Kinerja dan sumber daya manusia dalam hubungannya dengan sarana pelayanan kesehatan merupakan salah satu domain yang banyak mendapatkan perhatian serius. Upaya peningkatan kinerja tenaga kesehatan sangat penting, terutama di rumah sakit yang merupakan tempat rujukan bagi masyarakat ketika sakit. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis hubungan konflik peran ganda dan lingkungan kerja dengan kinerja tenaga kesehatan wanita di RSUD Prof. Dr. H. Aloei Saboe. Penelitian ini merupakan pendekatan kuantitatif dengan desain cross sectional yang dilaksanakan di RSUD Prof. H. Dr. Aloei Saboe pada Agustus 2022. Kriteria inklusi sampel penelitian adalah tenaga kesehatan wanita yang sudah menikah, berprofesi sebagai bidan dan perawat aktif, dan berusia terbanyak 39-44 tahun. Teknik pengambilan sampel menggunakan non-probability sampling. Data diambil dengan menggunakan kuisioner. Data dianalisis secara univariat dan bivariat dengan menggunakan uji korelasiPearson correlation. Total 81 tenaga kesehatan yang berpartisipasi dalam studi ini. Paling banyak responden adalah perawat wanita berusia antara 39-44 tahun dan berpendidikan sarjana. Hasil uji korelasi pearson menunjukkanterdapat hubungan yang kuat kearah positif (r=0.601) dengan nilai signifikansi p <0,001 antara konflik peran ganda dan kinerja tenaga kesehatan wanita, begitu juga terdapat hubungan kuat yang berarah positif (r=0.641) dengan nilai signifikansi p<0.001antara variabel lingkungan kerja dan kinerja tenaga kesehatan wanita di RSUD Prof. Dr. H. Aloei Saboe. Tenaga kesehatan wanita yang mengalami konflik peranganda secara signifikan berhubunagn dengan meningkatnya kinerja. Selain itu,kinerja yang baik ini juga secara signifikan ditunjang dengan lingkungan kerja yang baik.