Walid Fauzanul Adzimy
Universitas Paramadina

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Pelatihan Menggambar sebagai Pendampingan Keterampilan bagi Anak-Anak Tuli di Komunitas “Pop Joy Sign” Jakarta Gilang Cempaka; Vidya Kharisma; Rio Satriyo Hadiwijoyo; Annisa Rachimi Rizka; Tasri Jatnika; Walid Fauzanul Adzimy
Dikmas: Jurnal Pendidikan Masyarakat dan Pengabdian Vol 3, No 2 (2023): June
Publisher : Magister Pendidikan Nonformal Pascasarjana Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37905/dikmas.3.2.541-550.2023

Abstract

Anak-anak tuli membutuhkan kemampuan gambar untuk mendukung berkomunikasi secara efektif sekaligus mengembangkan kreatifitas. Prodi Desain Komunikasi Visual (DKV) Universitas Paramadina bekerjasama dengan komunitas peduli kaum tuli yaitu Pop Joy Sign (PJS) bekerjasama menyelenggarakan kegiatan pengabdian masyarakat (PkM) dengan memberikan pelatihan menggambar dasar bagi anak-anak tuli berusia 9-14 tahun. Metode yang dilakukan dalam PkM ini yaitu bersifat aplikatif dengan memberikan wawasan menggambar dan tema ke-Indonesiaan, sekaligus praktek menggambar, didampingi oleh tim PkM dan juru bahasa isyarat (JBI). Pelatihan ini menggunakan metode komunikasi total, yaitu konsep komunikasi bagi orang dengan kecacatan tuli, yang bertujuan mencapai komunikasi yang efektif, melibatkan media tertulis, visual, dan dibantu JBI. Hasil pembahasan menunjukan bahwa kemampuan semua peserta sudah mampu menuangkan idenya dan menyelesaikan gambar sesuai target waktu. Metode analisis bahasa rupa dengan cara wimba dan teori menggambar dasar, menunjukan bahwa pada umumnya peserta mampu bercerita dengan bahasa gambar namun masih harus ditingkatkan dalam hal keterampilan dan imajinasi. Diharapkan dalam pelatihan ini anak-anak tuli dapat mengembangkan kemampuannya dalam berkomunikasi total melalui visual selain bahasa isyarat yang telah mereka kuasai. Selain itu melalui menggambar, anak-anak tuli dapat lebih percaya diri dalam berkomunikasi, dan dapat mengembangkan kreatifitasnya untuk masa yang akan datang.
Pelatihan Menggambar sebagai Pendampingan Keterampilan bagi Anak-Anak Tuli di Komunitas “Pop Joy Sign” Jakarta Gilang Cempaka; Vidya Kharisma; Rio Satriyo Hadiwijoyo; Annisa Rachimi Rizka; Tasri Jatnika; Walid Fauzanul Adzimy
Dikmas: Jurnal Pendidikan Masyarakat dan Pengabdian Vol 3, No 3 (2023): September
Publisher : Magister Pendidikan Nonformal Pascasarjana Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37905/dikmas.3.3.575-586.2023

Abstract

Deaf children require the ability to draw in order to communicate effectively while developing their creativity.  Visual Communication Design Study Program (DKV) Paramadina University in collaboration with a community that cares for the deaf, namely Pop Joy Sign (PJS), collaborates to organise community service activities (PkM) by providing basic drawing training for deaf children aged 9-14 years.   The method used in this PkM is applied in nature by providing drawing practices and insight into drawing with Indonesian themes, accompanied by the PkM team and sign language interpreters (JBI).  This training uses the total communication method, the concept of communication for deaf people to achieve effective communication, involving both written and visual media, and also JBI. The results demonstrated that all participants have the ability to express their ideas and complete the drawings in a timely manner.  The visual language analysis method using Wimba and basic drawing theory shows that in general the participants are able to tell stories in pictorial language, but still need to be improved in terms of skills and imagination. It is hoped that with this training, deaf children will be able to develop their ability to communicate fully through visuals in addition to the sign language they have mastered. Moreover, by drawing, deaf children can become more confident in communication and develop their creativity for the future.