humaidi
universitas negeri jakarta

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

The Ulama Writing: Books by Six Betawi Scholars (1869-2006) humaidi
Jurnal Pendidikan Sejarah Vol 12 No 1 (2023): JPS - Jurnal Pendidikan Sejarah, Volume 12 Nomor 1 Tahun 2023
Publisher : Program Studi Pendidikan Sejarah Pascasarjana UNJ

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21009/JPS.121.05

Abstract

Tulisan ini merupakan sebuah kajian sejarah atas tradisi menulis orang betawi yang seringkali dianggap tidak ada, karena kebudayaan orang betawi seringkali diidentikkan dengan kebudayaan bertutur. Kajian ini menekankan kepada aspek sejarah kebudayaan atau sejarah intelektual dengan fokus pembahasan kitab-kitab yang ditulis oleh enam ulama Betawi terkemuka, meliputi: Sayyid Usman bin Yahya, Guru Marzuki, Guru Manshur, KH. Abdullah Syafi’I, KH. Muhajirin Amsar dan KH. Syafi’i Hadzami. Pembatasan kajian dimulai pada 1869 yang ditandai penulisan kitab oleh Sayyid Usman bin Yahya dan diakhiri tahun 2003 lewat penerbitan kitab mizbahuz zullam karya KH. Muhajirin Amsar. Metode yang digunakan dalam kajian ini adalah metode sejarah, yang menghadirkan empat tahapan yakni: heuristic, kritik, interpretasi dan historiografi. Sumber atau bahan penelitian didapatkan lewat pengkajian dokumen di Arsip Nasional Republik Indonesia, Perpustakaan Nasional Republik Indonesia serta kajian atas kitab-kitab yang dihasilkan ulama-ulama tersebut. Kajian ini menghasilkan sebuah temuan bahwa kitab yang ditulis oleh ulama betawi kebanyakan adalah kitab fiqih atau hukum islam yang berdasarkan mazhab Syafi’i, yang bertujuan menjawab kebutuhan praktik ibadah. Kitab yang ditulis juga sangat beragam, dari kitab ringan hingga kitab syarah ulama-ulama terkemuka. Keberadaan kitab yang ditulis dengan bahasa arab, menunjukkan bahwa kemampuan intelektual orang betawi berada pada taraf internasional.
NUGROHO NOTOSUSANTO : PERANNYA PADA PUSAT SEJARAH ABRI (1964-1982 Ninda Maulidia; Abdul Syukur; Humaidi
PERIODE: Jurnal Sejarah dan Pendidikan Sejarah Vol. 3 No. 2 (2021): PERIODE: Jurnal Sejarah dan Pendidikan Sejarah
Publisher : Program Studi Pendidikan Sejarah Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21009/periode.032.3

Abstract

The establishment of the ABRI Historical Center was a form of focusing attention on projects that illustrate the military's role in the revolution andin destroying the coup attempt. This study aims to determine the life journey, career, and dedication of Nugroho Notosusanto in the world of historians and his role when he served as head of the Abri History Center in 1964-1982. The sources used in this research are primary sources and secondarysources obtained from books and journals related to the role of Nugroho Notosusanto in the ABRI History Center. based on the results of research conducted that history is a discipline in Indonesia whose emergence is still warm and the tradition of critical historiography is developing. Since Indonesia's independence was born, history has been used to foster national pride. with the establishment of the ABRI Historical Center it proved beneficial for the military because a year afterit was built, there was an attempted coup. This paper is very important because it consolidates the Army's reporting on the coup and presents a chronological report on the involvement of the PKI. Dibentuknya Pusat Sejarah ABRI adalah salah satu bentuk untuk memusatkan perhatian pada proyek-proyek yang menggambarkan peran militer dalam revolusi dan dalam menghancurkan usaha kudeta. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perjalanan hidup, karir, serta pengabdianNugroho Notosusanto dalam dunia sejarawan dan perannya pada saat menjabat sebagai kepala Pusat Sejarah Abri tahun 1964-1982. Sumber yang digunakan dalam penelitian adalah sumber primer dan sumber sekunder yang didapat dari buku-buku dan jurnal yang berhubungan denganperan Nugroho Notosusanto di Pusat Sejarah ABRI. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan bahwa sejarah menjadi suatu disiplin ilmu di Indonesia yang kemunculannya masih hangat dan tradisi historiografi yang kritis sedang berkembang. Semenjak kemerdekaan Indonesia telah lahir, sejarah dipergunakan untuk menumbuhkan kebanggaan nasional. Dengan dibentuknya Pusat Sejarah ABRI ini terbukti bermanfaat bagi militer karena setahun setelah dibangun, terjadilah usaha kudeta. Tulisan ini sangat penting karena mengkonsolidasi pemberitaan Angkatan Darat perihal kudeta dan menyampaikan laporan secara kronologis mengenai keterlibatan PKI.
SINEMATOGRAFI INDONESIA: UNSUR-UNSUR PORNOGRAFI PADA SINEMA INDONESIA MASA ORDE BARU TAHUN 1980-1998 Nur Alifa Tarunasari; Humaidi; Muhammad Hasmi Yanuardi
PERIODE: Jurnal Sejarah dan Pendidikan Sejarah Vol. 3 No. 2 (2021): PERIODE: Jurnal Sejarah dan Pendidikan Sejarah
Publisher : Program Studi Pendidikan Sejarah Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21009/periode.032.4

Abstract

This study examines the existence of pornographic elements in Indonesian films during the New Order era in 1980-1998, what kinds of things made pornographic elements widespread in society. The rise of pornographic elements in Indonesian films raises many questions regarding Indonesian film regulations and the state of New Order cinema. The results of this thesis show that the rise of pornographic elements is not merely the government's desire to present the film to the public. Various factors and conditions of ups and downs in Indonesian cinema make pornography elements into commercial films that are made to make a profit. Penelitian ini mengkaji eksistensi unsur pornografi pada perfilman Indonesia masa Orde Baru pada tahun 1980-1998 hal seperti apa yang membuat unsur pornografi tersebut tersebar luas di masyarakat. Maraknya unsur pornografi pada perfilman Indonesia menimbulkan banyak pertanyaan mengenai peraturan pefilman Indonesia dan kondisi perfilman Orde Baru . Hasil skripsi ini menunjukkan bahwa maraknya unsur pornografi bukan semata-mata keinginan pemerintah untuk menghadirkan film tersebut kepada masyarakat. Berbagai faktor dan kondisi naik turun perfilman Indonesia membuat unsur pornografi menjadi film komersil yang dibuat untuk meraup untung.
MOHAMMAD TABRANI SOEJOWITIRJTO: PERAN DALAM KONGRES PEMUDA 1925-1928 Farah Tinesia Madhiyah; Humaidi; M. Hasmi Yanuardi
PERIODE: Jurnal Sejarah dan Pendidikan Sejarah Vol. 3 No. 2 (2021): PERIODE: Jurnal Sejarah dan Pendidikan Sejarah
Publisher : Program Studi Pendidikan Sejarah Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21009/periode.032.2

Abstract

The main purpose of this article is to discover the struggle of Mohammad Tabrani Soejowitirjto in the First Congress of Indonesian Youth and his role in initiating Indonesian (Bahasa Indonesia) as the national language to unite the nation. This research uses the historical method, according to Kuntowijoyo, which consists of five stages, namely: topic selection, source collection, verification, interpretation, and writing. The results of this study reveal the important role of Mohammad Tabrani Soejowitirjto in preparing the First Congress of Indonesian Youth without any interference from the Dutch. Artikel ini bertujuan untuk mengetahui perjuangan Mohammad Tabrani Soejowitirjto dalam Kongres Pemuda Pertama dan perannya dalam memprakarsai Bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan. Penelitian ini menggunakan metode historis, menurut Kuntowijoyo, yang terdiri dari lima tahap, yaitu: pemilihan topik, pengumpulan sumber, verifikasi, interpretasi, dan penulisan. Dari hasil penelitian ini menunjukkan bagaimana peran penting Mohammad Tabrani Soejowitirjto mempersiapkan Kongres Pemuda Pertama tanpa adanya gangguan dari pihak Belanda.