Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Metode Modifikasi Membran Polietersulfon (PES) Untuk Meningkatkan Antifouling−Mini Review Modifikasi Membran Enny Nurmalasari; Hasnah Ulia; Apsari Puspita Aini; Agung Kurnia Yahya; Yunita Fahni
Eksergi Vol 20, No 2 (2023)
Publisher : Prodi Teknik Kimia, Fakultas Teknologi Industri, UPN "Veteran" Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31315/e.v20i2.9596

Abstract

Polyethersulfone (PES) is the most common material in various medical and water treatment applications because of its excellent mechanical and thermal properties. The hydrophobicity of polyethersulfone is considered as one of the main drawbacks because the hydrophobic surface causes a high biofouling effect on the membrane, so it has limitations in using Polietersulfon PES membrane technology. Modification of PES membranes is an important topic to be continuously developed to improve the properties of PES membranes. Membrane modifications focus on increasing the hydrophilicity, selectivity, and stability of membranes that are expected to be used commercially. Modifications were made to change the hydrophobic membrane surface into a hydrophilic membrane with good mechanical properties by introducing hydrophilic properties and functional groups to the polyethersulfone membrane surface. This review includes reviews and discussions on modifying PES membranes by mixing, coating, and grafting methods. In particular, adding functional groups to polyethersulfone is a suitable method for introducing hydrophilic properties. The addition of nanomaterials to the surface of the polyethersulfone membrane by mixing, coating, grafting, and combinations significantly increases the surface of the membrane, and all modifications affect the surface roughness of the membrane.
PENURUNAN KADAR COD PADA LIMBAH CAIR CINCAU DENGAN METODE KARBON AKTIF DAN AERASI Reni Sutri; Apsari Puspita Aini
Jurnal Inovasi Teknik Kimia Vol. 9 No. 4 (2024)
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Wahid Hasyim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31942/inteka.v9i4.12526

Abstract

Industri pangan merupakan salah satu industri yang berkembang pesat di Indonesia. Perkembangan industri haruslah diiringi dengan pengelolaan limbah yang baik agar tidak menimbulkan dampak bagi lingkungan. Pabrik cincau menghasilkan limbah padat dan cair.Limbah padat pabrik cincau dapat diolah menjadi pupuk, sementara limbah cair pabrik cincau belum ditemukan pemanfaatannya. Padahal jumlah limbah cair yang dihasilkan lebih banyak dibandingkan limbah padat. Sehingga diperlukan penelitian untuk mengurangi kadar polutan dalam limbah cair cincau agar sesuai dengan standar baku mutu limbah dan tidak mencemari lingkungan. Salah.satu parameter baku mutu limbah yang dapat dianalisa adalah COD (chemical oxygen demand). Tingginya nilai COD menunjukkan banyaknya kandungan zat organik dalam limbah cair. Nilai COD dapat diturunkan dengan beberapa metode, diantara metode penambahan karbon aktif dan metode aerasi. Pada penelitian ini diamati pengaruh penambahan karbon aktif seberat 25, 50, 75 dan 100 gram pada limbah cair cincau, serta pengaruh lama aerasi selama 1, 1,5 dan 2 jam. Nilai COD terendah didapatkan pada perlakuan penambahan karbon aktif seberat 100 gram yaitu 20,16 mg/L dan pada perlakuan aerasi selama 2 jam yaitu 20,24 mg/L. Semakin banyak karbon aktif yang ditambahkan ke dalam limbah cair cincau, semakin berkurang nilai COD. Semakin lama waktu aerasi, nilai COD semakin turun. Penambahan 100 gram karbon aktif atau perlakuan aerasi selama 2 jam pada 500 ml limbah cair cincau dapat menurunkan nilai COD sebesar 80%.