Caroulus S. Rante
Sam Ratulangi University

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

TYPES AND POPULATIONS OF INSECT PESTS IN RICE FIELDS (Oryza Sativa L.) IN MOGOYUNGGUNG VILLAGE, DUMOGA TIMUR DISTRICT, BOLAANG MONGONDOW REGENCY. Marsela Maria Manopo; Caroulus S. Rante; Reity A.G. Engka; Tommy B. Ogie
Jurnal Agroekoteknologi Terapan Vol. 2 No. 2 (2021): EDISI JULI-DESEMBER 2021
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35791/jat.v2i2.35313

Abstract

 Insects are one part of the biodiversity that exists on this earth. Insect species and populations have a very important impact on stability in the lowland rice ecosystem.  The sedated insects are placed on white paper and then counted in numbers and put in a collection bottle containing alcohol and labeled on the bottle.  The things that were observed were the type and population of insect pests.  The results of observations of the types and populations of insect pests found in the village of Mogoyunggung District Dumoga Bolaang Mongondow district found 6 (six) types of insect pests.  In the vegetative phase found 5 (five) types of insects namely Scotinophara coartata, Paraeucosmetus pallicornis, Sogatela furcifera, Oxya sp. and Scirpophaga innotata, while the generative phase of the insect species found were Leptocorisa oratorius, S. coartata, P. pallicornis, S. furcifera, and Oxya sp. Keywords:  Diversity; insect; pests; Oryza sativa L  AbstrakSerangga merupakan salah satu bagian dari keanekaragaman hayati yang ada dimuka bumi ini.  Jenis dan populasi serangga memiliki dampak yang sangat penting bagi kestabilan di dalam ekosistem padi sawah. Indeks keanekaragaman  dapat digunakan untuk menyatakan hubungan kelimpahan spesies dalam suatu komunitas. Penelitian bertujuan mengetahui jenis, populasi dan keanekaragaman serangga hama pada tanaman padi di Desa Mogoyunggung, Kecamatan Dumoga Timur, Kabupaten Bolaang Mongondow.  Serangga yang telah terbius diletakkan pada kertas putih kemudian dihitung jumlahnya dan dimasukkan dalam botol koleksi yang berisi alkohol dan diberi label pada botol tersebut.  Hal-hal yang diamati yakni jenis dan populasi serangga hama yang terjaring dalam net serangga.  Hasil pengamatan jenis serangga hama di Desa Mogoyunggung Kecamatan Dumoga Kabupaten Bolaang Mongondow ditemukan 6 (enam) jenis serangga hama.  Pada fase vegetatif ditemukan 5 (lima) jenis serangga yakni Scotinophara coartata (kepinding tanah), Paraeucosmetus pallicornis (kepik hitam), Sogatela furcifera (wereng punggung putih), Oxya sp. (belalang) dan Scirpophaga innotata (penggerek batang putih), sedangkan fase generatif jenis serangga yang ditemukan yaitu Leptocorisa oratorius (walang sangit), S. coartata (kepinding tanah), P. pallicornis (kepik hitam), S. furcifera (wereng punggung putih), dan Oxya sp. (belalang).Kata Kunci:  Keanekaragaman; serangga; hama; Oryza sativa L.
PEST POPULATION OF Spodoptera frugiperda J.E.SMITH (Lepidoptera: Noctuidae) ON CORN PLANTATION IN LOLAK DISTRICT, BOLAANG MONGONDOW REGENCY. Dian Liput; Betsy A.N. Pinaria; Caroulus S. Rante; Noni N. Wanta
Jurnal Agroekoteknologi Terapan Vol. 3 No. 1 (2022): EDISI JANUARI-JUNI 2022
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35791/jat.v3i1.38809

Abstract

This study aims to determine the population of S. frugiperda pests in corn plantations in Tuyat and Tandu Villages, Lolak District, Bolaang Mongondow Regency. The results of the study are expected to provide information about the presence of the pest population of S. frugiperda, so that it can assist in developing further control strategies.  The study used a survey method, namely by making direct observations at the research location. The maize varieties observed were BISI 2 grown by farmers in Tandu Village and BISI 18 in Tuyat Village. The age of the plant was in accordance with field conditions and sampling was done intentionally at two locations, namely in Tuyat and Tandu Villages. Before making observations, a survey of the research site was conducted as a place to collect data on the population of S. frugiperda pests. The research location is based on corn planted area with a minimum area of ± 0.5 ha in two different places, namely in Tuyat and Tandu Villages. After determining the location, the next step is to determine the sampling pattern, namely by setting a size of 5 x 5 meters in each subplot (each plot consists of ± 70-80 plants). Observations were made once a week for three weeks with sampling 3 times. The number of sample plants observed was 300-400 corn plants at each location. The number of population and affected plants were counted and then recorded at each observation.  The results of the study found that the average larval population varied in each village. The average larval population in the first, second and third weeks in Tandu Village, respectively, was 12.4, 9.8, and 4.2 individuals, which was relatively higher than the average larvae in Tuyat Village, respectively, namely 4.2, 11.8, and 5.8 individuals.Keywords : Population, Spdoptera frugiperda, Bolaang Mongondow RegencyAbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui populasi hama S. frugiperda pada pertanaman jagung di Desa Tuyat dan Desa Tandu Kecamatan Lolak Kabupaten Bolaang Mongondow.  Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan informasi tentang keberadaan populasi hama S. frugiperda, sehingga dapat membantu dalam menyusun strategi pengendalian selanjutnya.  Penelitian menggunakan metode survei yakni dengan melakukan pengamatan secara langsung di lokasi penelitian.  Varietas jagung yang diamati adalah BISI 2 yang ditanam oleh petani di Desa Tandu dan BISI 18 di Desa Tuyat.  Umur tanaman sesuai dengan kondisi lapangan dan pengambilan sampel secara sengaja di dua lokasi yakni di Desa Tuyat dan Desa Tandu. Sebelum melakukan pengamatan, terlebih dahulu dilakukan survei lokasi penelitian sebagai tempat pengambilan data tentang populasi hama S. frugiperda. Lokasi penelitian adalah berdasar pada areal pertanaman jagung dengan luas minimal ± 0,5 ha pada dua tempat berbeda yaitu di Desa Tuyat dan Desa Tandu.  Setelah dilakukan penentuan lokasi, selanjutnya menetapkan pola pengambilan sampel yakni dengan menetapkan ukuran 5 x 5 meter pada setiap subplot (setiap plot berjumlah ± 70-80 tanaman).  Pengamatan dilakukan setiap satu minggu sekali selama tiga minggu dengan pengambilan sampel sebanyak 3 kali. Banyaknya tanaman sampel yang diamati yaitu 300 – 400 tanaman jagung pada masing-masing lokasi.  Jumlah populasi dan tanaman yang terserang dihitung kemudian dicatat pada setiap pengamatan.  Hasil penelitian ditemukan rataan populasi larva bervariasi pada masing-masing Desa.  Rataan populasi larva pada minggu pertama, kedua dan ketiga di Desa Tandu secara berurutan yakni 12.4, 9.8, dan 4.2 individu yang relatif lebih tinggi dibanding rataan larva di Desa Tuyat secara berurutan yakni 4.2, 11.8, dan 5.8 individu.Kata Kunci : Populasi, Spdoptera frugiperda, Kabupaten Bolaang Mongondow