Nathania Chelsea Mineri
Universitas Airlangga

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

HALLYU WAVE DI INDONESIA: PENERIMAAN KHALAYAK TERHADAP BRAND AMBASSADOR IDOL K-POP DI INDONESIA Nathania Chelsea Mineri; Antonius R. Pujo Purnomo
MASSIVE: Jurnal Ilmu Komunikasi Vol 3, No 1 (2023)
Publisher : Fakultas Ilmu Sosial dan Ekonomi, Universitas Respati Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35842/massive.v3i1.79

Abstract

Tujuan dilaksanakannya penelitian ini adalah untuk mengetahui penerimaan khalayak khususnya para generasi muda terhadap banyaknya grup idol K-Pop yang menjadi brand ambassador bagi produk maupun lembaga di Indonesia saat ini. Penelitian dilaksanakan dengan menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan pendekatan analisis resepsi milik Stuart Hall. Data dalam penelitian ini didapat dari beberapa responden yang merupakan kawula muda yang tinggal di Surabaya. Data dikumpulkan dengan menggunakan metode wawancara semi-terstruktur, yang kemudian dianalisis dengan analisis resepsi milik Stuart Hall yang berusaha untuk melihat penerimaan khalayak ke dalam tiga posisi penerimaan yakni posisi dominan hegemoni, negosiasi, dan oposisi. Dari hasil analisis yang telah dilakukan, didapatkan bahwa resepsi atau pemaknaan yang diberikan baik terhadap keberadaan Hallyu Wave dan penggunaan brand ambassador idol K-Pop di Indonesia didominasi oleh posisi negosiasi atau negotiated position yang dapat diartikan bahwa khalayak dapat menerima pesan dominan yang diberikan namun terdapat sebuah penolakan dengan melakukan seleksi terhadap pesan tersebut. Layaknya pisau bermata dua, hallyu dan penggunaan idol K-Pop sebagai brand ambassador dapat menimbulkan keuntungan dengan meningkatkan penjualan atau revenue dan juga kerugian dengan sikap fanatisme penggemar yang bahkan merusak produk. Masyarakat khususnya penggemar memiliki suatu tuntutan untuk senantiasa bersikap kritis dan objektif terhadap hal maupun budaya baru yang kita terima.Kata Kunci: Analisis Resepsi, Brand Ambassador, Hallyu, K-Pop
Budaya Lokal dan Film: Respon Penonton terhadap Film Yowis Ben Karya Bayu Skak Nathania Chelsea Mineri; Edi Dwi Riyanto
Ideas: Jurnal Pendidikan, Sosial dan Budaya Vol 9 No 4 (2023): Ideas: Pendidikan, Sosial, dan Budaya (November)
Publisher : Ideas Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32884/ideas.v9i4.1477

Abstract

This study examines the audience’s response to the representation of local culture, especially the city of Malang, which are shown in the movie Yowis Ben. The purpose of this study is to find out the responses given by the audience to the local Malang’s culture in the movie. This study used a qualitative descriptive method with Stuart Hall’s reception analysis approach. The results of the study show that cultural representation of the use of Javanese language with the representation of local culinary of pecel is dominated by a dominant-hegemonic position where the audience fully accepts the message conveyed, meanwhile using local swear words known as pisuhan is dominated by negotiated position where the audience can accept the dominant code but reject it by making a selection. Researcher viewed that this movie is a good media in introducing a local culture of Malang to a wider audiences.