dan pemasangan infus. Perkembangan bakteri udara di ruang perawatan dapat memicu terjadinya infeksi nosokomial bagi pasien. Oleh karena itu perlu upaya pengendalian dengan mengurangi resiko paparan bakteri udara dengan memanfaatkan karbon aktif sebagai adsorben. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kemampuan kamper karbon aktif dalam menurunkan kepadatan bakteri udara di ruang perawatan.  Desain penelitian ini adalah pre and post group design. Proses penelitian diulangi sebanyak 6 kali untuk masing-masing dosis kamper karbon aktif. Teknik analisis menggunakan uji statistic Kruskal Walls. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada perbedaan densitas bakteri udara sebelum dan sesudah diberi kamper berkarbonaktif (p=0.000). Ada perbedaan densitas bakteri udara dengan variasi dosis kamper karbon (p=0.003) dan tidak ada perbedaan densitas bakteri udara berdasarkan kelas Ruang Perawatan di Rumah Sakit Tanjungpura (p=0.311). Kesimpulan dari penelitian ini adalah ada perbedaan densitas bakteri terhadap variasi dosis, kecuali perbedaan bakteri udara berdasarkan Kelas Ruang Perawatan. 
Hubungan Timbal (Pb) Di Udara dan Yang Ada Didalam Darah terhadap Kejadian Anemia Pegawai UPTD Dinas Perhubungan Aryanto Purnomo
Jurnal Vokasi Kesehatan Vol 1, No 2 (2015): Maret 2015
Publisher : Poltekkes Kemenkes Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (277.43 KB) | DOI: 10.30602/jvk.v1i2.13

Abstract

Abstract: Relationships Lead ( Pb ) Available In The Air And Blood In Genesis Against Anemia Employees UPTD Department of Transportation. The aims of this study were to determine Pb in ambient air and its relationship with Pb in the blood and anemia on employees UPTD Transportation Agency Pontianak 2014. The study used cross-sectional design. Population and sample are employees UPTD Department of Transportation, with a sample size of 44 people with a total sampling method and using the Chi-square test. The results showed no significant correlation between the levels of Pb in ambient air in the work environment with high levels of lead in blood of employees , there is a significant correlation between blood levels of Pb in blood hemoglobin levels in employees , and no significant relationship between age and levels of Pb in blood on UPTD employees . While there is no significant relationship between smoking habits, wear a mask, with high levels of lead in the blood of employees UPTD.Abstrak: Hubungan Timbal (Pb) Di Udara Dan Yang Ada Didalam Darah Terhadap Kejadian Anemia Pegawai UPTD Dinas Perhubungan. Tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui Pb di udara ambien dan hubungannya dengan Pb dalam darah serta kejadian anemia pada pegawai UPTD Dinas Perhubungan Kota Pontianak Tahun 2014. Penelitian menggunakan desain cross sectional. Populasi dan sampel adalah pegawai UPTD Dinas Perhubungan, dengan besar sampel sebanyak 44 orang dengan metode total sampling dan menggunakan uji Chi square. Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan signifikan antara kadar Pb di udara ambien pada lingkungan kerja dengan kadar Pb dalam darah pada pegawai, ada hubungan yang signifikan antara kadar Pb dalam darah dengan kadar Hb darah pada pegawai, dan ada hubungan yang signifikan antara umur dengan kadar Pb dalam darah pada pegawai UPTD. Sedangkan yang tidak terdapat hubungan yang signifikan antara kebiasaan merokok, memakai masker, dengan kadar Pb dalam darah pada pegawai UPTD.