ABSTRAKTuberkulosis masih menjadi permasalahan yang belum bisa teratasi bagi seluruh dunia. Banyak upaya yang telah dilakukan dalam penanganan dan belum mendapatkan hasil yang diharapkan. Salah satu penyebab kesulitan dalam penanganan tuberkulosis paru adalah karena pasien tersebar di wilayah yang luas pada saat menjalani pengobatan dan belum terpetakan. Melalui bantuan kader kesehatan penulis mencoba untuk memetakannya. Metode pengabdian masyarakat yang digunakan adalah berupa pendidikan dan pelatihan dalam menggunakan aplikasi berbasis android dalam pemetaan dan identifikasi kontak pasien TB Paru di kabupaten Jombang melalui kerjasama dengan TB Care Yayasan Bhanu Yasa Sejahtera (YABHYSA) kabupaten Jombang dan diikuti oleh 40 orang kader pendeteksi dan pengendali TB dibawah naungan TB Care YABHYSA Jombang. Kegiatan diawali dengan penyamaan persepsi pada tim pengabdian masyarakat, kemudian kader sebagai sasaran dikumpulkan dalam satu ruangan untuk menerima penjelasan tentang aplikasi sekaligus mempraktekkan bagaimana cara menggunakannya. Hasil pelatihan menunjukkan nilai post test 100% responden lebih baik daripada pre test. Aplikasi diserahkan kepada kader untuk dapat digunakan dalam pemetaan pasien TB Paru. Berdasarkan hasil post test dapat disimpulkan bahwa kader telah mengerti dan memahami cara penggunaan aplikasi sehingga siap untuk memetakan pasien TB Paru di Kabupaten Jombang. Kata kunci: pencegahan TB; aplikasi, pemetaan. ABSTRACTTuberculosis is still an unresolved problem for the whole world. Many efforts have been made in handling and have not received the expected results. One of the causes of difficulties in treating pulmonary tuberculosis is because patients are spread over a large area at the time of treatment and have not been mapped. Through the help of health cadres the author tries to map it. The community service method used is in the form of education and training in using an android-based application in mapping and identifying contacts of pulmonary TB patients in Jombang district through collaboration with the Bhanu Yasa Sejahtera Foundation (YABHYSA) Jombang district TB Care and attended by 40 TB detection and control cadres under the auspices of TB Care YABHYSA Jombang. The activity began with the equalization of perceptions on the community service team, then the cadres as targets were gathered in one room to receive an explanation about the application as well as practice how to use it. The results of the training showed that the post test scores of 100% of the respondents were better than the pre test. Applications are submitted to cadres to be used in mapping pulmonary TB patients. Based on the results of the post test, it can be concluded that the cadres understand and understand how to use the application so they are ready to map pulmonary TB patients in Jombang Regency. Keywords : TB prevention; application; mapping