Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Penerapan dan Pengembangan Metode Analisis Keamanan Perangkat Lunak Lintas Udara Berdasarkan ARP4761 Rachmat Iskandar; Dahlan Dahlan
Journal of Informatics and Electronics Engineering Vol 3 No 1 (2023): Juni 2023
Publisher : Unit Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Politeknik TEDC Bandung Jl. Pesantren Km 2 Cibabat Cimahi Utara – Cimahi 40513 Jawa Barat – Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70428/jiee.v3i1.716

Abstract

Sebagian besar fungsi pesawat sipil dicapai melalui perangkat lunak saat ini. Oleh karena itu, keamanan perangkat lunak udara telah menjadi bagian penting dari analisis keselamatan. Namun, untuk mencapai fungsi yang kompleks, perangkat lunak onboard menjadi sangat rumit, dan biasanya sulit untuk menjamin keamanannya. ARP4761 (Pedoman dan Metode untuk Melakukan Proses Penilaian Keselamatan pada Sistem dan Peralatan Lintas Udara Sipil) adalah pedoman penilaian keselamatan yang penting untuk pesawat sipil, tetapi ARP4761 percaya bahwa pengembangan perangkat lunak dapat memenuhi keselamatan selama proses pengembangan perangkat lunak sesuai dengan pengembangan perangkat lunak. standar, alih-alih memasukkan perangkat lunak ke dalam proses analisis keselamatan. Untuk meningkatkan keamanan perangkat lunak udara, makalah ini mengusulkan metode analisis keamanan berdasarkan proses ARP4761 yang disesuaikan untuk beradaptasi dengan perangkat lunak. Dalam persyaratan dan desain perangkat lunak, metode ini menggunakan Functional Hazard Assessment (FHA) untuk menganalisis bahaya perangkat lunak dan menentukan tingkat bahaya, kemudian menggunakan Fault Tree Analysis (FTA) untuk membangun pohon kesalahan perangkat lunak, dan melaksanakan Common Cause Analysis (CCA) analisis berdasarkan pohon kesalahan; setelah pengembangan perangkat lunak selesai, metode menggunakan Failure Modes and Effects Analysis (FMEA) dan Failure Modes and Effects Summary (FMES) untuk meringkas kegagalan perangkat lunak dan mengembalikan kegagalan ini ke pohon kesalahan untuk menentukan apakah perangkat lunak dapat memenuhi yang ditentukan persyaratan. Di akhir artikel, perangkat lunak anti-icing digunakan sebagai contoh untuk menjelaskan metode keefektifan dan proses.
Prototipe Smart PJU Mobil Berbasis Internet of Things (IoT) Rachmat Iskandar; Titi Noviyanti
Journal of Informatics and Electronics Engineering Vol 3 No 2 (2023): Desember 2023
Publisher : Unit Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Politeknik TEDC Bandung Jl. Pesantren Km 2 Cibabat Cimahi Utara – Cimahi 40513 Jawa Barat – Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70428/jiee.v3i2.768

Abstract

Dengan seiring pertumbuhan dan bertambahnya jumlah penduduk, maka permintaan terhadap energi listrik semakin hari semakin meningkat. Salah satu bentuk penghematan pemanfaatan energi listrik adalah dengan mengefesiensikan penggunaan energi listrik dalam penggunaan smart PJU yang merupakan penerangan lampu hemat energi sebagai salah satu cara suatu institusi pemerintah untuk bertindak sebagai pionir terkait dengan aksi yang ramah terhadap lingkungan. Disisi lain, belum banyaknya diterapkan sistem ini dengan marakanya berbagai aksi kejahatan pada malam hari membuat pengguna jalan menjadi sangat resah karna sistem lampu jalanan yang masih manual. Solusi untuk mengatasi permasalahan tersebut, yaitu dengan pembuatan prototipe smart PJU mobil dengan berbasis Internet Of Things (IoT) menggunakan metode UCD (User Centered Design) yang setiap prosesnya untuk mendapatkan hasil sesuai dengan kebutuhan pengguna, dimana sensor cahaya mendeteksi jika pada malam hari cahaya LED meredup karna sensor tidak mendeteksi benda didepannya dan ketika sensor mendeteksi dengan delay selama 1 detik ada benda didepannya maka cahaya LED menyala terang, namun pada siang hari LED mati walaupun ada dan tidak adanya benda didepannya. Penggunaan alat ini dapat memonitoring jarak jauh secara berkala atau real time yang datanya dikirim ke thingspeak selama 0,5 detik. Kemudian dari data thingspeak tersebut bisa dibuka pada aplikasi app inventor yang sudah dikonfigurasikan sebelumnya serta aplikasi ini dapat dibuka pada smartphone. Alat yang digunakan pada prototipe ini terdapat sensor LDR LM393 sebagai pendeteksi cahaya, sensor IR FC-51 sebagai pendeteksi benda, LED 10MM sebagai aktuator yang menghasilkan cahaya dan Wemos D1 R1 sebagai mikrokontroler yang sudah berbasis WiFi ESP8266. Dengan adanya alat tersebut akan memberikan solusi bagi institusi pemerintah dalam penghematan energi listrik di jalanan dan memberikan kenyamanan bagi pengguna jalan pada saat malam hari.