<![CDATA[Produk yang berbahan dasar baja dan besi banyak diperlukan oleh setiap masyarakat khususnya perusahaan-perusahaan besar, yang menyebabkan berbisnis dalam bidang baja dan besi sangat menjanjikan karena perusahaan industri saling berkaitan satu dengan yang lainnya. Contohnya PT MSU yang bekerja sama dengan berbagai macam perusahaan terkemuka di Indonesia. Akan tetapi, sejak tahun 2018 penjualan di PT MSU mengalami fluktuatif dikarenakan terdapat faktor internal, eksternal, dan musim. Karena kondisi tersebut, permasalahan seperti over supply sering terjadi setiap bulannya. Oleh sebab itu, PT MSU selaku perusahaan distribusi perlu melakukan suatu perencanaan penjualan yang tepat. Berdasarkan permasalahan tersebut, maka diperlukan penelitian lebih lanjut untuk melakukan peramalan dengan pendekatan metode ARIMA dan Single Moving Average. Metode ARIMA digunakan untuk mengetahui ramalan penjualan produk baja dan besi menjadi sangat penting dan berguna serta bermanfaat sebagai dasar pemantapan strategi untuk menentukan kebijakan yang tepat dalam rangka peningkatan penjualan produk baja dan besi di PT MSU. Metode Single Moving Average mempunyai karakteristik khusus yaitu menentukan ramalan pada periode yang akan datang memerlukan data historis selama jangka waktu tertentu. Metode Single Moving Average lebih dipilih dibandingkan metode ARIMA dikarenakan secara visual hasil ramalan metode Single Moving Average lebih mengikuti nilai aktualnya. Sehingga hasil ramalan penjualan produk baja dan besi di PT MSU 3 periode maupun 9 periode ke depan mengalami penurunan penjualan atau memperoleh ramalan yang konsisten berturut-turut sebesar 2279 ea.]]>
