Indonesia sudah dikenal dengan keberagaman budaya yang dimiliki karena kondisi masyaratnya yang majemuk. Bentuk keberagaman budaya yang ada salah satunya adalah wastra nusantara, yang dapat diartikan sebagai kain tradisional yang dihasilkan di wilayah Indonesia yang mengandung filosofi atau makna, contohnya seperti batik, tenun ikat, dan songket. Setiap wastra nusantara memiliki ciri khasnya masing-masing, salah satunya adalah motif Pa’sekong Kandaure yang berasal dari Kota Toraja. Pembuatan dari wastra nusantara motif Pa’sekong Kandaure umumnya menggunakan proses pertenunan. Sehingga pada penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan wastra nusantara yang dapat menyerupai motif Pa’sekong Kandaure dengan proses pembuatan menggunakan Mesin Rajut Datar Stoll CMS 530 HP. Penelitian ini dilakukan dengan memvariasikan jeratan jacquard yaitu jacquard net, stripe, dan twill dengan bahan baku benang kapas combed Ne1 20/2 berwarna biru dan hitam. Proses yang dilakukan dalam pengembangan motif tersebut sampai dengan tahapan pembuatan sampel kain. Hasil sampel kain tersebut akan diuji CPI, WPI, uji ketebalan kain, uji gramasi, uji daya tembus udara, uji tahan jebol kain, dan uji stabilitas dimensi.wastra nusantara motif Pa’sekong Kandaure dapat dibuat menggunakan Mesin Rajut Datar Stoll CMS 530 HP, jenis jeratan jacquard yang dapat memproduksi motif tersebut, yaitu jacquard net, stripe, dan twill. Pengembangan dari struktur jacquard yang menyerupai pada proses perajutan yaitu jacquard stripe.sifat kain rajut dengan jenis Jacquard net memiliki spesifikasi ketebalan kain 1,5 mm, gramasi kain 481,5 g/m2, dan daya tembus udara 54,1 cm3/s/cm2 dan tahan jebol 13,78 kgf. Sifat kain rajut dengan jenis Jacquard stripe memiliki spesifikasi ketebalan kain 1,2 mm, gramasi kain 310,1 g/m2, dan daya tembus udara 111 cm3/s/cm2 dan tahan jebol 5,89 kgf. sifat kain rajut dengan jenis Jacquard twill memiliki spesifikasi ketebalan kain 1,7 mm, gramasi kain 587,7 g/m2, dan daya tembus udara 32,1 cm3/s/cm2 serta tahan jebol 10,14 kgf.