Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search
Journal : Literasi : Jurnal Bahasa dan Sastra Indonesia serta Pembelajarannya

REPRESENTASI PEREMPUAN DALAM ANTOLOGI CERPEN KITAB KAWIN KARYA LAKSMI PAMUNTJAK: KAJIAN FEMINISME EKSISTENSIALIS Annisa Puji Hastuti; Rerin Maulinda
Literasi : Jurnal Bahasa dan Sastra Indonesia serta Pembelajarannya Vol 7, No 2 (2023): JURNAL LITERASI OKTOBER 2023
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25157/literasi.v7i2.11633

Abstract

Antologi cerpen Kitab Kawin karya Laksmi Pamuntjak menghadirkan banyak sekali dinamika kehidupan perempuan di dalam dunia perkawinan yang berhasil menentukan eksistensinya sendiri. Oleh karenanya, penelitian ini bertujuan untuk 1) mendeskripsikan upaya yang dilakukan oleh tokoh-tokoh perempuan dalam mewujudkan eksistensinya, 2) mendeskripsikan representasi tokoh-tokoh perempuan yang terdapat pada antologi cerpen Kitab Kawin karya Laksmi Pamuntjak dengan perspektif feminisme eksistensialis Simone de Beauvoir. Kualitatif deskriptif adalah metode yang digunakan dalam penelitian ini. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik baca dan catat. Data berasal dari sumber primer, yakni antologi cerpen Kitab Kawin karya Laksmi Pamuntjak cetakan kedua yang diterbitkan oleh penerbit Gramedia Pustaka Utama pada Juli 2021. Teknik analisis data dilakukan dengan metode kualitatif. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, ditemukan tujuh data yang berkaitan dengan upaya tokoh perempuan dalam mewujudkan eksistensinya, yakni penolakan terhadap keliyanan, penentangan stereotipe tentang perempuan dalam lembaga pernikahan, dan menegasikan mitos biologis perempuan. Ditemukan juga delapan data mengenai representasi perempuan dalam antologi cerpen Kitab Kawin karya Laksmi pamuntjak, yakni perempuan yang berkesadaran, serta perempuan yang sesuai karakteristik ideal berdasarkan feminisme eksistensialis Simone de Beauvoir seperti perempuan independen dengan cara bekerja, memiliki intelektualitas, dan merdeka dalam menentukan pilihan hidupnya.