Gerry Satria Osananda
Universitas Maritim Raja Ali Haji

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Mispersepsi Masyarakat terkait Peran Istri dalam Hubungan Rumah Tangga. Gerry Satria Osananda; Nabila Zhikri Ramadanti; Teguh Setiandika Igiasi
Jurnal JINNSA (Jurnal Interdipliner Sosiologi Agama) Vol 4 No 1 (2024): Volume 4 Nomor 1 Tahun 2024
Publisher : Program Studi Sosiologi Agama Fakultas Ushuluddin, Adab dan Dakwah IAIN Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30984/jinnsa.v4i1.980

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis mispersepsi yang terdapat di masyarakat mengenai peran istri dalam suatu rumah tangga menurut perspektif agama Islam dengan menggunakan teori konstruksi sosial yang dikemukakan oleh Peter L. Berger dan Thomas Luckmann. Teori ini menjelaskan bahwa realitas sosial dibentuk melalui proses interaksi yang disepakati oleh masyarakat dan diinternalisasikan melalui proses sosialisasi. Di Indonesia yang mayoritas beragama Islam, persepsi mengenai peran istri dipengaruhi oleh budaya patriarki dan interpretasi agama yang bias. Urgensi penelitian ini berangkat dari anggapan bahwa Islam merupakan agama yang merugikan perempuan dengan segala aturan yang mengikatnya. Dimana hak-hak perempuan seolah dirampas dan diabaikan ketika ia sudah masuk dalam suatu pernikahan. Sehingga pernikahan terasa seperti momok yang menakutkan bagi sebagian besar perempuan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengungkapkan bagaimana mispersepsi di masyarakat dapat terbentuk dan bagaimana sesungguhnya Islam memandang kedudukan perempuan di dalam suatu pernikahan. Penelitian ini menggunakan studi pustaka untuk mengumpulkan dan menganalisis data dari berbagai sumber literatur seperti buku dan jurnal terdahulu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mispersepsi mengenai peran istri bukan berasal dari agama Islam itu sendiri, melainkan dari proses bagaimana ajaran-ajaran agama tersebut ditafsirkan, diajarkan, dan disosialisasikan.