Pada era saat ini transportasi udara sangat lumrah untuk digunakan karena lebih efisien dan mempersingkat waktu. Seiring minat masyarakat yang semakin meningkat dalam menggunakan transportasi udara, membuat berbagai perusahaan penerbangan saling bersaing untuk menerapkan tarif yang kompetitif. Penerbangan kadang mengalami lonjakan penumpang atau mengalami penurunan. Penurunan penumpang pesawat domestik terjadi secara signifikan pada awal 2020 sejak kasus Covid-19 di Indonesia pertama kali ditemukan. Hal ini terjadi di beberapa bandara yang ada di Indonesia salah satunya bandara terbesar di Indonesia yaitu Bandara International Soekarno-Hatta. Badan Pusat Statistik mencatat jumlah penumpang pesawat domestik di Bandara Soekarno-Hatta sepanjang 2020 mencapai 8,6 juta orang. Jumlah tersebut menurun sebesar 55,27% dibandingkan pada tahun 2019 yang mencapai sebesar 19,3 juta orang. Dalam penelitian ini digunakan data jumlah penumpang pesawat domestik di Bandara Soekarno-Hatta dari Januari 2014 sampai Desember 2021 dengan variabel intervensi yang digunakan adalah kejadian saat ditemukannya kasus Covid-19 di Indonesia. Metode yang digunakan adalah ARIMAX dengan model intervensi. Hasil penelitian diperoleh model intervensi terbaik untuk peramalan jumlah penumpang pesaawat di Bandara Soekarno-Hatta adalah model intervensi dengan orde b, s, r (1, 3, 1) ARIMA (0, 0, [1, 2, 12]) dengan nilai RMSE sebesar 243098,9 dan nilai MAPE sebesar 31%. Hasil peramalan jumlah penumpang pesawat domestik di Bandara Soekarno-Hatta pada tahun 2022 terendah pada bulan Juli dan tertinggi bulan Desember.