Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

PERSETUJUAN PENANAMAN MODAL MENYELURUH ASEAN (ACIA) DALAM RANGKA LIBERALISASI PENANAMAN MODAL PADA MASYARAKAT EKONOMI ASEAN yanti, Delfi
Jurnal Bina Mulia Hukum Vol 1, No 2 (2017): Jurnal Bina Mulia Hukum
Publisher : Fakultas Hukum Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (337.034 KB)

Abstract

AbstrakMasyarakat Ekonomi ASEAN bertujuan ingin menciptakan pasar tunggal dan basis produksi yang stabil, makmur, sangat kompetitif, dan terintegrasi secara ekonomis. Dalam rangka liberalisasi khusus di bidang penanaman modal atau investasi negara-negara anggota ASEAN telah menyepakati Persetujuan Penanaman Modal Menyeluruh ASEAN (ASEAN Comprehensive Investment Agreement atau ACIA) yang ditandatangani di Cha-Am (Thailand) pada tanggal 26 Februari 2009. Penelitian ini menggunakan metode penelitian yuridis normatif yang dilakukan dengan cara meneliti bahan perpustakaan atau data sekunder dengan menggunakan teknik analisis data kualitatif. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa persetujuan ACIA bermaksud untuk melakukan liberalisasi secara progresif terhadap tata aturan investasi Negara-negara Anggota ASEAN untuk mencapai iklim investasi yang bebas terbuka serta peningkatan transparansi dan prediktabilitas aturan-aturan, peraturan-peraturan dan prosedur penanaman modal yang kondusif untuk meningkatkan penanaman modal di Negara-negara Anggota ASEAN dalam rangka Masyarakat Ekonomi ASEAN. Bagi Indonesia dengan adanya Pertujuan ini tentunya memberikan tantangan sekaligus kesempatan untuk memanfaatkan Persetujuan ini dengan baik serta mengharmonisasikan pengaturan penanaman modal asing Indonesia dengan persetujuan ACIA tersebutKata Kunci: liberalisasi, masyarakat ekonomi ASEAN, persetujuan penanaman modal. AbstractASEAN Economic Community is intended to create a single market and production base that is stable, prosperous, highly competitive and economically integrated. In the framework ofliberalizationspecializedin the field of investment or it is this investment where ASEAN member countries have agreed on the ASEAN Comprehensive Investment Agreement (ACIA) that has been signed in Cha-Am (Thailand) on February 26, 2009. This research used normative juridical research conducted by examining the library materials or secondary data using analysis techniques on qualitative data. From the research it can be concluded that the consent of the ACIA intends to progressively liberalize the investment rules governing the Member Countries of ASEAN to achieve a free, open investment climate as well as to increase the transparency and predictability of conducive rules, regulations and procedures in investment to increase investment in ASEAN Member countries in the framework of the ASEAN Economic Community. For Indonesia with the Agreement it certainly provide a challenge and an opportunity to take advantage of this Agreement, as well as harmonizing the regulation of Indonesian foreign investment with the Agreement of the ACIA.Keywords: ACIA, ASEAN economic community, liberalization.DOI :  https://doi.org/10.23920/jbmh.v1n2.17
UPAYA EXECUTIVE SOUS CHEF DALAM MENGOPTIMALKAN PENGGUNAAN BAHAN BAKU ALA CARTE UNTUK MENINGKATKAN KREATIVITAS COMMIS DI KITCHEN FURAYA HOTEL PEKANBARU Yanti, Delfi
Jurnal Daya Saing Vol. 5 No. 2 (2019): Perilaku Konsumen, Kinerja UMKM, dan Daya Saing Industri Jasa di Era Ekonomi Kr
Publisher : Komunitas Manajemen Kompetitif

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35446/dayasaing.v5i2.382

Abstract

Industri pariwisata ini terus berkembang sampai saat ini di mana pariwisata telah menjadi lokomotif ekonomi dengan penyumbang devisa yang besar. Departemen Food And Beverages. Food and beverages khususnya Food And Beverages Product yang merupakan bagian departemen hotel yang bertanggung jawab menyediakan kebutuhan makan dan minun bagi para tamu hotel. Bagaimanakah Upaya Executive Sous Chef Dalam Mengoptimalkan Penggunaan Bahan Baku A La Carte Untuk Meningkatkan Kretifitas Commis Di Kitchen Furaya Hotel Pekanbaru”. Penelitian ini penulis lakukan di Hotel Furaya Pekanbaru. Yang akan menjadi populasi penelitian ini melibatkan seluruh karyawan di dapur hotel beserta atasan yaitu Executive sous chef . 7 orang Commis, 2 orang CDP (Chef de party), 2 orang Demi chef, 1 orang Executive sous chef dan 1 orang kasir Restoran. Setelah data terkumpul maka data diolah dengan metode diskriktif. hasil dari tanggapan Executive sous chef tentang pengoptimalan penggunaan bahan baku sangatlah perlu dilakukan mengingat ketersediaan bahan yang menjadi bahan utama dalam proses produksi tidak mudah didapat dan harganya sangat mahak dikarenakan banyak menggunakan bahan inport dari singapura , sehingga pengoptimalan penggunaan bahan baku merupakan solusi yang cerdas untuk mensiasati masalah tersebut. Executive sous chef berhasil meningkatkan kreativitas Commis dalam hal pengolahan bahan sisa penyiangan maupun sisa makanan yang masi layak untuk dikonsumsi menjadi prodak yamg memiliki nilai jual. Ada beberapa hambatan yang dihadapi Executive sous chef dalam pengoptimalan penggunaan bahan baku, baik itu berasal dari individu maupun peralatan penyimpanan yang membantu dalam proses produksi. Peningkatan kreativitas Commis berdampak kepada peningkatan penjualan menu a la carte khususnya menu soup. Hal ini terlihat dari data yang diperoleh dari chasier Lotus Caffe , dimana penjualan soup of the day dari bulan maret sampai dengan bualan juli mengalami peningkatan
PERSEPSI PENGUNJUNG TERHADAP KUALITAS PELAYANAN DI NAV KARAOKE PEKANBARU Yanti, Delfi
Jurnal Daya Saing Vol. 5 No. 3 (2019): Dinamika Pemasaran, Perilaku Konsumen, dan Pengembangan Kewirausahaan di Era Ko
Publisher : Komunitas Manajemen Kompetitif

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35446/dayasaing.v5i3.405

Abstract

Berdasarkan hasil penulisan dan pengamatan penulis, dapat di ambil kesimpulan sebagai berikut Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan supervisor NAV karaoke Pekanbaru dapat diambil kesimpulan, bahwa manajemen NAV karaoke Pekanbaru telah mempersiapkan upaya-upaya untuk meningkatkan kualitas pelayanan dan peraturan-peraturan bagi pelanggan dan karyawannya. Pada data demografi pengunjung yang memberikan persepsinya terhadap kualitas pelayanan NAV karaoke Pekanbaru, diketahui bahwa mayoritas berjenis kelamin laki-laki, berusia 17-27 tahun, pendidikan terakhir SMA, bertempat tinggal di Pekanbaru dan pekerjaan sebagai mahasiswa. Rata-rata pengunjung berkunjung selama 1-4 jam, memilih jenis ruangan medium, menggemari lagu pop dan berkunjung pada malam hari. Berdasarkan hasil analisa yang telah penulis dapatkan maka dapat disimpulkan bahwa persepsi pengunjung terhadap kualitas pelayanan NAV karaoke Pekanbaru secara keseluruhan adalah baik/positif. Diantara lima variabel yang di analisa, variabel yang di nilai paling baik oleh pengunjung NAV karaoke Pekanbaru adalah variabel tangible/ bukti fisik.
PERSEPSI TAMU TERHADAP JENIS KUE DALAM MENINGKATKAN KEPUASAN PELANGGAN DI HOTEL UNIGRAHA PANGKALAN KERINCI Yanti, Delfi; Kartika, Dewi Surya
Jurnal Daya Saing Vol. 6 No. 1 (2020): Inovasi Pemasaran, Kewirausahaan, dan Kinerja Bisnis pada Era Transformasi Ekon
Publisher : Komunitas Manajemen Kompetitif

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35446/dayasaing.v6i1.468

Abstract

Berdasarkan hasil penulisan dan pengamatan penulis, dapat diambil kesimpulan banyaknya serta bervariasi baru pastry yang dijual karena adanya persepsi tamu terhadap jenis kue dalam meningkatkan kepuasan pelanggan menambah masukan bagi hotel serta berguna bagi cook pastry di karenakan ada banyak jenis kue yang baru. Terdapat beberapa hambatan-hambatan yang dihadapi oleh Cook Pastry dalam mengelolah jenis kue di pastry Hotel Unigraha Pangkalan Kerinci.mulai dari fasilitas penyimpanna bahan makanan, kurangnya perlengkapan dan peralatan yang dimiliki, kurangnya standar kebersihan area kerja, sering terjadi kelebihan produksi atau tidak sesuai dengan order yang datang dan kurangnya pengawasan pemakaian bahan baku yang terlalu berlebihan. Dari penjelasan mengenai Persepsi tamu terhadap jenis kue yang ada di Hotel Unigraha Pangkalan Kerinci terdapat jumlah tamu sebanyak 74% jumlah tamu yang menginap diluar kota Pangkalan Kerinci. Persepsi tamu dalam jenis kue yang dilakukan oleh cook pastry dalam meningkatkan jenis kue seperti Bakery, Pastry, Jajanan pasar. Cara mengolah serta penyajiannya kurang layak untuk dijual ini dikarenakan responden dari tamu restoran berpersepsi tidak baik terhadap hasil produk pastry Hotel Unigraha Pangkalan Kerinci Keywords: Persepsi, kepuasaan , hotel
STRATEGI PENGEMBANGAN KULINER LOKAL UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PRODUK OLAHAN IKAN PATIN DI KAMPUNG PATIN DESA KOTO MASJID KABUPATEN KAMPAR KECAMATAN XIII KOTO KAMPAR PROVINSI RIAU Yanti, Delfi; Maryantina, Maryantina
Jurnal Daya Saing Vol. 7 No. 2 (2021): Perilaku Konsumen, Pengembangan UMKM, dan Inovasi Pelayanan di Era Adaptasi Bar
Publisher : Komunitas Manajemen Kompetitif

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35446/dayasaing.v7i2.675

Abstract

AbstractPengembangan Kuliner Produk Olahan Ikan Patin di Kampung Patin desa Koto Mesjid Kabupaten Kampar dipengaruhi oleh 14 faktor internal dan 13 faktor eksternal yang mempengaruhi pengembangan Produk Olahan dan budi daya Ikan Patin di Kabupaten Kampar. Strategi Pengembangan Kuliner Lokal produk olahan ikan patin di Kampung patin Koto Mesjid Kecamatan XIII Koto Kampar seharusnya dikelola dengan tepat baik, dan bijaksana sehingga menjadi salah satu sektor penunjang perekonomian daerah pada umumnya dan masyarakat sekitar khususnya serta dapat meningkatkan kualitas produk olahan ikan patinnya. Keikutsertaan masyarakat tentunya sangat dipengaruhi oleh kemauan, kesempatan, dan kemampuan dari masyarakat Kampung patin Koto Mesjid Kampar. Dalam perencanaan desa wisata, memberikan dorongan bagi masyarakat untuk berpartisipasi aktif dalam pelaksanaan dan pengawasan. Kampung Patin Koto Mesjid Kampar juga merupakan desa wisata edukasi seperti pelatihan Pembuatan Produk olahan ikan patin dan menjadi oleh-oleh tersendiri bagi wisatawan yang berkunjung dan dapat menjadi daya tarik wisata kampung patin itu sendiri Keywords:Strategi Pengembangan, Kualitas Produk, ikan Patin, Kuliner Lokal