S. Dinar Annisa Abdullah
IAIN Samarinda

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Pengembangan Moderasi Beragama Dalam Memahami Realitas Sosial Sebagai Upaya Counter Radicalism (Analisis Isi Atas Buku Langkah Kecil Menyamai Toleransi) S. Dinar Annisa Abdullah
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Raushan Fikr Vol 10 No 2 (2021): Jurnal Ilmiah Mahasiswa Raushan Fikr
Publisher : Lembaga Kajian dan Pemberdayaan Mahasiswa UIN Prof. KH. Saifuddin Zuhri Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (253.572 KB) | DOI: 10.24090/jimrf.v10i2.4699

Abstract

Penelitian ini mengkaji tentang penerapan gagasan moderasi beragama oleh peserta Sekolah Keberagaman Kalimantan Timur dalam memahami realitas sosial sebagai upaya counter radicalism. Dengan menggunakan content analysis, penelitian ini mendeskripsikan konten (isi) buku “Langkah Kecil Menyemai Toleransi” dengan melihat sejauh mana moderasi beragama di adopsi oleh peserta Sekolah Keberagaman. Hasil kajian menunjukkan bahwa (1) peserta Sekolah Keberagaman telah membuka diri dan mencoba melihat serta memahami realitas sosial yang ada dilingkungan sekitar; (2) Mengadopsi cara hidup modern, seperti sains dan teknologi; (3) Berpikir rasional dan mengedepankan akal pengetahuan daripada emosi; (4) Memahami agama tidak hanya secara tekstual namun juga dengan kontekstual dan komprehensif; dan (5) Melalui Sekolah Keberagaman, harapan mereka maupun kita semua adalah Indonesia dapat menjadi contoh untuk negara lain dalam hal toleransi, harmoni, dan kerjasama antar-agama maupun antar-etnis. Kelima hal tersebut sejalan dengan konsep moderasi beragama, artinya bahwa peserta telah mengaktualisasikan konsep moderasi beragama dalam hidupnya. Melalui tagline ‘cerita toleransi’, Sekolah Keberagaman mengajak kalangan pemuda untuk secara aktif mengkampanyekan pentingnya toleransi, perilaku positif, dan dalam kehidupan sosial baik di dunia nyata maupun di dunia maya sebagai upaya counter radicalism.