Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

Analysis of Soil Fertility on Revegetated Land after Nickel Mining in Tanjung Buli, East Halmahera Drakel, Arman; Arifin, Hadi Susilo; Mansur, Irdika; Sundawati, Leti
Agrikan Jurnal Agribisnis Perikanan Vol. 14 No. 1 (2021): Agrikan: Jurnal Agribisnis Perikanan
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Muhammadiyah Maluku Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Soil fertility in land after nickel mining has a change in soil texture that changes both the profile color and the soil irregularity. Stable soil fertility can support plant growth. Damage to the physical properties of the soil due to the loss of the soil interest (solum) by the ongoing washing of the soil. This results in the loss of some cations in soil colloids, resulting in low acidity (pH) of the soil becoming acidic. Cation Exchange Capacity (CEC) as the amount of charge of cations absorbed by soil colloids at a certain pH. Another factor in the decline in CEC is the decreasing number of cation nutrients that can be exchanged. The relationship with reclaimed and revegetated land is influenced by climatic factors with rainfall intensity. Soil fertility on revegetated land with CEC value and C-organic content was very low. Such soil fertility conditions are found in the revegetated zone with large leaf acacia (A. mangium) vegetation; sengon (P. falcataria); ketapang (T. catappa) and waru (H. tiliaceus). Soils that have low soil nutrient content are characterized by low organic matter content, very low available P content, and low cation exchange capacity.
Analisis Usaha Tani Terhadap Masyarakat Kehutanan di Dusun Gumi Cesa Akelamo Kota Tldore Kepulauan Drakel, Arman
Agrikan Jurnal Agribisnis Perikanan Vol. 1 No. 1 (2008): Agrikan: Jurnal Agribisnis Perikanan
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Muhammadiyah Maluku Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (567.383 KB) | DOI: 10.52046/agrikan.v1i1.1075

Abstract

Penduduk Indonesia sebagian besar tinggal di daerah pedesaan dengan mengandalkan usoha pertanian sebagai pendapatan pokok. Pertambahan penduduk yang tinggi dan terbatasnya sumber daya lahan telah mengakibatkan persaingan peruntukan, lahan hutan menjadi lahan pertanian atau peruntukan /ainnya, Penelitian ini dilaksanakanan pada bu/an Februari sampai dengan Maret 2006 di dusun Gumi, Desa Akelamo, Kecamatan Oba Kota Tidore Kepulauan bertujuan untuk tnengetahui hubungan usaha tani dengan masyarakat kehutanan maupun berbagai jenis usaha tani. Metode analisis pengujian statistik uji chi square dengan pendekatan studi kasus, Ana/isis ini digunakan untuk mengetahui hubungan antara usaha tani dengan masyarakat sekitar hutan di dusun Gumi desa Akelamo dengan pendapatan. Hasil penelitian menunjukan bahwa usaha tani mosyarakat sekitar hutan dusun Gumi, desa Akelamo terdiri dari tanaman tahunan dan tanaman semusim yang ditanam, hasil analisis data pengujian chi square menunjukan bahwa ternyata ada hubungan antara usaha tani masyarakat sekitar hutan di dusun Gumi desa akelamo dengan pendapatan masyarakat.
Kajian Marjin Pemasaran Kopra Di Kecamatan Oba Di Kota Tidore Kepulauan Drakel, Arman
Agrikan Jurnal Agribisnis Perikanan Vol. 3 No. 1 (2010): Agrikan: Jurnal Agribisnis Perikanan
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Muhammadiyah Maluku Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (379.468 KB) | DOI: 10.52046/agrikan.v3i1.1084

Abstract

Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui besarnya margin yang diperoleh setiap lembaga pemasaran dan efesiensi pemasaran pada setiap saluran pemasaran serta faktor-faktor yang mempengaruhi besar kecilnya marjin pemasaran di dalam proses pemasaran kelapa biji, kopra dan minyak kelapa di Kecamatan Oba. Penelitian ini untuk melihat populasi petani kelapa dan pedagang yang terlibat dalam rantai pemasaran kopra di Kecamatan Oba Kota Tidore Kepulauan. Penarikan sampel dilakukan secara Purposive sampling yaitu sebagai subyek dari populasi guna dijadikan responden sebanyak 20 orang petani kelapa di empat (4) desa, Kecamatan Oba yaitu Desa Gita, Desa Toseho, Desa Payahe dan Desa Kusu Sinopa yaitu 4 orang pengumpul kelapa dan 6 orang pedagang kopra. Semua sampel di atas terlibat dalam rantai pemasaran dan dianggap mewakili populasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) dalam proses pemasaran kopra di Kecamatan Oba, marjin terbesar diperoleh yaitu pedagang pengecer dan pedagang pengumpul ke Kabupaten. (2) Saluran emasaran yang efisien dalam proses pemasaran kopra di Kecamatan Oba adalah pemasaran II, yang masing-masing memperoleh presentase yang lebih rendah dibanding presentase pada saluran pemasaran I, (3) Faktor-faktor yang mempengaruhi besar kecilnya marjin pemasaran kopra adalah biaya pemasaran dan keuntungan pemasaran, sebab nilai t-hitung kedua variabel tersebut lebih besar dibanding t-tabel.
Kebijakan Pengelolaan Lingkungan Hidup Barbasis Ekonomi Sumberdaya Di Provinsi Maluku Utara Drakel, Arman
Agrikan Jurnal Agribisnis Perikanan Vol. 3 No. 1 (2010): Agrikan: Jurnal Agribisnis Perikanan
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Muhammadiyah Maluku Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (320.004 KB) | DOI: 10.52046/agrikan.v3i1.1089

Abstract

Tujuan penulisan ini adalah untuk menelaah dampak kebijakan pengelolaan ekonomi lingkungan di Maluku Utara, serta untuk mengkaji perspektif pemanfaatan ekonomi sumberdaya dengan sumberdaya alam, Dari kedua aspek ini dianalisa dan dikaji keterkaitan permasalahan yang berhubungan dengan dampak dari pengelolaan lingkungan yang didalam pemanfaatannya mengandung ekonomi sumberdaya dengan sumberdaya alam. Permasalahan kebijakan pemerintah dalam memanfaatkan ekonomi sumberdaya mempengaruhu kualitas lingkungan, karena semakin besar potensi ekonomi sumberdaya dan sumberdaya yang dieksplotasi, semakin besar pula dampak yang diterima dilingkungan yang mempengaruhi kualitas hidup manusia. Pemanfaatan ekonomi sumberdaya dengan sumberdaya alam mengandung dampak positif maupun negatif, karena keduanya berorentasi kepada profit dari pengelolaan barang dan jasa ekonomi lingkungan. Aktifitas manusia yang memanfaatkan ekonomi sumberdaya dengan mengurasnya potensi sumberdaya alam, beriimplikasi menurunnya kualitas lingkungan baik sekarang maupun dimasa yang akan datang. Untuk memulihkan kembali lingkungan sesuai dengan daya dukung dan daya tampung, profit pemanfaatan potensi ekonomi sumberdaya dan potensi sumberdaya alam dikembalikan kepada biaya jasa lingkungan untuk peletariannya, sehingga daya dukung dan daya tampung dapat pulih kembali.
Pengelolaan Aspek Lingkungan Sumberdaya Pesisir Berbasis Sosial Ekonomi Masyarakat Drakel, Arman
Agrikan Jurnal Agribisnis Perikanan Vol. 2 No. 1 (2009): Agrikan: Jurnal Agribisnis Perikanan
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Muhammadiyah Maluku Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1619.405 KB) | DOI: 10.52046/agrikan.v2i1.1094

Abstract

Pengelolaan lingkungan sumberdaya pesisir yang berhubungan langsung dengan manusia atau makhluk hidup lain yang ada di wilayah pesisir. Sebab interaksi manusia atau makhluk hiduo lain ditinjau dari aspek daya guna lingkungan sumberdya pesisir dari berbagai aspek manfaatnya di peruntukan untuk kelangsungan hidup baik aspek ekologis, ekonomi dan social masyarakat yang mendiami wilayah pesisir. Karena pengelolaan sumberdaya pesisir dengan karakteristik ekologi yang memiliki keanekaragaman jenis dengan memperhatikan aspek kelestarian lingkungan sumberdaya yang ada dan dilakukan secara terpadu dan berkesinambungan, akan mengurangi resiko ekologi antar kepentngan manusia pemanfaatan sumberdaya pesisir dengan karakteristik wilayah yang ada tetap berlangsung, akan menguras kenaekaragaman sumberdaya yang ada baik aspek ekologi, ekosistem dan social budaya danekonomi.
Analisis Toksistas Insektisida Terhadap Tiga Jenis dan Konsentrasi pada Tanaman Sayuran Drakel, Arman
Agrikan Jurnal Agribisnis Perikanan Vol. 2 No. 2 (2009): Agrikan: Jurnal Agribisnis Perikanan
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Muhammadiyah Maluku Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3659.956 KB) | DOI: 10.52046/agrikan.v2i2.1105

Abstract

Banyak upaya yang dapat dilakukan dalam pengendalian serangan hama seperti pola bercocok tanam, menggunakan tanaman yang resisten terhadap hama, melalui pengendalian secara fisik dan mekanik, serta biologis. Pengendalian hama dengan menggunakan bahan kimia (pestisida) masih sangat diminati, karena mudah pemakaiannya, disertai dengan efek yang relatif lebih cepat. Masalah pemberantasan hama dengan menggunakan bahan kimia perlu diwaspadai, mengingat bahan kimia pada dasarnya merupakan racun bagi jaringan organisme hidup dan adanya pengaruh bahan kimia tersebut terhadap pertumbuhan dan perkembangan jaringan hidup. Permasalahan vang timbul mungkin adalah tidak aptimalnya pertumbuhan tanaman pertanian yang disebabkan oleh pengaruh kandungan bahan hahan aktif didalam pestisida yang dipakai tersebut oleh karena itu penelitian yang dilaksanakan di lokasi Transmigran Trans Goal, Kecamatan Sahu, Kabupaten Halmahera Barat, pada tanggal 5 Maret 2005 sampai 30 April 2005, bertujuan melihat pengaruh masing-masing jenis pestisida terhadap pertumbuhan tinggi dan jumlah daun tanaman kangkung darat, bayam dan caisin serta menentukan konsentrasi terbaik yang dapat diaplikasikan untuk memperoleh pertumbuhan yang optimal. Berdasarkan hasil pengamatan dapat dilihat bahwa penggunaan insektisida mempunyai pengaruh yang berbeda terhadap pertumbuhan tinggi tanaman maupun jumlah daun dan jenis Curacron 500 EC dikategorikan jenis yang paling toksik dibandingkan dengan Dursban 20 EC dan Marshall 500 EC.
Analysis of Soil Fertility on Revegetated Land after Nickel Mining in Tanjung Buli, East Halmahera Drakel, Arman; Arifin, Hadi Susilo; Mansur, Irdika; Sundawati, Leti
Agrikan: Jurnal Agribisnis Perikanan Vol 14, No 1 (2021)
Publisher : Sangia Research Media and Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29239/j.agrikan.14.1.125-134

Abstract

Soil fertility in land after nickel mining has a change in soil texture that changes both the profile color and the soil irregularity. Damage to the physical properties of the soil affects the soil nutrients needed by plants. Several physical and chemical properties of soil are influenced by texture including soil plasticity, soil permeability, ease of cultivation, lack of soil fertility and productivity. Stable soil fertility can support plant growth. Damage to the physical properties of the soil due to the loss of the soil interest (solum) by the ongoing washing of the soil. This results in the loss of some cations in soil colloids, resulting in low acidity (pH) of the soil becoming acidic. Cation Exchange Capacity (CEC) as the amount of charge of cations absorbed by soil colloids at a certain pH. Another factor in the decline in CEC is the decreasing number of cation nutrients that can be exchanged. The relationship with reclaimed and revegetated land is influenced by climatic factors with rainfall intensity. Soil fertility on revegetated land with CEC value and C-organic content was very low. Such soil fertility conditions are found in the revegetated zone with large leaf acacia (A. mangium) vegetation; sengon (P. falcataria); ketapang (T. catappa) and waru (H. tiliaceus). Soils that have low soil nutrient content are characterized by low organic matter content, very low available P content, and low cation exchange capacity.
Pengelolaan Aspek Lingkungan Sumberdya Pesisir Berbasis Sosial Ekonomi Masyarakat Drakel, Arman
Agrikan: Jurnal Agribisnis Perikanan Vol 2, No 1 (2009)
Publisher : Sangia Research Media and Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29239/j.agrikan.2.1.19-26

Abstract

Pengelolaan lingkungan sumberdaya pesisir yang berhubungan langsung dengan manusia atau makhluk hidup lain yang ada di wilayah pesisir. Sebab interaksi manusia atau makhluk hiduo lain ditinjau dari aspek daya guna lingkungan sumberdya pesisir dari berbagai aspek manfaatnya di peruntukan untuk kelangsungan hidup baik aspek ekologis, ekonomi dan social masyarakat yang mendiami wilayah pesisir. Karena pengelolaan sumberdaya pesisir dengan karakteristik ekologi yang memiliki keanekaragaman jenis dengan memperhatikan aspek kelestarian lingkungan sumberdaya yang ada dan dilakukan secara terpadu dan berkesinambungan, akan mengurangi resiko ekologi antar kepentngan manusia pemanfaatan sumberdaya pesisir dengan karakteristik wilayah yang ada tetap berlangsung, akan menguras kenaekaragaman sumberdaya yang ada baik aspek ekologi, ekosistem dan social budaya danekonomi.