In the age of society 4.0, digital literacy is a talent that every student needs to possess. Through digital literacy in online media, pupils can develop their own unique character. But in the current 4.0 age, where technology can alter a person's attitude and perspective, it is very difficult to develop strong student character. With today's lightning-fast technology, any information can be quickly accepted by a person, allowing all foreign cultural material to enter without being filtered first and allowing students to mix up and imitate negative things. The significance of digital literacy for students is discussed in this article, along with how learning about Islamic religious education and citizenship can bolster character when dealing with society 5.0. The author stresses the significance of digital literacy skills for students in a time when reliance on technology is growing. The author also emphasizes the significance of having a strong character when overcoming obstacles in the digital age. The technique that has been suggested is a theoretical investigation of the idea of learning Islamic religious education and citizenship, which can be a useful substitute for building students' moral character and preparing them for the Society 5.0 era. Literasi digital adalah kemampuan yang pasti dimiliki oleh setiap mahasiswa saat ini di era society 4.0. Dengan literasi digital mahasiswa dapat membangun personal karakternya sendiri melalui literasi digital di media online. Namun membangun karakter mahasiswa yang kuat di era society 4.0 sangatlah rumit, sebab di era 4.0 sekarang ini teknologi mampu merubah sikap dan cara pandang seseorang. Dengan teknologi yang super cepat, semua informasi dapat dengan mudah diterima oleh seseorang sehingga semua konten budaya asing dapat masuk dengan mudah tanpa penyaringan terlebih dahulu, sehingga hal-hal negatif dapat tercampur dan ditiru oleh mahasiswa. Artikel ini membahas tentang pentingnya literasi digital bagi mahasiswa dan bagaimana konsep pembelajaran pendidikan agama Islam dan kewarganegaraan dapat menjadi penguatan karakter ketika menjumpai masa society 5.0. Penulis menekankan bahwa dalam era yang semakin tergantung pada teknologi, kemampuan literasi digital menjadi semakin penting bagi mahasiswa. Selain itu, penulis juga menyoroti pentingnya karakter yang kuat dalam menghadapi tantangan di era digital. Metode yang diusulkan adalah kajian teori tentang konsep pembelajaran pendidikan agama Islam dan kewarganegaraan dapat menjadi alternatif yang efektif dalam mengembangkan karakter mahasiswa yang tangguh dan mampu menghadapi era Society 5.0.