Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

KOMPOSISI, KEPADATAN DAN DISTRIBUSI SPASIAL ZOOPLANKTON PADA MUSIM BARAT (DESEMBER-FEBRUARI) DI PERAIRAN TELUK AMBON DALAM Jacobus Latumeten; Frederika S Pello
Pattimura Proceeding 2020: PROSIDING SEMINAR NASIONAL KELAUTAN DAN PERIKANAN 2019
Publisher : Pattimura University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30598/PattimuraSci.2020.SNPK19.72-82

Abstract

Teluk Ambon Dalam adalah bagian dari Teluk Ambon, luasnya kira-kira 11,03 km2, semi tertutup dan merupakan daerah penangkapan ikan pelagis kecil, khususnya ikan teri (Stolephorus spp). Ikan teri ini adalah pemangsa zooplankton, oleh karena itu kelimpahan ikan teri sangat bergantung dari kelimpahan zooplankton. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa komposisi, kepadatan dan distribusi spasial dari zooplankton selama Musim Barat. Data komposisi zooplankton diperoleh dari pengambilan contoh di 10 stasiun pengamatan menggunakan jaring plankton, sementara data kepadatan zooplankton dikumpulkan menggunakan perangkat hidroakustik pada enam garis transek paralel dan satu garis transek yang melintasi keenam paralel transek tersebut. Hasil penelitian menunjukan bahwa komunitas zooplankton didominasi oleh Copepoda dan meroplankton. Kepadatan rata-rata yang tertinggi dijumpai pada bulan Februari sedangkan yang rendah pada bulan Januari. Distribuusi zooplankton secara vertikal menunjukan bahwa kepadatan tertinggi terdapat pada lapisan dekat permukan kemudian menurun pada kolom air yang lebih dalam. Pada distribusi horisontal, kepadatan zooplankton yang rendah (0 -400 ind./m2) menempati ruang yang luas, yang tersebar di bagian barat, tengah dan timur, dan sebaliknya, kepadatan yang tinggi (3000 – 4000ind./m2) menempati ruang yang lebih sempit yakni di sebelah barat-daya, tengah dan selatan Teluk Ambon Dalam
IDENTIFIKASI FENOMENA UPWELLING DI SELATAN PULAU SUMBA MENGGUNAKAN DATA MULTI SENSOR SATELIT DAN ARGO DRIFTER Harold Joppie Davido Waas; Jacobus Latumeten
Pattimura Proceeding 2020: PROSIDING SEMINAR NASIONAL KELAUTAN DAN PERIKANAN 2019
Publisher : Pattimura University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30598/PattimuraSci.2020.SNPK19.96-106

Abstract

Fenomena upwelling di selatan Pulau Sumba selama El Nino kuat diawali pada musim peralihan I dan melemah selama musim peralihan II. Upwelling disebabkan oleh ledakan angin timur yang berhembus selama 5,5 bulan menyebabkan transport ekman menggerakan massa air menjauhi pantai dan mendominasi lintang 10-12LS selama musim timur. Hasil perhitungan kedalaman ekman secara teoritis mengindikasikan bahwa air upwelling berasal dari kedalaman 31 – 75 meter dengan temperatur berkiasan antara 26 - 27C. Indikasi ini bersesuaian dengan SPL hasil rekaman citra satelit dan distribusi suhu vertikal yang diukur oleh Argo Drifter. Upwelling juga dikarakteristikan oleh suhu permukaan perairan yang rendah dan tingginya konsentrasi klorofil-a. Kontribusi upwelling dalam meningkatkan produktivitas primer perairan dikategorikan tinggi (44%) selama musim timur dibandingkan dengan musim lainnya